Strategi Pembelajaran KAJIAN TEORETIK

belajar tercapai. Strategi Pembelajaran Ekspositori menuntut peran aktif guru dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa dalam pembelajaran cenderung hanya menerima apa yang diajarkan oleh guru. Terkadang dalam menyampaikan sesuatu materi tertentu strategi ini merupakan strategi yang tepat. b Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam strategi ini guru ialah sebagai fasilitator, penuntun dan rekan kerja, dengan demikian gurulah yang memotivasi peserta didik dalam proses belajar agar mereka mencari dan menemukan gagasan. Pembelajaran dimulai dengan penjelasan topik dan tujuan, kemudian penyajian masalah kasus secara tepat dan jelas, mungkin juga perlu dilakukan sebuah demonstrasi. Selanjutnya guru menuntun siswa di dalam proses belajar melalui berbagai pertanyaan, mengemukakan hipotesis jawaban sementara, lalu melakukan pengujian untuk akhirnya menarik kesimpulan. c Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Menekankan pada pengenalan masalah agar dapat memahami analisis, perumusan langkah penyelesaian, pengujian data atau informasi, dan penyimpulan. Agar guru dapat menerapkan strategi ini, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Masalah yang disajikan berkaitan dengan penerapan strategi ini sifatnya terbuka, artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Guru mengajak siswa untuk mengembangkan jawaban dari permasalahan yang ada. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai pada strategi ini adalah menumbuhkan kemampuan siswa dakam berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatf pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara emoiris dalamrangka menumbuhkan sikap ilmiah. d Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir SPPKB Strategi menekankan pembentukan kemampuan berpikir peserta didik. Guru menuntun siswa bukan hanya untuk mengetahui isi bahan ajar knowing what , melainkan juga dalam rangka memahami kode belajar dan merumuskan konsep, ide atau gagasan knowing how . Strategi ini tidak menyajikan begitu saja materi pelajarn kepada sisiwa, melainkan siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses diskusi dengan memanfaatkan pengalaman siswa. e Strategi Pembelajaran Kooperatif SPK Strategi Pembelajaran yang memiliki asumsi bahwa pengetahuan dibentuk dan dibangun melalui kerjasama dalam aktivitas belajar, termasuk menyelidiki, berdiskusi, memahami dan memecahkan masalah. Dalam strategi ini, proses pembelajaran dilaksanakan oleh siswa dalam setiap kelompok belajar. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan menggunakan system pengelompokan antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akademik, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda heterogen. f Strategi Pembelajaran Kontekstual Strategi pembelajaran itu mengasumsikan bahwa konteks kehidupan sosial dan budaya merupakan sumber serta media belajar yang penuh makna. Strategi juga menekankan konsep belajar konstruksionis, yaitu pengetahuan dibentuk melalui penyelidikan hal-hal yang terjadi di lingkungan konteks bukan diberikan sebagai hasil olahan. Strategi ini menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata, dan mendorong isiswa untuk dapat menerapkan apa yang sudah dipeljari dalam kehidupannya. g Strategi Pembelajaran Afektif Strategi pembelajaran itu tidak cukup hanya dengan memproses informasi atau meningkatkan kemampuan intelektual. Nilai hidup harus dipraktikkan dan dibiasakan. Strategi ini menekankan pada pembantukan sikap dan nilai moral kepada peserta didik. 3. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan Terdapat empat prinsip dalam penggunaan strategi pembelajaran, di antaranya: 1 berorientasi pada tujuan, 2 aktivitas, 3 individualitas dan 4 integritas Sanjaya, 2006: 129-131. Ditambahkan oleh Majid 2013: 108 bahwa prinsip dalam memilih strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh pendidik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, sasaran kemampuan awal siswa, karateristik siswa yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial dan perbedaan kepribadian, biaya, kemampuan dalam menerapkan strategi pembelajaran, karakteristik strategi pembelajaran dan waktu. Guru harus memperhatikan hal-hal dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran. Dalam penggunaan strategi pembelajaran terdapat prinsip bahwa tidak semua strategi tepat atau cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan pada semua keadaan. Dengan begitu guru perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran. Mengajar merupakan proses yang bertujuan. Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran Sanjaya, 2006: 129. Tujuan pembelajaran sendiri menentukan guru dalam memilih strategi pada proses pembelajaran. Jika pembelajaran menuntut agar siswa mempunyai kemampuan menyebutkan suatu hal, guru bisa menggunakan strategi pembelajaran langsung dengan metode ceramah. Sedangkan jika pembelajaran menuntut siswa untuk menguasai pengetahuan tertentu atas hasil pemikiran yang rasional, guru bisa menggunakan strategi pembelajaran tidak langsung dengan metode diskusi atau pemecahan masalah. Strategi pembelajaran yang baik harus dapat mendorong aktivitas siswa Sanjaya, 2006: 130. Belajar merupakan suatu perbuatan. Belajar bukan hanya menghafal sejumlah teori dan fakta-fakta dari informasi yang diterima. Siswa akan mempunyai pemahaman yang mendalam jika pada saat belajar mereka juga melakukan aktivitas yang relevan dengan pembelajaran yang sedang terjadi. Aktivitas dalam pembelajaran tidak hanya aktivitas fisik saja, tetapi bisa juga aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa Sanjaya 2006: 130. Guru yang baik adalah guru yang berhasil dalam membawa semua muridnya mencapai tujuan pembelajaran. Guru harus cerdik dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Jika strategi yang digunakan hanya mampu membuat beberapa bahkan sebagian kecil siswa berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran, berarti guru belum bisa memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga tidak berhasil mengembangkan semua siswa dalam kelas. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan psikomotorik Sanjaya, 2006: 131. Guru harus mempunyai pandangan bahwa mengajar sebagai usaha dalam mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Jika guru sudah memiliki pandangan bahwa mengajar adalah mengembangkan seluruh pribadi peserta didik, guru akan menerapkan strategi pembelajaran yang dapat megembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi. Misalkan jika guru memilih untuk menggunakan startegi pembelajaran tidak langsung dengan metode diskusi, guru akan lebih baik jika tidak hanya mementingkan pengembangan aspek intelektual saja tetapi bagaimana strategi pembelajaran tidak langsung juga dapat mendorong siswa untuk menghargai pendapat temannya atau mengeluarkan pendapat di depan teman-temannya.

G. Kerangka Berfikir

1. Hubungan penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan bakat keguruan Salah satu syarat menjadi guru adalah memiliki bakat sebagai guru. Bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dari lahir yang dapat terwujud secara nyata dan berkembang karena berbagai pembelajaran dan latihan. Bakat keguruan merupakan kemampuan seseorang dalam mengajar dan menciptakan kondisi yang optimal dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Calon guru yang menempuh pendidikan di FKIP mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri. Kesempatan untuk mengembangkan diri diperoleh melalui pembelajaran pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP yang salah satunya pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Mata Kuliah Pengelolaan Kelas merupakan mata kuliah yang memberikan pembelajaran dan latihan kepada mahasiswa sebagai calon guru dalam bidang pedagogi. Pembelajaran dan latihan yang dilakukan pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas berguna agar mahasiswa menguasai keterampilan dan pemahaman mengenai konsep bagaimana seorang guru mengelola kelas dan dapat menciptakan kondisi belajar yang optimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berbagai latihan pedagogis diberikan saat proses pembelajaran pada perkuliaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Latihan yang diberikan di antaranya kesempatan berdiskusi dengan sesama mahasiswa mengenai permasalahan yang ada di kelas berkaitan dengan masalah pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru, yang mahasiswa pernah alami saat menjadi siswa; dosen menyajikan berbagai kasus dalam pengelolaan kelas dan mahasiswa diminta untuk menganalisis permasalahan tersebut dan menyebutkan bagaimana cara mengelola kelas; pembelajaran memahami konsep pengelolaan kelas dengan metode pembelajaran presentasi; dan latihan pedagogis lainnya. Mahasiswa mengalami pembelajaran dan berbagai latihan mengenai keterampilan dan kemampuan keguruan dalam bidang pedagogi pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Pembelajaran dan berbagai latihan dilakukan agar mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Penguasaan mahasiswa yang tinggi pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dapat dicapai jika mahasisiwa mendapatkan kesempatan yang maksimal untuk mengembangkan diri. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri disediakan pada pembelajaran Mata Kuliah Pengelolaan Kelas melalui pembelajaran dan berbagai latihan pedagogis. Pembelajaran dan berbagai latihan yang didapat dari mengikuti mata kuliah Pengelolaan Kelas akan membuat mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan keguruan serta membantu calon guru untuk mengembangkan bakat keguruannya. Semakin banyak mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri, semakin mudah mahasiswa dalam menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Semakin besar penguasaan yang dimiliki mahasiswa pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas, berarti semakin banyak kesempatan yang disediakan untuk mengembangkan diri. Semakin maksimal mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri, diduga akan semakin berkembang juga bakat keguruan yang dimilki oleh mahasiswa FKIP sebagai calon guru. 2. Hubungan penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan Salah satu syarat menjadi guru adalah memiliki bakat sebagai guru. Bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dari lahir yang dapat terwujud secara nyata dan berkembang karena berbagai pembelajaran dan latihan. Bakat keguruan merupakan kemampuan seseorang dalam mengajar dan menciptakan kondisi yang optimal dalam proses belajar mengajar. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Calon guru yang menempuh pendidikan di FKIP mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri. Kesempatan untuk mengembangkan diri diperoleh melalui pembelajaran pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP yang salah satunya pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Mata Kuliah Strategi Pembelajaran merupakan mata kuliah yang memberikan pembelajaran dan latihan kepada mahasiswa sebagai calon guru dalam bidang pedagogi. Pembelajaran dan latihan yang dilakukan pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran berguna agar mahasiswa menguasai keterampilan dan pemahaman mengenai konsep bagaimana seorang guru dapat menganalisis berbagai faktor eksternal pada proses pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah pada tujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berbagai latihan pedagogis diberikan saat proses pembelajaran pada perkuliaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Latihan yang diberikan di antaranya kesempatan berdiskusi dengan sesama mahasiswa mengenai permasalahan yang ada di kelas berkaitan dengan masalah bagaimana menerapkan startegi pembelajaran yang tepat; pembelajaran di kelas dengan metode role play , dimana mahasiswa diminta mempraktikkan menggunakan stategi pembelajaran di kelas; pembelajaran memahami konsep strategi pembelajaran dengan metode pembelajaran presentasi; dan latihan pedagogis lainnya. Mahasiswa mengalami pembelajaran dan berbagai latihan mengenai keterampilan dan kemampuan keguruan dalam bidang pedagogi pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Pembelajaran dan berbagai latihan dilakukan agar mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Penguasaan mahasiswa yang tinggi pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dapat dicapai jika mahasisiwa mendapatkan kesempatan yang maksimal untuk mengembangkan diri. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri disediakan pada pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran melalui pembelajaran dan berbagai latihan pedagogis. Pembelajaran dan berbagai latihan yang didapat dari mengikuti mata kuliah Strategi Pembelajaran akan membuat mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan keguruan serta membantu calon guru untuk mengembangkan bakat keguruannya. Semakin banyak mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri, semakin mudah mahasiswa dalam menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Semakin besar penguasaan yang dimiliki mahasiswa pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, berarti semakin banyak kesempatan yang disediakan untuk mengembangkan diri. Semakin maksimal mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri, diduga akan semakin berkembang juga bakat keguruan yang dimilki oleh mahasiswa FKIP sebagai calon guru.

H. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kajian teoretik yang telah diuraikan, maka dapat dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas Bakat Keguruan Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH KIMIA, METODE PEMBELAJARAN DAN SARANA PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KIMIA DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UISU MEDAN.

0 1 27

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.

1 7 38

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan penguasaan mata kuliah dasar dasar Bimbingan dan Konseling serta penguasaan mata kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran dengan Pengembangan Bakat Keguruan mahasiswa FKIP

0 0 186

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode096

0 0 3

Penguasaan Manajemen Kelas yang Demokratik bagi Calon Guru PKN Melalui Pratikum Mata Kuliah Pengelolaan Kelas - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 78