10 penelitian, mulai dari pendahuluan sampai dengan penutup. Dalam penelitian
kuantitatif, pada bagian pendahuluan latar belakang masalah peneliti banyak menyebut mengenai hasil-hasil kajian yang sudah dilakukan sebelumnya minimal
dengan menyebut nama-nama para penelitinya serta tahun penelitiannya. Hal ini dilakukan untuk menekankan pentingnya masalah yang akan diteliti serta memperkuat
landasan untuk menetapkan tujuan penelitian dan batasan masalah penelitian. Pada bagian akhir, kajian literatur digunakan untuk membandingkan antar hasil-
hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut dengan hasil-hasil penelitian terdahulu. Perbandingan tersebut dilakukan baik untuk memperkuat hasil-hasil penelitian
terdahulu atau justru menyanggah.
c. Menetapkan Tujuan Penelitian, Hipotesis, dan Batasan Masalah
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan yang memberi arah pada pelaksanaan peneltian. Tujuan penelitian dapat dicantumkan pada bagian akhir dari
pendahuluan latar belakang masalah. Tujuan penelitian yang dicantumkan dalam bagian akhir pendahuluan bersifat umum. Seringkali, tujuan dibedakan menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus merupakan rincian dari tujuan umum, yang berbentuk daftar tujuan. Jika peneliti juga merumuskan tujuan khusus penelitian,
maka penulisannya diletakkan pada bagian terpisah dari pendahuluan. Batasan masalah
research questions
adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan yang akan dijawab melalui penelitian tersebut sehingga dapat memberikan solusi atas
isu atau masalah yang telah diungkap dalam bagian bab latar belakang masalah. Batasan masalah berbentuk daftar pertanyaan yang biasanya berkaitan dengan
tujuan khusus yang sudah dinyatakan sebelumnya. Dalam penelitian kuantitatif, batasan masalah adalah daftar pertanyaan yang terkait dengan hubungan antar
atribut atau karakteristik dari variabel-variabel yang diteliti. Hipotesis adalah pernyataan-pernyataan yang disusun dalam bentuk sebuah daftar
yang merupakan prediksi tentang keterkaitan atau hubungan dari berbagai variabel yang dikaji dalam penelitian tersebut. Hipotesis umumnya hanya digunakan dalam
penelitian kuantitatif, karena salah satu fungsi dari penelitian kuantitatif adalah untuk memberikan prediks atau generalisasi atas keterkaitan antar variabel. Daftar hipotesis
yang disusun oleh peneliti akan berkaitan dengan batasan masalah yang sudah disusun sebelumnya jumlahnya sama. Peneliti kuantitatif dapat merumuskan
batasan masalah dan hipotesis penelitian secara bersama, atau hanya salah satu dari
11 keduanya. Berikut diberikan contoh tujuan khusus penelitian, batasan masalah, dan
hipotesis dalam penelitian kuantitatif. Contoh tujuan khusus penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk: “Meneliti dampak dari pendekatan
colaborative learning
terhadap hasil belajar siswa. ”
Contoh batasan masalah: “Apakah penggunaan pendekatan
colaborative learning
berdampak positif pada hasil belajar siswa?”
Contoh hipotesis penelitian yang terkait dengan batasan masalah di atas: “Penerapan pendekatan
colaborative learning
berdampak positif pada hasil belajar siswa”.
d. Mengumpulkan Data Kuantitatif
Dalam mengumpulkan data kuantitatif seorang peneliti perlu mengikuti langkah- langkah berikut:
1. Menentukan unit analisis dan populasi dan sampel penelitian. Unit analisis dapat berupa individual, keluarga, sekolah, atau yang lainnya atau
merupakan kombinasi dari beberapa. Keputusan mengenai unit analisis ini akan tergantung dari batasan masalah atau hipotesis yang sudah ditulis sebelumnya.
Pada contoh diatas, unit analisisnya adalah siswa. Setelah unit analisis telah ditentukan, peneliti kemudian menentukan populasi penelitian, misalnya siswa IPS
Kelas VIII di kota Malang, atau guru-guru IPS di Kota Malang. Karena keterbatasan waktu dan dana, umumnya peneliti tidak akan meneliti keseluruhan
populasi, namun peneliti hanya akan menentukan sebagian dari populasi yang dianggap merepresentasikan populasi tersebut, disebut dengan sampel. Peneliti
juga perlu menentukan teknik sampling yang paling tepat agar sampel dapat benar-benar merepresentasikan populasi.
2. Menetapkan variabel-variabel penelitian dan jenis data yang diperlukan dari setiap variabel.
Menentukan jenis variabel yang dikaji dapat dilihat pada batasan masalah dan atau hipotesis penelitian, baik berupa variabel bebas maupun variabel terikat.
Pada contoh diatas, variabel bebasnya adalah
colaborative learning
sementara variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Peneliti juga perlu menetapkan
definisi operasional dari setiap variabel yang terlibat dalam penelitian tersebut.