Hasil Penelitian Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran matematika kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta.

kelompok. Supaya dalam pembelajaran yang selanjutnya guru membagi kelompok secara heterogen sehingga tidak terdapat kelompok yang beranggotakan siswa yang tergolong berprestasi saja maupun siswa yang tergolong tidak berprestasi. Selain terdapat kekurangan dalam pembelajaran yang diamati oleh peneliti, juga memiliki beberapa kelebihan yaitu dalam pembelajaran siswa terlihat bersemangat dalam menyanyikan lagu, selain itu juga siswa yang awalnya pendiam selama pembelajaran menjadi aktif berpendapat saat berdiskusi setelah dibentuk kelompok.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian keaktifan belajar dan hasil prestasi belajar. Berikut ini peneliti akan menguraikan dari kedua bagian tersebut.

4.2.1 Keaktifan Siswa

4.2.1.1 Kondisi Awal Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk melihat keaktifan siswa. Hasil dari kuesioner yang diberikan digunakan peneliti sebagai kondisi awal. Tabel 4.1 berikut ini merupakan data hasil kuesioner yang dilakukan oleh peneliti sebagai kondisi awal keaktifan belajar siswa. Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori 1. AOS 64 Kurang Aktif 2. YYM 62 Kurang Aktif 3. NRA 55 Kurang Aktif 4. DF 54 Sangat Kurang Aktif 5. AGDC 54 Sangat Kurang Aktif 6. KAY 54 Sangat Kurang Aktif 7. AHAP 89 Aktif 8. AIP 77 Cukup Aktif 9. AYKN 69 Cukup Aktif 10. AGDK 87 Aktif 11. BFC 58 Kurang Aktif 12. BNR 64 Kurang Aktif 13. BK 74 Cukup Aktif 14. CNK 74 Cukup Aktif 15. CDO 78 Cukup Aktif 16. DVA 79 Cukup Aktif 17. DS 62 Kurang Aktif 18. DPA 80 Aktif 19. DGW 80 Aktif 20. IKHG 72 Cukup Aktif 21. IRB 61 Kurang Aktif 22. KDAN 72 Cukup Aktif 23. KSM 74 Cukup Aktif 24. MNP 86 Aktif 25. MPAN 77 Cukup Aktif 26. MS 75 Cukup Aktif 27. NR 87 Aktif 28. PI 64 Kurang Aktif 29. SBCW 82 Aktif 30. SAM 84 Aktif 31. SPM 70 Cukup Aktif 32. STT 64 Kurang Aktif 33. YB 64 Kurang Aktif 34. RERJ 60 Kurang Aktif Jumlah 2406 Rata-Rata 70 Cukup Aktif Nilai rata-rata 70 Jumlah siswa minimal cukup aktif 20 Persentase 58,8 Berdasarkan tabel 4.1 data keaktifan belajar sebagai kondisi awal diketahui terdapat 3 siswa 8,8 termasuk dalam kategori sangat kurang aktif, 11 siswa 32,4 termasuk dalam kategori kurang aktif, 12 siswa 35,3 termasuk dalam kategori cukup aktif dan 8 siswa 23,5 termasuk dalam kategori aktif. Perhitungan tersebut menunjukkan persentase siswa yang memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif adalah 58,8 . Sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas VA SDK Wirobrajan I pada kondisi awal yaitu 70. Rata-rata 70 tersebut termasuk dalam kategori cukup aktif. 4.2.1.2 Siklus I Pada siklus I peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan PBL untuk meningkatkan keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan siswa dilihat dengan memberikan kuesioner kepada setiap siswa setelah peneliti melakukan penelitian pada siklus I pertemuan kedua. Tabel 4.2 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori 1. AOS 79 Cukup Aktif 2. YYM 76 Cukup Aktif 3. NRA 58 Kurang Aktif 4. DF 70 Cukup Aktif 5. AGDC 64 Kurang Aktif 6. KAY 58 Kurang Aktif 7. AHAP 91 Sangat Aktif 8. AIP 79 Cukup Aktif 9. AYKN 72 Cukup Aktif 10. AGDK 88 Aktif 11. BFC 77 Cukup Aktif 12. BNR 70 Cukup Aktif 13. BK 78 Cukup Aktif 14. CNK 78 Cukup Aktif 15. CDO 79 Cukup Aktif 16. DVA 81 Aktif 17. DS 71 Cukup Aktif 18. DPA 81 Aktif 19. DGW 83 Aktif 20. IKHG 72 Cukup Aktif 21. IRB 63 Kurang Aktif 22. KDAN 75 Cukup Aktif 23. KSM 78 Cukup Aktif 24. MNP 94 Sangat Aktif 25. MPAN 79 Cukup Aktif 26. MS 80 Aktif 27. NR 87 Aktif 28. PI 73 Cukup Aktif 29. SBCW 85 Aktif 30. SAM 87 Aktif 31. SPM 81 Aktif 32. STT 77 Cukup Aktif 33. YB 76 Cukup Aktif 34. RERJ 64 Kurang Aktif Jumlah 2604 Rata-Rata 76 Cukup Aktif Nilai rata-rata 76 Jumlah siswa minimal cukup aktif 29 Persentase 85,3 Berdasarkan tabel 4.2 data penghitungan hasil keaktifan belajar siswa siklus I, terdapat 5 siswa 14,7 termasuk kategori kurang aktif, 18 siswa 52,9 termasuk dalam kategori cukup aktif, 9 siswa 26,5 termasuk dalam kategori aktif, dan ada 2 siswa 5,9 termasuk dalam kategori sangat aktif. Hasil perhitungan tersebut, persentase siswa yang memiliki keaktifan dengan minimal cukup aktif ke atas adalah 85,3 dan rata-rata keaktifan belajar siswa kelas VA adalah 76 dan termasuk kategori cukup aktif. 4.2.1.3 Siklus II Penelitian dilakukan hingga siklus II dilihat dengan kuesioner pada pertemuan kedua. Data keaktifan belajar siswa siklus II terdapat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori 1. AOS 84 Aktif 2. YYM 86 Aktif 3. NRA 62 Kurang Aktif 4. DF 82 Aktif 5. AGDC 74 Cukup Aktif 6. KAY 64 Kurang Aktif 7. AHAP 95 Sangat Aktif 8. AIP 85 Aktif 9. AYKN 84 Aktif 10. AGDK 89 Aktif 11. BFC 79 Cukup Aktif 12. BNR 82 Aktif 13. BK 86 Aktif 14. CNK 87 Aktif 15. CDO 80 Aktif 16. DVA 82 Aktif 17. DS 86 Aktif 18. DPA 82 Aktif 19. DGW 88 Aktif 20. IKHG 85 Aktif 21. IRB 67 Cukup Aktif 22. KDAN 86 Aktif 23. KSM 94 Sangat Aktif 24. MNP 96 Sangat Aktif 25. MPAN 88 Aktif 26. MS 83 Aktif 27. NR 88 Aktif 28. PI 86 Aktif 29. SBCW 87 Aktif 30. SAM 87 Aktif 31. SPM 82 Aktif 32. STT 84 Aktif 33. YB 85 Aktif 34. RERJ 72 Cukup Aktif Jumlah 2827 32 Rata-Rata 83 Aktif Nilai rata-rata 83 Jumlah siswa minimal cukup aktif Persentase 94,1 Berdasarkan data penghitungan hasil keaktifan belajar siswa siklus II pada tabel 4.3, terdapat 2 siswa 5,9 termasuk kategori kurang aktif, 4 siswa 11,8 termasuk dalam kategori cukup aktif, 25 siswa 73,5 termasuk dalam kategori aktif, dan ada 3 siswa 8,8 termasuk dalam kategori sangat aktif. Berdasarkan perhitungan tersebut, persentase siswa yang memiliki keaktifan dengan minimal cukup aktif ke atas adalah 94,1 dan rata-rata keaktifan belajar siswa kelas VA adalah 83 dan termasuk kategori aktif. Berdasarkan perencanaan awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II yang meliputi keaktifan belajar beserta target keberhasilan akan dibandingkan oleh peneliti. Tabel 4.4 merupakan data perbandingan keaktifan belajar kondisi awal, hasil siklus I dan siklus II dengan target pencapaian. Tabel 4.4 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa No Keaktifan Indikator Kondisi awal Target Siklus I Hasil Siklus I Target Siklus II Hasil Siklus II 1. Keaktifan Belajar Rata-rata keaktifan belajar siswa kuesioner 70 75 76 80 83 Persentase jumlah siswa yang aktif belajar 58,8 82,4 85,3 88,2 94,1 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil dari siklus II sudah mencapai target pencapaian dari siklus I. Hasil keaktifan belajar siswa dengan indikator pada siklus I adalah 76. Setelah pembelajaran siklus II dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target yaitu 80. Hasil belajar dari siklus II adalah 83, sedangkan hasil persentase jumlah siswa yang cukup aktif pada siklus I adalah 85,3. Setelah pembelajaran siklus II dengan menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target yaitu 88,2. Hasil persentase keaktifan belajar siswa dari siklus II adalah 94,1. Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus I dan siklus II sudah meningkat dari target sebelumnya dan dapat dikatakan berhasil. Kekurangan dan kendala dalam proses pembelajaran sudah diperbaiki oleh peneliti dan sudah terlihat peningkatan secara signifikan pada keaktifan belajar dengan menggunakan pendekatan PBL, maka dari itu proses pembelajaran berhenti pada siklus ke II. Peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa juga dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Keaktifan Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis keaktifan belajar siswa pada gambar 4.1 grafik peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa, tingkatan rata-rata keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan juga siklus II. Persentase peningkatan keaktifan belajar dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 70 76 83 60 65 70 75 80 85 Peningkatan Rata-Rata Nilai Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Keaktifan Belajar Siswa Berdasarkan hasil analisis keaktifan belajar dapat dilihat pada gambar 4.2, tingkatan persentase keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Data awal sebelum menggunakan PBL rata-ratanya 70 dengan persentase minimal cukup aktif adalah 58,8 dan masuk dalam kategori cukup aktif. Hasil siklus I setelah menggunakan pendekatan PBL rata-ratanya menjadi 76 dengan persentase 85,5, sedangkan hasil siklus II masih menggunkan pendekatan PBL rata-rata yang diperoleh 83 dengan persentase 94,1.

4.2.2 Prestasi Belajar

4.2.2.1 Kondisi awal Peneliti melihat hasil ujian tengah semester siswa sebagai acuan peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar. Table 4.5 merupakan data prestasi belajar siswa pelajaran matematika dalam hasil nilai ulangan tengah semester tahun pelajaran 20152016 dengan jumlah siswa 34. 58,80 85,50 94,10 20 40 60 80 100 Peningkatan Persentase Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus I Siklus II Tabel 4.5 Nilai Ulangan Tengah Semester Matematika Tahun 20152016 No Nama Siswa Nilai Ketuntatas KKM=75 Lulus KKM Tidak Lulus KKM 1. AOS 50  2. YYM 56  3. NRA 31  4. DF 50  5. AGDC 40  6. KAY 33  7. AHAP 82  8. AIP 64  9. AYKN 80  10. AGDK 75  11. BFC 40  12. BNR 54  13. BK 70  14. CNK 79  15. CDO 80  16. DVA 50  17. DS 67  18. DPA 75  19. DGW 52  20. IKHG 70  21. IRB 69  22. KDAN 81  23. KSM 62  24. MNP 50  25. MPAN 52  26. MS 58  27. NR 92  28. PI 50  29. SBCW 78  30. SAM 60  31. SPM 60  32. STT 56  33. YB 52  34. RERJ 48  Jumlah 2066 9 25 Rata-Rata 60,7 Nilai di atas KKM 26,5 73,5 Berdasarkan data nilai ulangan tengah semester matematika tahun pelajaran 20152016 digunakan sebagai kondisi awal prestasi belajar siswa, yang diketahui bahwa siswa yang belum lulus KKM ada 25 siswa 73,5 sedangkan yang sudah lulus KKM hanya 9 siswa 26,5 . Rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas VA adalah 60,7 KKM di sekolah tersebut adalah 75. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.2.2.2 Siklus I Prestasi belajar siswa diukur dengan memberikan soal prestasi yang berupa soal pilihan ganda dan diberikan diakhir pertemuan kedua siklus I. Tabel 4.6 adalah data prestasi belajar siklus I. Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 No Nama Siswa Nilai Ketuntatas KKM=75 Lulus KKM Tidak Lulus KKM 1. AOS 70  2. YYM 80  3. NRA 60  4. DF 70  5. AGDC 80  6. KAY 50  7. AHAP 90  8. AIP 70  9. AYKN 80  10. AGDK 80  11. BFC 70  12. BNR 70  13. BK 80  14. CNK 80  15. CDO 100  16. DVA 70  17. DS 70  18. DPA 80  19. DGW 80  20. IKHG 80  21. IRB 70  22. KDAN 80  23. KSM 70  24. MNP 80  25. MPAN 90  26. MS 90  27. NR 100  28. PI 60  29. SBCW 80  30. SAM 100  31. SPM 70  32. STT 60  33. YB 60  34. RERJ 100  Jumlah 2620 19 15 Rata-Rata 77,1 Nilai di atas KKM 55,9 44,1 Berdasarkan hasil penghitungan data prestasi belajar siklus I pada tabel 4.6 terdapat 19 siswa 55,9 yang lulus KKM dan 15 siswa 44,1 yang belum lulus KKM. Rata-rata prestasi belajar siklus I adalah 77,1. Hal tersebut membuktikan siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan pendekatan PBL. 4.2.2.3 Siklus II Tingkat pemahaman siswa dalam pertemuan kedua mengalami kenaikan. Prestasi belajar siswa diukur dengan memberikan soal prestasi diakhir pertemuan kedua siklus kedua. Tabel 4.7 adalah data prestasi belajar siklus II. Tabel 4.7 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Siswa Nilai Ketuntatas KKM=75 Lulus KKM Tidak Lulus KKM 1. AOS 80  2. YYM 80  3. NRA 60  4. DF 80  5. AGDC 80  6. KAY 70  7. AHAP 90  8. AIP 80  9. AYKN 80  10. AGDK 80  11. BFC 70  12. BNR 100  13. BK 90  14. CNK 100  15. CDO 100  16. DVA 80  17. DS 90  18. DPA 80  19. DGW 100  20. IKHG 90  21. IRB 80  22. KDAN 100  23. KSM 90  24. MNP 100  25. MPAN 90  26. MS 80  27. NR 100  28. PI 80  29. SBCW 90  30. SAM 100  31. SPM 90  32. STT 100  33. YB 80  34. RERJ 70  Jumlah 2930 30 4 Rata-Rata 86,2 Nilai di atas KKM 88,2 11,8 Berdasarkan hasil penghitungan data prestasi belajar siklus II pada tabel 4.7 terdapat 30 siswa 88,2 yang sudah lulus KKM dan ada 4 siswa 11,8 yang belum lulus KKM. Rata-rata prestasi belajar siswa siklus II adalah 86,2. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan pendekatan PBL. Berdasarkan perencanaan awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II yang meliputi prestasi belajar siswa akan dibandingkan oleh peneliti. Tabel 4.8 merupakan perbandingan prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, hasil siklus I dan siklus II dengan target pencapaian. Tabel 4.8 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa No Peubah Indikator Kondisi awal Target Siklus I Hasil Siklus I Target Siklus II Hasil Siklus II 1. Prestasi Belajar Rata-rata nilai Ulangan Siswa kognitif 60,7 76 77,1 81 86,2 Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 26,5 52,9 55,9 79,4 88,2 Hasil perbandingan prestasi belajar siswa dilihat pada tabel 4.8 dengan rata-rata ujian tengah semester pada kondisi awal adalah 60,7. Setelah pembelajaran siklus I menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target 76, namun pada kenyataannya hasil prestasi belajar dari siklus I adalah 77,1. Hasil belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai kkm pada kondisi awal adalah 26,5. Setelah pembelajaran siklus I menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target yaitu 52,9, dan pada kenyataannya hasil prestasi belajar dari siklus I adalah 55,9. Hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata ujian tengah semester pada siklus I adalah 77,1. Setelah pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target 81, namun pada kenyataannya hasil prestasi belajar dari siklus II adalah 86,2. Hasil belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai kkm pada siklus I adalah 55,9. Setelah pembelajaran siklus II menggunakan pendekatan PBL diharapkan dapat mencapai target yaitu 79,4, dan hasil prestasi belajar dari siklus II adalah 88,2. Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan PBL dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mulai dari siklus I hingga siklus II sudah meningkat dari target sebelumnya dan dapat dikatakan berhasil. Kekurangan dan kendala dalam proses pembelajaran sudah diperbaiki oleh peneliti dan sudah terlihat peningkatan prestasi belajar secara signifikan dengan menggunakan pendekatan PBL, maka dari itu proses pembelajaran berhenti pada siklus ke II. Gambar 4.3 dapat digunakan untuk melihat grafik peningkatan rata- rata prestasi belajar siswa, sedangkan gambar 4.4 digunakan untuk melihat persentase tingkatan jumlah siswa yang mencapai KKM . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Rata-Rata Prestasi Belajar Siswa Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Nilai KKM mata pelajaran matematika di SD Kanisius Wirobrajan I yaitu 75. 60,7 77,1 86,2 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal Siklus I Siklus II 26,50 55,90 88,20 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Peningkatan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Kondisi Awal Siklus I Siklus II

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Terhadap Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 3 Colomadu Tahun Pelajaran 2010/2

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA KELAS V SD N 1 TEMPURSARI TAHUN PELAJAR

0 0 16

Peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika dengan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) di kelas VII E SMP N 15 Yogyakarta.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo.

0 2 244

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta.

1 11 359

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan model PBL untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan I.

0 2 230

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SDN Plaosan 2.

0 0 236

PENINGKATAN PARTISIPASI, KEBERANIAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPS SDK WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 184