pembelajaran dengan seksama mendengarkan penjelasan dengan baik. Sehingga mendapatkan nilai tertinggi. Siswa ini berpendapat bahwa media
juga perlu dalam pembelajaran karena juga mempermudah dalam memahami materi.
Hasil wawancara dengan siswa K1 kelas VIIIA. Siswa ini sedikit mengalami kesulitan dalam memahami masalah, siswa ini menyatakan
bingung melihat gambarnya dan membayangkanya. Siswa ini juga berpendapat media itu perlu digunakan dalam pembelajaran karena dapat
membuat pembelajaran menarik, tidak membosankan, dan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran.
Hasil wawancara dengan siswa K24 kelas VIIIA. siswa ini merasa banyak mengalami kesulitan terhadap materi dan penghitungan dari
penyelesaian soal. Siswa ini juga mengalami kesulitan untuk mengambarkan bangun ruang. Selain itu siswa juga menyatakan bahwa perlu ada media
sebagai alat bantu dalam penyampaian pembelajaran. Hal ini karena dengan adanya media pembelajaran lebih menarik dan dalam pembelajaran sehari-
hari tidak pernah menggunakan media. Dari ketiga wawancara diatas, semua siswa menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan pembelajaran konvensional atau dengan media papan tulis masih
banyak mengalami kesulitan dan pembelajaran kurang menarik. Dari aktivitas pembelajaran terlihat bahwa siswa banyak yang tidak merespon secara baik
atau kurang antusias yang berakibat pada kurang mampunya siswa memahami serta menguasai materi dengan baik pula.
Tabel 4.33 Garis Besar Hasil Wawancara Siswa Kelas VIIIA
Hasil Tes Tanggapan Siswa
Alasan Tinggi
Mau menggunakan media - Pembelajaran
konvensional kurang menarik
- Kurang paham
terhadap penyampaian materi
- Perlu bantuan media dalam pembelajaran
Sedang Mau menggunakan media
- Dengan media lebih menarik - Lebih bisa paham materi
Rendah Mau menggunakan media
- Sulit membayangkan gambar - Menarik dengan media
77
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Dalam bab ini akan dibahas lebih mendalam mengenai analisis data yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini antara
lain untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dan mengetahui efektivitas pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep siku-siku dengan menggunakan program Cabri 3D dibanding pembelajaran konvensional dalam sob-pokok bahasan Teorema Pythagoras
paada bangun ruang.
1. Manfaat Program Cabri 3D dalam Membantu Pemahaman
Pemanfaatan program Cabri 3D dalam pembelajaran merupakan salah satu media dalam membantu proses pembelajaran agar siswa dapat
lebih memahami materi yang disampaikan. Berikut contoh tampilan program Cabri 3D dalam pembelajaran.
Gb. 5.1 Diagonal Sisi dan Diagonal Ruang pada Balok
Gb. 5.2 Diagonal Sisi dan Ruang pada Kubus
Gb 5.3 Limas Segiempat
Dilihat dari pekerjaan siswa dari tes evaluasi masih terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh beberapa siswa tentang cara
mengambarkan bangun ruang. Beberapa siswa dari kelas VIIIA masih melakukan sedikit kesalahan. Siswa tersebut tidak mengambarkan
diagonal sisi dan diagonal ruang yang ditanyakan seperti soal nomor 1a mengenai sketsa balok.
Gb. 5.4 Contoh Kesalahan Siswa dalam Mengambarkan Situasi Soal
Pada kelas VIIIB tidak terjadi kesalahan dalam mengambarkan bangun ruang dimaksudkan dalam soal, hal ini berarti siswa paham
terhadap materi yang disampaikan dengan program Cabri 3D tersebut. Kemudian dalam menyelesaikan tes evaluasi dari siswa kelas
VIIIA dan siswa kelas VIIIB ada siswa yang kesulitan dalam memahami konsep siku-siku sebagai dasar penyelesaian masalah yang ditanyakan, hal
ini terlihat dari sampel pekerjaan siswa berikut:
Gb. 5.5 Contoh Ketidakpahaman dalam Mengambarkan Situasi Soal
Selain itu masih banyak siswa yang melakukan kesalahan penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun ruang. Dari kedua kelas,
siswa masih banyak yang salah menggunakan rumus Phytagoras. Hal ini dikarenakan
kurang telitinya siswa terhadap pekerjaaanya dan
ketidakpahaman siswa terhadap rumus-rumus Phytagoras. Berikut contoh kesalahan siswa dalam penerapan Teorema Pythagoras pada bangun ruang.
Gb. 5.6 Contoh Kesalahan siswa dalam Penerapan Rumus Teorema Pythagoras
Kemudian selain dilihat dari hasil tes evaluasi, bahwa program Cabri 3D dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep siku-siku dalam sub-pokok bahasan penerapan Teorema
Pythagoras pada bangun ruang, dapat dilihat pula pada hasil kuesioner dan wawancara. Siswa berpendapat bahwa program Cabri 3D membuat
suasana berbeda dalam pembelajaran. Siswa lebih tertarik dan merasa senang menggunakan media dalam pembelajaran karena belum pernah
menggunakan media dalam pembelajaran. Selain itu siswa berpendapat bahwa dengan bantuan program Cabri 3D tersebut menjadi tidak sulit
untuk menetukan konsep siku-siku yang dipakai pada bangun ruang, sehingga memudahkan dalam membayangkan bangun ruang beserta sisi
siku-siku. Lalu pada penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan penerapan teorema Phytgoras pada bangun ruang menjadi lebih mudah.
Menurut Accacina dan Roggora 2006 dan Mithalal 2009 yang menyatakan bahwa program Cabri 3D dapat melihat dimensi tiga dari
berbagai posisi sehingga memudahkan untuk memunculkan daya visual siswa serta memungkinkan siswa mengkonstruksi bentuk ruang sehingga
dapat berpengaruh pada penalaran. Pembelajaran menggunakan program Cabri 3D dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga siswa dapat
memperoleh nilai yang baik. Hal ini terlihat dengan perbandingan nilai tes evaluasi, presentase ketuntasan, dan standar deviasi dari kelas VIIIA dan
VIIIB, sehingga dapat diketahui bahwa penelitian pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan program
Cabri 3D tersebut
memberikan hasil yang sejalan dengan teori yang digunakan.
2. Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D
Menurut Kartika Budi 2001:48, suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan
berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari data pengamatan, terjadi situasi pembelajaran yang berbeda
antara kedua subyek penelitian. Siswa Kelas VIIIB lebih antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kesiapan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran masih kurang, siswa masih ramai ketika peneliti masuk kedalam kelas dan terlihat tidak siap mengikuti kegiatan
pembelajaran. Namun ketika peneliti sudah memulai membuka pembelajaran siswa sudah tenang dan terkendali untuk siap mengikuti
pembelajaran. Siswa menerima materi yang diberikan dengan seksama dan memperhatikan tampilan dengan program
Cabri 3D. pada saat pembelajaran siswa dengan antusias dan aktif bertanya bila menemui
kesulitan. Kemudian siswa mengerjakan LKS dalam kelompok, siswa aktif