38 2. Apa yang akan anda lakukan agar dapat memahami bagian yang belum anda pahami
tersebut? 3. Barilah masukan dan saran agar kegiatan pembelajaran ini menjadi lebih baik, baik
dari sisi muatan materi maupun aktivitas pembelajaran.
39
Kegiatan Pembelajaran 3: Penelitian Kuantitatif Lanjutan Yasser Awaluddin, S.E, M.Ed
A. TUJUAN
Peserta memahami langkah-langkah dalam melaksanakan peneliltian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan korelasional.
B. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi ciri-ciri penelitian yang dapat diteliti dengan metode eksperimen. 2. Mengidentifikasi jenis-jenis desain penelitian eksperimen.
3. Mengidentifikasi ciri-ciri penelitian yang dapat diteliti dengan metode korelasional. 4. Mengidentifikasi jenis-jenis penelitian korelasional
5. Menyebutkan langkah-langkah penelitian eksperimen. 6. Menyebutkan langkah-langkah penelitian korelasional.
C. URAIAN MATERI
Penelitian Eksperimen
Dalam sebuah penelitian eksperimen, peneliti menguji sebuah ide praktek atau prosedur tertentu untuk menentukan apakah ide tersebut disebut dengan variabel bebas
mempengaruhi hasil tertentu disebut dengan variabel terikat. Pertama-tama, peneliti memutuskan ide apa yang akan dijadikan eksperimen, menerapkan ide tersebut pada
sekelompok orang, kemudian memastikan apakah orang yang telah menerima penerapan ide tersebut memberikan hasil akhir yang lebih baik, sama, atau lebih buruk daripada orang
tidak menerapkannya. Peneliti mengadakan sebuah penelitian eksperimen jika dia ingin membuktikan
kemungkinan adanya hubungan sebab akibat diantara variabel bebas dan terikat. Ini berarti bahwa peneliti harus berusaha mengontrol semua variabel yang dapat
mempengaruhi hasil akhir, kecuali variabel bebas yang dimaksud. Kemudian ketika variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, peneliti bisa mengatakan bahwa variabel
bebas menyebabkan atau mungkin menyebabkan perubahan pada variabel terikat. Karena kondisi pada penelitian eksperimen tersebut dikendalikan, maka jenis penelitian ini
merupakan rancangan penelitian kuantitatif terbaik yang dapat digunakan untuk meneliti kemungkinan sebab dan akibat. Contohnya, jika peneliti membandingkan hasil belajar
40 antara sebuah kelompok yang mendapatkan ceramah dan kelompok lain yang melakukan
diskusi, peneliti mengontrol semua yang faktor yang mungkin mempengaruhi hasil dari nilai tes kecuali kedua strategi mengajar diatas. Jika fokus dari penelitian adalah dampak
dari strategi diskusi terhadap hasil tes, maka kelompok yang menerapkan strategi diskusi disebut dengan kelompok “eksperimen” dan kelompok yang menerima strategi ceramah
disebut dengan kelompok kontrol. Peneliti perlu memastikan bahwa kemampuan awal
individu dan lingkungan tes sama pada kedua kelompok tersebut dan kedua kelompok diberi pertanyaan yang sama. Peneliti juga menggunakan eksperimen ketika ada dua
kelompok atau lebih untuk diteliti, seperti pada contoh pengajaran melalui ceramah dibandingkan diskusi diatas.
1. Macam Desain Penelitian Eksperimen
Secara garis besar, penelitian eksperimen dapat dibagi dua, yaitu Desain Antar Kelompok Eksperimen Riil, Eksperimen Semu, dan Eksperimen Faktorial dan Desain Dalam
Kelompok Eksperimen Rangkaian Waktu, Eksperimen Pengukuran Berulang, Eksperimen Subjek Tunggal.
a. Desain Antar Kelompok Eksperimen Riil
True Experiment
.
True Experiment
merupakan jenis penelitian eksperimen yang paling ketat dari sisi persyaratan yang harus dipenuhi. Dalam desain ini, subjek penelitian secara acak
ditempatkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan menempatkan responden secara acak ke dalam dua kelompok tersebut, diasumsikan bahwa kedua
kelompok akan memiliki karakteristik yang relatif sama, sehingga jika ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah
treatment
diberikan dapat diyakini sebagai akibat dari
treatment
dan bukan karena perbedaan karakteristik responden dalam dua kelompok tersebut.
Eksperimen Semu
quasi experiment
.
Dalam penelitian pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran sangat sulit untuk dapat secara acak menempatkan responden ke dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, karena dalam hal tersebut dapat mengganggu proses-proses pembelajaran. Karena itu seringkali penelitian eksperimen dalam dunia pendidikan hanya
menggunakan kelompok-kelompok responden yang sudah terbentuk, satu kelompok menjadi kelompok eksperimen dan yang lain menjadi kelompok kontrol. Penelitian dengan
desain seperti ini disebut dengan eksperimen semu
quasi experiment
. Karena faktor