Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pembelajaran, serta kemampuan mengidentifikasi jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas saat proses pembelajaran. Tujuan dari Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran adalah untuk membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan mengajar mencakup kompetensi guru dalam hal pedagogi. Melalui mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal lewat berbagai latihan dalam pembelajaran agar dapat menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan baik. Mahasiswa dilatih dan diasah kemampuannya agar memiliki keterampilan keguruan yang sesuai strandar. Sesuai standar berarti kemampuan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selama mahasiswa menjalani proses pembelajaran di Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di FKIP, mahasiswa diajak berdiskusi untuk menemukan berbagai contoh kasus permasalahan yang ada di kelas, kemudian mencari cara pemecahannya. Mahasiswa yang sudah menempuh Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran diharapkan dapat mengalami perkembangan potensi. Perkembangan potensi yang diharapkan dari menempuh Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yaitu merupakan suatu perkembangan ke arah pewujudan keterampilan dan kemampuan keguruan secara nyata. Dengan begitu, FKIP bisa mewujudkan tujuaannya yaitu membentuk calon guru yang handal dengan memiliki keterampilan dan kemampuan keguruan yang memadahi. Dewasa ini, FKIP mendapat tempat kedua ataupun ketiga untuk pemilihan peminatan bidang kuliah. Melihat kenyataan yang terjadi, mahasiswa yang menempuh pendidikan di FKIP berarti menjalani pendidikan dengan tidak sepenuh hati. Menjalani pendidikan dengan tidak sepenuh hati akan membuat hasil belajar kurang optimal. Hasil belajar mahasiswa FKIP kurang optimal terbukti salah satunya dari nilai uji kompetensi calon guru UKCG di FKIP Universitas Sanata Dharma yang tergolong rendah terutama pada kompetesi pedagogi. Informasi tersebut didapatkan dari keterangan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Santa Dharma. Hasil UKCG yang rendah menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan dan pemahaman mahasiswa terhadap aspek keguruan mencangkup keterampilan dan kemampuan keguruan termasuk dalam kategori yang rendah. Padahal, untuk menjadi seorang guru, mahasiswa perlu memiliki keterampilan dan kemampuan mengajar yang memadahi. Guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi; memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia berjiwa Pancasila, dan guru adalah warga negara yang baik Hamalik, 2001: 118. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam mengajar. Faktor yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam mengajar salah satunya adalah bakat. Bakat sebagai potensi masih memerluhkan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja performance dapat dilakukan pada masa yang akan datang Ali dan Asrori, 2005: 80. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri seseorang Wiyono, 2006: 37. Ini memberikan pemahaman bahwa bakat khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja performance atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih memerluhkan latihan dan pengembangan lebih lanjut. Bakat juga bisa diartikan sebagai potensi yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir. Potensi tersebut dapat berkembang karena dipengaruh oleh berbagai faktor. Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal Ali dan Asrori, 2005: 83. Faktor-faktor internal tersebut adalah minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul. Faktor eksternal yang mempengaruhi bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan dan dorongan orang tuakeluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat Munandar, 2004: 6. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Seseorang yang mempunyai kesempatan untuk menempuh suatu pendidikan tertentu dalam rangka mengembangkan diri agar memperoleh suatu keterampilan dan kemampuan, akan mempunyai potensi yang berbeda dengan orang lain yang tidak menempuh pendidikan tersebut. Titik-titik puncak perkembangan seseorang pada setiap fase perkembangan bila dipertemukan dengan pengalaman belajar riil dan latihan yang sesuai akan menjadikan interaksi dari potensi bakat yang inheren dalam diri seseorang dengan pengaruh dari luar sehingga mewujudkan kemampuan yang riil Semiawan, 1997: 15. Mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran berarti sudah menjalani berbagai pelajaran dan latihan guna mengembangkan keterampilan dan kemampuan keguruan pada dirinya. Melalui berbagai latihan dan pelajaran yang diberikan pada mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran, mahasiswa yang sebelumnya mempunyai kemampuan bawaan bidang keguruan akan berkembang bahkan terwujud secara nyata keterampilan dan kemampuan keguruannya. Maka dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian berdasarkan gagasan dan teori yang ada. Bertitik tolak dari latar belakang, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP”.

B. Batasan Masalah

1. Penelitian ini ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ada dua faktor yang berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini hanya berfokus pada faktor eksternal, khususnya kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yang diduga berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa. 3. Bakat yang akan diteliti pada penelitian ini merupakan bakat keguruan dalam bidang pedagogi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP? 2. Apakah penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. 2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.

E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian pasti diharapkan dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat, adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara umum, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pada kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan terlebih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan ilmu pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi universitas yang bersangkutan dalam usahanya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya peningkatan kualitas keterampilan dan kemampuan mahasiswanya. b. Bagi Dosen Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi dosen. Dosen menjadi tahu bagaimana suatu latihan dan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk mengembangkan potensi mahasiswanya dan nantinya dosen dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik lagi. c. Bagi Mahasiswa Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa yang menghendaki kemajuan dan peningkatan keterampilan dan kemampuan keguruan. Mahasiswa menjadi tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya. 13

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Guru

1. Pengertian Guru Salah satu faktor yang berperan dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas adalah guru. Menurut Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1993: 288 guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid Sardiman, 2001: 123 dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal Usman, 1996: 15 untuk membimbing dan membina anak didik baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah Djamarah, 1994: 33, yang berperan serta dalam usaha untuk membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan Poerwadarminta, 1984: 335. Dengan kata lain, guru dapat didefinisikan sebagai seorang pendidik yang profesinya mendidik dan bertanggung jawab terhadap peserta didik yang ada di sekolah dalam membimbing proses pembelajaan agar tercipta sumber daya manusia yang berperan dalam pembangunan suatu bangsa. Guru adalah seorang pendidik yang profesinya mendidik. Pendidikan pada lembaga formal dilakukan oleh seseorang yang mempunyai bakat dalam mendidik, telah menjalani pelatihan yang intensif, mempunyai kemampuan dan keahlian dalam membina peserta didik Bulletin of the American Association of University Professors, 1919: 14. Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha, upaya pembinaan pribadi dan penyaluran nilai-nilai kepada perserta didik agar peserta didik mencapai kedewasaan baik secara jasmani dan rohani, sehingga mempunyai sikap mental dan akhlak yang baik agar dapat tumbuh menjadi manusia yang berpribadi Sardiman, 2001: 51. Mendidik dapat dilakukan pada proses pengajaran sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru mempunyai tanggung jawab terhadap peserta didik yang ada di sekolah. Ada beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh guru dengan baik, yaitu: guru bertanggung jawab dalam menuntut siswa-siswa untuk belajar; turut serta membina kurikulum sekolah; melakukan pembinaan terhadap diri siswa mencangkup pembinaan kepribadian, watak dan jasmaniah; memberikan bimbingan kepada siswa; melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penialain atas kemajuan belajar yang sudah dicapai oleh siswa; menyelenggarakan penelitian; mengenal masyarakat dan ikut serta aktif dalam kegiatan bermasyarakat; menghayati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila; turut serta membantu terciptanya kesatuan, persatuan bangsa dan perdamaian dunia; menyukseskan pembangunan dan tanggung jawab yang terakhir adalah meningkatkan peranan profesional guru Hamalik, 2001: 127-133. Proses pembelajaran yang terlaksana di sekolah tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didampingi oleh seorang guru. Mendampingi proses pembelajaran merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru. Seorang guru juga bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Bimbingan seorang guru yang diberikan kepada siswa dilakukan agar siswa mampu mengenal dirinya sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri, serta mempunyai emosional yang baik. Pada dasarnya tanggung jawab yang dilaksanakan oleh guru bertujuan agar siswa dapat belajar dan mencapai tujuan pendidikan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan secara memadahi dalam bidang tertentu berarti manusia tersebut dapat dikatakan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Langkah- langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk membentuk sumber daya manusia melalui pendidikan, yaitu: guru harus memutuskan untuk mendedikasikan dirinya dalam mendidik siswa, guru harus mempunyai izin untuk mendidik, melihat kembali kemampuan pada diri guru

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH KIMIA, METODE PEMBELAJARAN DAN SARANA PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KIMIA DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UISU MEDAN.

0 1 27

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.

1 7 38

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan penguasaan mata kuliah dasar dasar Bimbingan dan Konseling serta penguasaan mata kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran dengan Pengembangan Bakat Keguruan mahasiswa FKIP

0 0 186

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode096

0 0 3

Penguasaan Manajemen Kelas yang Demokratik bagi Calon Guru PKN Melalui Pratikum Mata Kuliah Pengelolaan Kelas - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 78