Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

(1)

(2)

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH

PENGELOLAAN KELAS DAN PENGUASAAN MATA

KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BAKAT

KEGURUAN MAHASISWA FKIP

Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Septiana Sandra Nilasari NIM: 131334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(3)

(4)

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh kasih dan sukacita,

ku persembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orang tua yang sangat kusayangi, yaitu Bapak

Albertus Agus Krismanto dan Ibu Theresia Tri Handayani

Adik-adikku sayang Veronika Kireina Hanna Kristiani dan

Yohanes Ryo Chandra Christian

Simbah kakung dan simbah putriku tercinta

Yang terkasih Yohanes Paulus Carol Woytila

Sahabat-sahabatku dari Klaten

Sahabat-sahabatku dan teman-temanku tersayang di

Pendidikan Akuntansi 2013


(6)

MOTTO

Mulailah dengan rasa syukur, tumbuhlah dalam kebahagiaan,

lalu optimis mencapai tujuan.

Septiana Sandra

Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh

kepercayaan, kamu akan menerimanya

Matius 21 : 22

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,

Aku akan memberikan kelegaan kepadamu

Matius 11 : 28

Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah

semangatmu, karena ada upah bagi usahamu


(7)

(8)

(9)

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH PENGELOLAAN KELAS DAN PENGUASAAN MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN

DENGAN BAKAT KEGURUAN MAHASISWA FKIP

Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Septiana Sandra Nilasari Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP; (2) Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2017 di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 238 mahasiswa, diambil dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis korelasi Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (Sig. (2-tailed)) = 0.930 > α = 0.05); dan (2) Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (Sig. (2-tailed)) = 0.537 > α = 0.05).

Kata kunci: Bakat keguruan, Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas, Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran


(10)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN MANAGEMENT CLASS COURSE MASTERY AND LEARNING STRATEGY COURSE MASTERY AND THE TALENT OF STUDENTS’ TEACHING ABILITY OF TEACHER

TRAINING AND EDUCATION FACULTY

A case study on students of Teacher Training and Education Faculty, 2013 batch Sanata Dharma University

Septiana Sandra Nilasari Sanata Dharma University

2017

The aims of this research are finding out: (1) the correlation between Management Class Course Mastery and the talent of students’ teaching ability of Teacher Training and Education Faculty; (2) the correlation between Learning Strategy Course Mastery and the talent of students’ teaching ability of Teacher Training and Education Faculty.

This research is a case study which was held from February until March 2017 in Teacher Training and Education Faculty of Sanata Dharma University Yogyakarta. The data gathering technique was questionnaire. The samples of this research were 238 students which were taken by using Proportionate Stratified Random Sampling. The data analysis techniques were descriptive and Spearman’s correlation analysis.

The result shows that: (1) there is no correlation between Management Class Course Mastery and the talent of students’ teaching ability of Teacher Training and Education Faculty (Sig. (2-tailed)) = 0.930 > α = 0.05); and (2) there is no correlation between Learning Strategy Course Mastery and the talent of

students’ teaching ability of Teacher Training and Education Faculty (Sig. (2-tailed)) = 0.537 > α = 0.05).

Keywords: Students’ Teaching Talent, Management Class Course Mastery, Learning Strategy Course Mastery


(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, karena kemurahan berkat dan karuniaNya yang luar biasa sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP” dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;


(12)

4. Bapak Dr. S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu untuk membimbing penulis dengan sabar, arahan untuk kemajuan skripsi penulis, dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik;

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman selama proses perkuliahan;

6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan administrasi kemahasiswaan;

7. Semua Ketua Program Studi di FKIP USD atas bantuan dan dukungannya; 8. Bapak dan Ibu tercinta Alb. Agus Krismanto dan Th. Tri Handayani yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, perhatian, nasihat, dukungan dan doa yang tidak pernah berhenti;

9. Kedua adikku tersayang Veronica Kireina dan Yohanes Ryo yang selalu menghiburku;

10.Simbah Kakung, Simbah Putri dan semua saudara yang memberikan doa untuk penulis;

11.Teman-teman satu dosen bimbingan: Dessy, Dasanta, Garnis, Nona, Kiki, Tika, dan Anas untuk kerjasamanya, bantuan, pengertian yang diberikan dengan tulus, dan dukungan yang luar biasa;


(13)

12.Sahabatku di Prodi Pendidikan Akuntansi: Michelle, Nyoti, Febri dan Heni untuk kebersamaannya yang membahagiakan selama proses perkuliaan, dukungan, semangat dan doanya;

13.Sahabat dekatku: Riska, Selvi, Tiara, Monica dan Ima yang telah memberikan dukungan semangat dan doa, terimakasih juga selalu mau mendengar keluh kesahku;

14.Teman dekatku YP Carol Woytila yang selalu setia mendampingi, mendengarkan keluh kesah, mendukung dengan doa, semangat, nasihat dan perhatiannya agar tetap bersemangat menyelesaikan skripsi ini;

15.Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 untuk kebersamaannya yang membahagiakan semasa kuliah, beruntung bisa mengenal dan mempunyai pengalaman bersama kalian;

16.Teman-teman dari Program Studi di FKIP USD atas bantuan dan dukungannya;

17.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih bantuan dan dukungan selama ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Yogyakarta, 05 April 2017


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah... 10

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 11


(15)

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 13

A. Guru ... 13

1. Pengertian Guru ... 13

2. Tugas dan Peran Guru ... 17

3. Syarat Guru Profesional ... 19

B. Bakat ... 21

1. Pengertian Bakat ... 21

2. Langkah-langkah Mengembangkan Bakat ... 23

3. Faktor-faktor yang Menentukan Bakat ... 24

C. Bakat Keguruan ... 25

D. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) di FKIP ... 29

1. Mata Kuliah Pengelolaan Kelas ... 31

2. Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ... 33

3. Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran ... 36

4. Mata Kuliah Pengajaran Mikro ... 36

5. Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan... 38

6. Mata Kuliah Seminar Pendidikan ... 39

7. Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran ... 39

8. Mata Kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks ... 40

9. Mata Kuliah Media Pembelajaran ... 40

E. Pengelolaan Kelas ... 41

1. Pengertian Pengelolaan Kelas ... 41


(16)

3. Tugas-tugas Guru dalam Pengelolaan Kelas... 46

4. Masalah dan Usaha Pencehagan Masalah Pengelolaan Kelas ... 48

F. Strategi Pembelajaran... 49

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 49

2. Jenis Strategi Pembelajaran... 51

3. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan ... 57

G. Kerangka Berfikir... 59

1. Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan bakat keguruan ... 59

2. Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan ... 62

H. Kerangka konsep Penelitian ... 64

I. Hipotesis ... 65

BAB III METODE PENELITIAN ... 66

A. Jenis Penelitian ... 66

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 66

1. Tempat Penelitian... 66

2. Waktu Penelitian ... 66

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 67

1. Subjek Penelitian ... 67


(17)

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 67

1. Populasi ... 67

2. Sampel ... 68

3. Penarikan Sampel ... 69

E. Operasional Variabel ... 73

1. Variabel Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas ... 73

2. Variabel Penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ... 74

3. Variabel Bakat Keguruan ... 74

F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 77

H. Teknik Analisis Data ... 79

1. Teknik Analisis Data Deskriptif... 79

2. Tingkat Hubungan antar Variabel ... 79

3. Pengujian Prasyarat dan Hipotesis ... 80

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 83

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 83

B. Visi, Misi, Motto, Nilai-nilai Dasar dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 87

C. Gambaran Umum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ... 89

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 94


(18)

1. Deskripsi Data Responden Penelitian ... 95

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 99

B. Pengujian Hipotesis ... 101

1. Rumusan Hipotesis I ... 101

2. Rumusan Hipotesis II ... 103

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 106

BAB VI PENUTUP ... 120

A. Kesimpulan ... 120

B. Saran ... 120

C. Keterbatasan ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 68

Tabel 3.2 Proporsi Sampel Mahasiswa Setiap Program Studi ... 70

Tabel 3.3 Data Mahasisiwa FKIP angkatan 2013 menurut Program Studi sebagai Sampel Penelitian yang Mengambil Mata Kuliah Pengelolaan Kelas ... 71

Tabel 3.4 Data Mahasisiwa FKIP angkatan 2013 menurut Program Studi sebagai Sampel Penelitian yang Mengambil Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ... 72

Tabel 3.5 Kategori Nilai Akhir Keberhasilan Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas ... 73

Tabel 3.6 Kategori Nilai Akhir Keberhasilan Mahasiswa pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ... 74

Tabel 3.7 Operasionalisasi Variabel Bakat Keguruan ... 75

Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Tes Kreativitas Pedagogi ... 172

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Komitmen Pedagogi ... 176

Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Tes Kecerdasan Emosi ... 177

Tabel 3.11 Konversi Total Skor pada Variabel Bakat Keguruan ... 179

Tabel 3.12 Rentang Bakat Keguruan ... 79

Tabel 3.13 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan ... 80


(20)

Tabel 5.2 Data Responden berdasarkan Nilai Mata Kuliah

Pengelolaan Kelas ... 96 Tabel 5.3 Data Responden berdasarkan Nilai Mata Kuliah

Strategi Pembelajaran ... 98 Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP ... 99 Tabel 5.5 Nilai-nilai Statistik Variabel Bakat Keguruan Mahasiswa ... 100 Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan

Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP ... 102 Tabel 5.7 Hasil Uji Korelasi Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan


(21)

DAFTAR GAMBAR


(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 129 Lampiran 2 Instrumen Penelitian ... 131 Lampiran 3 Pedoman Penskoran ... 171 Lampiran 4 Deskripsi Data ... 180 Lampiran 5 Data Induk Penelitian ... 183


(23)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang berperan dalam pembentukan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mempunyai andil yang besar dalam upaya pembangunan suatu bangsa. Agar pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan, yaitu; sarana gedung, buku yang memadai dan berkualitas serta, guru dan tenaga kependidikan yang profesional (Mulyasa, 2007: 3). Salah satu syarat terciptanya pendidikan yang dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah dengan adanya guru dan tenaga kependidikan yang profesional.

Menurut Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru diharuskan memiliki kemampuan mengajar untuk menjalankan tugasnya. Kemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan standar tugasnya akan memberikan efek positif bagi hasil yang ingin dicapai, seperti; perubahan hasil akademik siswa,


(24)

sikap siswa, keterampilan siswa, dan perubahan pada pola kerja guru yang semakin meningkat.

Menurut Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 seorang guru harus memiliki kompetensi yang berkaitan dengan tugasnya antara lain; kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi pedagogi adalah kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sedangkan kompetensi kepribadian berarti seorang guru harus mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Guru merupakan salah satu kunci utama terciptanya keberhasilan pembelajaran di sekolah. Agar dapat mencapai keberhasilan pembelajaran di sekolah, seorang guru harus memiliki 4 kompetensi yang berkaitan dengan tugasnya. Keberhasilan pembelajaran di sekolah nantinya akan berdampak besar pada terciptanya keberhasilan pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka dari itu kualitas guru perlu diperhatikan dengan seksama. Kualitas guru yang baik akan tercapai salah satunya dengan, calon guru menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).


(25)

FKIP merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan mahasiswa untuk memiliki keterampilan dan kemampuan mengajar agar nantinya dapat menjadi guru yang handal. FKIP bertujuan untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional dan mempunyai kompetensi keguruan yang memadahi yang berguna dalam penyelenggaraan proses pendidikan. Mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP meliputi; mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) prodi, mata kuliah berkehidupan bersama (MBB) prodi, mata kuliah keahlian berkarya (MKB) dan mata kuliah perilaku berkarya (MPB).

Menurut Kepmen No.232 Tahun 2000 Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kelompok mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu. Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran


(26)

yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.

Mahasiswa yang sudah memasuki pendidikan di FKIP diwajibkan untuk menempuh semua mata kuliah yang sudah disyaratkan oleh FKIP. Tidak hanya sekedar menempuh pendidikan saja, mahasiswa juga dituntut untuk dapat memperoleh hasil yang baik dari pendidikan yang ditempuh di FKIP yaitu berupa keterampilan dan kemampuan keguruan yang memadahi.

Dua di antara mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP yaitu mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran. Mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa FKIP, di samping mata kuliah Perencanaan Pembelajaran, Pengajaran Mikro, Program Pengalaman Lapangan, Seminar Pendidikan, Evaluasi pembelajaran, Kurikulum dan Kajian Buku Teks dan Media Pembelajaran. Mata kuliah tersebut termasuk mata kuliah keahlian berkarya dan mata kuliah prasyarat yang berguna untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mengajar bagi mahasiswa FKIP.


(27)

Mata Kuliah Pengelolaan Kelas merupakan mata kuliah yang harus dikuasai mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki wawasan dan keterampilan pedagogi untuk mengelola kelas, sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kompetensi dasar dalam mata kuliah Pengelolaan Kelas, meliputi; pemahaman konsep dasar pengelolaan kelas, pemahaman fungsi guru dalam kelas, kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan problem dalam kelas, kemampuan menerapkan punishment

yang proporsional dan efektif untuk mengondisikan kelas, serta pengenalan mengenai berbagai macam bentuk pengorganisasian kelas dan mensimulasikannya.

Sedangkan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran merupakan mata kuliah yang harus dikuasai mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki wawasan dan keterampilan pedagogi untuk mengkaji dan menganalisis berbagai upaya menata faktor eksternal yang berguna bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran di dalam kelas agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah pada tujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Kompetensi dasar dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran, meliputi; pemahaman makna strategi pembelajaran, kemampuan menganalisis dan membuat kaitan antara variabel yang berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, kemampuan menganalisis karakteristik tipe bahan ajar dan dasar-dasar pemilihan media dalam


(28)

pembelajaran, serta kemampuan mengidentifikasi jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas saat proses pembelajaran.

Tujuan dari Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran adalah untuk membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan mengajar mencakup kompetensi guru dalam hal pedagogi. Melalui mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal lewat berbagai latihan dalam pembelajaran agar dapat menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan baik. Mahasiswa dilatih dan diasah kemampuannya agar memiliki keterampilan keguruan yang sesuai strandar. Sesuai standar berarti kemampuan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Selama mahasiswa menjalani proses pembelajaran di Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di FKIP, mahasiswa diajak berdiskusi untuk menemukan berbagai contoh kasus permasalahan yang ada di kelas, kemudian mencari cara pemecahannya. Mahasiswa yang sudah menempuh Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran diharapkan dapat mengalami perkembangan potensi. Perkembangan potensi yang diharapkan dari menempuh Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yaitu merupakan suatu perkembangan ke arah pewujudan keterampilan dan kemampuan keguruan secara nyata. Dengan begitu, FKIP bisa mewujudkan tujuaannya yaitu membentuk calon guru yang


(29)

handal dengan memiliki keterampilan dan kemampuan keguruan yang memadahi.

Dewasa ini, FKIP mendapat tempat kedua ataupun ketiga untuk pemilihan peminatan bidang kuliah. Melihat kenyataan yang terjadi, mahasiswa yang menempuh pendidikan di FKIP berarti menjalani pendidikan dengan tidak sepenuh hati. Menjalani pendidikan dengan tidak sepenuh hati akan membuat hasil belajar kurang optimal. Hasil belajar mahasiswa FKIP kurang optimal terbukti salah satunya dari nilai uji kompetensi calon guru (UKCG) di FKIP Universitas Sanata Dharma yang tergolong rendah terutama pada kompetesi pedagogi. Informasi tersebut didapatkan dari keterangan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Santa Dharma. Hasil UKCG yang rendah menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan dan pemahaman mahasiswa terhadap aspek keguruan mencangkup keterampilan dan kemampuan keguruan termasuk dalam kategori yang rendah. Padahal, untuk menjadi seorang guru, mahasiswa perlu memiliki keterampilan dan kemampuan mengajar yang memadahi.

Guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi; memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia berjiwa Pancasila, dan guru adalah warga negara yang baik (Hamalik, 2001: 118). Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan


(30)

mahasiswa dalam mengajar. Faktor yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam mengajar salah satunya adalah bakat.

Bakat sebagai potensi masih memerluhkan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja (performance) dapat dilakukan pada masa yang akan datang (Ali dan Asrori, 2005: 80). Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri seseorang (Wiyono, 2006: 37). Ini memberikan pemahaman bahwa bakat khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja (performance) atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih memerluhkan latihan dan pengembangan lebih lanjut. Bakat juga bisa diartikan sebagai potensi yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir. Potensi tersebut dapat berkembang karena dipengaruh oleh berbagai faktor.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal (Ali dan Asrori, 2005: 83). Faktor-faktor internal tersebut adalah minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul. Faktor eksternal yang mempengaruhi bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan dan dorongan orang tua/keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah


(31)

menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat (Munandar, 2004: 6). Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Seseorang yang mempunyai kesempatan untuk menempuh suatu pendidikan tertentu dalam rangka mengembangkan diri agar memperoleh suatu keterampilan dan kemampuan, akan mempunyai potensi yang berbeda dengan orang lain yang tidak menempuh pendidikan tersebut.

Titik-titik puncak perkembangan seseorang pada setiap fase perkembangan bila dipertemukan dengan pengalaman belajar riil dan latihan yang sesuai akan menjadikan interaksi dari potensi bakat yang inheren dalam diri seseorang dengan pengaruh dari luar sehingga mewujudkan kemampuan yang riil (Semiawan, 1997: 15). Mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran berarti sudah menjalani berbagai pelajaran dan latihan guna mengembangkan keterampilan dan kemampuan keguruan pada dirinya. Melalui berbagai latihan dan pelajaran yang diberikan pada mata kuliah Pengelolaan Kelas dan Strategi Pembelajaran, mahasiswa yang sebelumnya mempunyai kemampuan bawaan bidang keguruan akan berkembang bahkan terwujud secara nyata keterampilan dan kemampuan keguruannya.


(32)

Maka dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian berdasarkan gagasan dan teori yang ada. Bertitik tolak dari latar belakang,

peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Penguasaan Mata Kuliah Strategi

Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP”.

B. Batasan Masalah

1. Penelitian ini ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ada dua faktor yang berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini hanya berfokus pada faktor eksternal, khususnya kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran yang diduga berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa.

3. Bakat yang akan diteliti pada penelitian ini merupakan bakat keguruan dalam bidang pedagogi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP?


(33)

2. Apakah penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara penguasaan Mata Kuliah

Pengelolaan Kelas dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.

E. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian pasti diharapkan dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat, adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara umum, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pada kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia pendidikan terlebih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi universitas yang bersangkutan dalam usahanya meningkatkan


(34)

kualitas pendidikan, khususnya peningkatan kualitas keterampilan dan kemampuan mahasiswanya.

b. Bagi Dosen

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi dosen. Dosen menjadi tahu bagaimana suatu latihan dan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk mengembangkan potensi mahasiswanya dan nantinya dosen dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih baik lagi.

c. Bagi Mahasiswa

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa yang menghendaki kemajuan dan peningkatan keterampilan dan kemampuan keguruan. Mahasiswa menjadi tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya.


(35)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Guru

1. Pengertian Guru

Salah satu faktor yang berperan dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas adalah guru. Menurut Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 288) guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid (Sardiman, 2001: 123) dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal (Usman, 1996: 15) untuk membimbing dan membina anak didik baik secara individual maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Djamarah, 1994: 33), yang berperan serta dalam usaha untuk membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan (Poerwadarminta, 1984: 335). Dengan kata lain, guru dapat didefinisikan sebagai seorang pendidik yang profesinya mendidik dan bertanggung jawab terhadap peserta didik yang ada di


(36)

sekolah dalam membimbing proses pembelajaan agar tercipta sumber daya manusia yang berperan dalam pembangunan suatu bangsa.

Guru adalah seorang pendidik yang profesinya mendidik. Pendidikan pada lembaga formal dilakukan oleh seseorang yang mempunyai bakat dalam mendidik, telah menjalani pelatihan yang intensif, mempunyai kemampuan dan keahlian dalam membina peserta didik (Bulletin of the American Association of University Professors, 1919: 14). Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha, upaya pembinaan pribadi dan penyaluran nilai-nilai kepada perserta didik agar peserta didik mencapai kedewasaan baik secara jasmani dan rohani, sehingga mempunyai sikap mental dan akhlak yang baik agar dapat tumbuh menjadi manusia yang berpribadi (Sardiman, 2001: 51). Mendidik dapat dilakukan pada proses pengajaran sebagai sarana untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan.

Guru mempunyai tanggung jawab terhadap peserta didik yang ada di sekolah. Ada beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan oleh guru dengan baik, yaitu: guru bertanggung jawab dalam menuntut siswa-siswa untuk belajar; turut serta membina kurikulum sekolah; melakukan pembinaan terhadap diri siswa mencangkup pembinaan kepribadian, watak dan jasmaniah; memberikan bimbingan kepada siswa; melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penialain atas kemajuan belajar yang sudah dicapai oleh


(37)

siswa; menyelenggarakan penelitian; mengenal masyarakat dan ikut serta aktif dalam kegiatan bermasyarakat; menghayati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila; turut serta membantu terciptanya kesatuan, persatuan bangsa dan perdamaian dunia; menyukseskan pembangunan dan tanggung jawab yang terakhir adalah meningkatkan peranan profesional guru (Hamalik, 2001: 127-133). Proses pembelajaran yang terlaksana di sekolah tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didampingi oleh seorang guru. Mendampingi proses pembelajaran merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh guru. Seorang guru juga bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan kepada siswa. Bimbingan seorang guru yang diberikan kepada siswa dilakukan agar siswa mampu mengenal dirinya sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri, serta mempunyai emosional yang baik. Pada dasarnya tanggung jawab yang dilaksanakan oleh guru bertujuan agar siswa dapat belajar dan mencapai tujuan pendidikan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan secara memadahi dalam bidang tertentu berarti manusia tersebut dapat dikatakan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk membentuk sumber daya manusia melalui pendidikan, yaitu: guru harus memutuskan untuk mendedikasikan dirinya dalam mendidik siswa, guru harus mempunyai izin untuk mendidik, melihat kembali kemampuan pada diri guru


(38)

tersebut, membagi beberapa kategori topik materi yang akan diajarkan pada siswa, mengumpulkan siswa dalam bentuk kelompok lalu memberikan pelatihan pada tiap-tiap kelompok agar menambah pengetahuan dan keterampilan siswa, mengembangkan bentuk pembelajaran dan peralatan pembelajaran, menyalurkan sumber belajar kepada siswa, mendatangkan sumber belajar yang relevan, menyediakan pelayanan awal dalam pendampingan belajar, menyediakan kegiatan untuk menambah keterampilan siswa dan membuat perencanaan pembelajaran (Clay and Dietz, 1977). Langkah-langkah yang sudah disebutkan di atas, akan membantu guru untuk mendidik siswa dan menciptakan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas akan berperan dalam pembangunan suatu bangsa.

Pembangunan suatu bangsa memerluhkan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Adanya sumber daya alam yang berlimpah dan berpotensi tinggi akan mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Selain sumber daya alam, sumber daya manusia juga tidak kalah penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengolah sumber daya alam dengan baik dan memiliki nilai yang tinggi, walaupun sumber daya alam yang tersedia pada suatu Negara jumlahnya terbatas.


(39)

2. Tugas dan Peran Guru

Mendidik sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan dalam proses pembangunan suatu bangsa tidaklah mudah. Banyak tugas yang harus dilakukan guru agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Secara umum guru bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidikan memegang peranan tidak hanya melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga dituntut untuk mampu memberikan bimbingan dan pelatihan.

Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa tenaga pendidikan selain bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pelayanan dalam satuan pendidikan, juga sebagai tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses serta menilai hasil pembelajaran, bimbingan dan pelatihan. Flewelling dan Higginson (dalam Suyono, 2011: 237-238) mengungkapkan beberapa tugas guru saat berada di dalam kelas, yaitu; memberikan rangsangan kepada siswa, berinteraksi dengan siswa, menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok bahasan kepada siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa nyaman tinggal di kelas, memfasilitasi, mendukung, dan mengakomondasikan siswa, serta seorang guru bertugas untuk menggunakan keterampilannya. Guru harus memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan serta penguasaan bahan ajar yang luas


(40)

mencangkup kurikulum yang ditetapkan untuk diterapkan kepada siswa. Bekal pengetahuan, keterampilan dan penguasaan bahan ajar yang dimiliki oleh guru akan membantu guru dalam melaksanakana tugasnya dengan baik. Tugas guru yang terlaksana dengan baik akan menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh siswanya.

Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain; guru memiliki peran penting dalam memilih bahan ajar, menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa, memanfaatkan media dan sumber belajar serta memiliki peran penting dalam kegiatan pembelajaraan (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 34-37) sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, motivator dan evaluator (Sanjaya, 2006: 21-30). Jika dilihat berdasarkan waktu, peran guru bisa digolongkan menjadi dua masa, yaitu masa tradisional dan masa modern. Dilihat dari pandangan tradisional, guru berperan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang dianggap sebagai warisan masa lalu atau sumber belajar (learning resources) bagi siswanya. Adams dan Dickey (dalam Hamalik, 2001: 123-124) menyebutkan ada tujuh peranan guru dilihat dari pandangan modern, yaitu; guru sebagai pengajar (teacher as instructor), pembimbing (teacher as counsellor), ilmuwan (teacher as scientist), pribadi (teacher as person), penghubung (teacher as communicator), modernisator dan guru sebagai pembangun (teacher as contructor). Guru memiliki peranan


(41)

yang sangat luas dan memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan semakin mudah untuk diperoleh siswa sebagai sumber belajar, dirasa tidak akan maksimal jika tidak didampingi dengan bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Peran guru tidak hanya sebagai pendidik dalam hal mentranfer ilmu pengetahuan dan membuat siswa menjadi pintar, tetapi juga sebagai pendidik yang mampu membentuk manusia dewasa yang memilki akhlak yang baik. 3. Syarat Guru Profesional

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang guru harus memiliki kompetensi yang berkaitan dengan tugasnya, antara lain; kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian (Undang-Undang RI No.14 tahun 2005, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru). Kompetensi pedagogi adalah kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru untuk menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efesien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sedangkan kompetensi kepribadian berarti seorang


(42)

guru harus mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Agar guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berperan pada proses pembelajaran, guru harus memenuhi syarat-syaratnya, seperti: kedewasaan, sehat jasmani dan rohani, memiliki ilmu pengetahuan yang memadahi dan memilki kecakapan-kecakapan keguruan. Ditambahkan lagi oleh Hamalik (2001: 118), guru profesional harus memiliki persyaratan, yang meliputi:

a. Memiliki bakat sebagai guru. b. Memiliki keahlian sebagai guru

c. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi. d. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. e. Guru adalah manusia berjiwa pancasila.

f. Guru adalah warga negara yang baik.

Berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru diharapkan dapat menjadikan guru sebagai pendidik yang tepat. Pendidik yang tepat berarti menjadi pendidik yang mampu mengelola kelas pada saat proses pembelajaran dan mampu membimbing siswa pada saat perkembangannya dengan tepat pula. Guru harus memenuhi berbagai persyaratan karena dunia pendidikan membutuhan tenaga guru yang profesional. Tenaga guru profesional dibutuhkan untuk melaksanakan kurikulum dalam sistem instruksional yang telah didesain dengan sistematik (Hamalik, 2006: 43). Jika guru dapat melaksanakan kurikulum tersebut dengan baik, guru juga dapat mengembangkan potensi siswa secara optimal. Salah satu syarat yang harus dipenuhi


(43)

dan diperluhkan agar dapat menjadi guru profesional adalah memiliki bakat sebagai guru.

B. Bakat

1. Pengertian Bakat

Bakat dan kemampuan menetukan prestasi seseorang dan prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan. Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan dan dilatih (Hartono dan Sunarto, 2002: 119), akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang (Poerbakawatja, 1989: 38; Ali dan Asrori, 2005: 78) agar dapat terwujud, latihan dan pendidikan sangat diperluhkan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang (Munandar, 1985: 17-18). Bakat merupakan suatu potensi yang berasal dari lahir dan dapat terwujud secara nyata jika ada kesempatan untuk berkembang dan berbagai latihan.

Bakat merupakan suatu potensi. Potensi adalah kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri seseorang (Wiyono, 2006: 37). Potensi anak berbakat merupakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat mewujudkan potensi yang ada


(44)

pada peserta didik secara optimal, peserta didik membutuhkan program pendidikan yang berdiferensiasi (Munandar, 2001: 100). Program pendidikan yang berdiferensiasi dilakukan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing individu, termasuk mereka yang mempunyai bakat akademik.

Renzulli (dalam Munandar, 2004: 24), menyatakan ciri-ciri seseorang yang berbakat, adalah; memiliki kemampuan umum di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata dan pengikatan diri atau tanggung jawab terhadap tugas (task-commitment). Anggapan bahwa kecerdasan dan kecakapan yang cukup tinggi menjamin keberbakatan seseorang merupakan suatu kesalahan (Munandar, 2004: 24). Kemampuan umum mencangkup berbagai bidang kemampuan yang biasanya dapat diukur dengan tes, contohnya; penalaran verbal numerikal, kemampuan spasial, kelancaran dalam memberikan ide, dan orisinalitas (Munandar, 2004: 25). Seseorang dikatakan berbakat apabila mempunyai kemampuan umum di atas rata-rata dalam bidang intelektual. Kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru akan memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan untuk memecahkan suatu masalah dan sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antar suatu unsur. Pengikatan diri terhadap tugas membuat seseorang mampu mengerjakan tugas atas dasar kehendaknya sendiri. Pengikatan diri terhadap tugas menjadi suatu motivasi yang bersal dari dalam diri


(45)

individu yang berguna untuk mendorong seseorang untuk tekun dan ulet dalam mengerjakan tugasnya, meskipun menghadapi hambatan tapi tetap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin.

2. Langkah-langkah Mengembangkan Bakat

Bakat tidak bisa ada dan terwujud secara tiba-tiba. Diperlukan berbagai latihan dan berbagai kesempatan untuk mengembangkan potensi pada bakat tersebut. Selain berbagai latihan dan pengembangan kesempatan, diperluhkan juga pelayanan pendidikan bagi anak berbakat (Munandar, 1985: 30). Pelayanan pendidikan bagi anak berbakat diperlukan agar potensi yang ada pada bakat seseorang mengalami perkembangan secara maksimal. Selain pendidikan khusus yang harus diberikan kepada seseorang yang mempunyai bakat, diperluhkan juga beberapa cara atau kondisi yang membuat anak berbakat dapat mengembangkan bakatnya.

Ali dan Asrori (2005: 83) menyebutkan ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bakat individu, yaitu: (a) mengembangkan situasi dan kondisi, (b) menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi, (c) meningkatkan kegigihan dan daya juang dan (d) mengembangkan program pendidikan berdiferensiasi. Situasi dan kondisi perlu dikembangkan karena memberikan dukungan baik psikologis maupun fisik kepada seseorang yang memiliki bakat. Dukungan tersebut yang akan memberikan


(46)

kesempatan bagi seseorang yang memiliki bakat untuk dapat mengembangkan bakatnya. Seseorang yang memiliki minat dan motif untuk terus meningkatkan prestasinya juga akan terpacu untuk semakin berusaha untuk berlatih sampai mencapai prestasi atau hasil yang diinginkan. Semakin banyak latihan yang dilakukan akan semakin mengasah potensi pada diri seseorang yang memiliki bakat. Untuk membuat seseorang dapat terus melakukan latihan dan memperjuangkan hasil yang tinggi diperlukan peningkatan kegigihan dan daya juang untuk melakukan latihan tersebut. Pelayanan yang ada pada pendidikan juga perlu diperhatikan bagi anak berbakat, perhatian itu ditunjukkan dengan mengembangkan program pendidikan berdiferensiasi di sekolah dengan menerapkan kurikulum yang dapat mengembangkan bakat seseorang secara lebih efektif.

3. Faktor-faktor yang Menentukan Bakat

Ali dan Asrori (2005: 81) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari; minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam mengambil tantangan dan kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang muncul. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari; kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan dan dorongan orang tua, pola asuh orang tua, dan lingkungan tempat tinggal. Ditambahkan oleh Munandar (1985: 18) pada faktor eksternal


(47)

yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah taraf sosial ekonomi. Sedangkan Wiyono (2006: 61) menyebutkan bahwa bakat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor genetik/keturunan, pendidikan dan pelatihan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat perlu diperhatikan dengan seksama, mengingat bila suatu bakat tidak diperhatikan dan tidak memiliki kesempatan untuk berkembang, bakat tersebut dapat hilang.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Pendidikan formal yang ditempuh dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan diri seseorang. Seseorang yang memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan pada jurusan atau bidang tertentu dan sesuai dengan bakat yang ada pada dirinya akan mengalami perkembangan potensi dengan maksimal. Potensi dapat berkembang dengan maksimal karena lewat kesempatan yang ada, individu diberikan berbagai latihan dan kesempatan belajar untuk lebih mengenal dan memahami pengetahuan yang ada.

C. Bakat Keguruan

Bakat keguruan adalah potensi kemampuan individu yang dapat berkembang dengan pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik (Wasidi dan Mardapi, 2016). Bakat


(48)

keguruan merupakan suatu potensi berupa kemampuan mengajar dan membimbing yang berasal dari lahir dan dapat terwujud secara nyata jika ada kesempatan untuk berkembang dalam menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan mendapatkan berbagai latihan yang dapat mengasah keterampilan dan kemampuan keguruan. Bakat keguruan terdiri atas kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi, dan kecerdasan emosi (Wasidi dan Mardapi, 2016). Seseorang yang mempunyai kreativitas pedagogi, komitmen pedagogi dan kecerdasan emosi yang baik berarti mempunyai bekal untuk menjadi seorang guru. Bekal untuk menjadi seorang guru akan membantu guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik.

Kreativitas pedagogi merupakan salah satu aspek dalam bakat keguruan. Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang, yang dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2004: 12). Kreativitas yang ada pada pendidikan lebih ditekankan pada kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan imajinasi siswa, mampu memecahkan masalah belajar siswa, guru mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta guru mampu berkomunikasi dengan siswanya. Kreativitas guru bisa ditunjukkan mulai dari melakukan perencanaan pembelajaran. Ciri-ciri guru yang mempunyai kreativitas adalah; mempunyai rasa ingin tau, berpikir orisinal, mandiri, berani mengambil risiko, energik, mempunyai rasa humor, mampu memecahkan suatu


(49)

masalah yang kompleks, artistik, berpikiran terbuka dan intuitif (Wasidi dan Mardapi, 2016). Guru yang kreatif dapat memilih kegiatan dalam pengajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa dan guru itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan oleh guru akan meningkatkan motivasi pada siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengalaman kerja seorang guru akan membantu guru dalam menemukan berbagai kreativitas pada pengajarannya.

Aspek yang kedua dari bakat keguruan adalah komitmen pedagogi. Komitmen merupakan suatu ketulusan atau keterikatan hati untuk melakukan sesuatu (Ramdhani, 2012: 86). Guru yang memiliki komitmen akan mempunyai sikap disiplin, bekerja dengan keras dan ulet, bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan mempunyai motivasi mendidik yang tinggi (Wasidi dan Mardapi, 2016). Leitwood ( dalam Geijsel & Sleegers, 2002) menyatakan bahwa komitmen guru terhadap perubahan termasuk bagaimana mereka mengidentifikasi perubahan tersebut dan keinginan mereka untuk terlibat dalam upaya penerapan perubahan di sekolah dan di dalam kelas. Guru yang mempunyai komitmen berarti mempunyai sikap sukarela untuk memberikan waktunya dalam membantu menangani masalah yang terjadi pada siswanya. Guru yang mempunyai komitmen menunjukkan kesadaran dalam tuntutan jiwanya untuk menjadi seorang pendidik, mengajar sebagai karirnya, dan mau berinteraksi dengan siswa dengan sikap yang baik. Kualitas


(50)

pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru menunjukkan besarnya komitmen yang dimiliki oleh seorang guru.

Aspek yang terakhir dari bakat keguruan adalah kecerdasan emosi. Goleman (1997: 45) menyebutkan bahwa kecerdasan emosi sebagai suatu kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri maupun perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dalam diri sendiri dan membina hubungan baik dengan orang lain. Guru yang mempunyai kecerdasan emosi akan mengelola rasa marah dan frustasi secara efektif dan dapat berperilaku adaptif sesuai dengan kondisi situasi yang berbeda (Wasidi dan Mardapi, 2016). Kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami arti emosi diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain. Kecerdasan emosi akan membantu seorang guru dalam mengatasi suatu masalah. Guru diharapkan mempunyai kecerdasan emosi agar dapat mempunyai empati dalam memahami perasaan siswa dan dapat menanggapi perasaan siswanya dengan tepat. Kecerdasan emosi diperluhkan oleh guru dalam melaksanakan tugas mendidik. Dalam mendidik, seorang guru harus mampu mengelola dan mengendalikan emosinya dengan baik. Guru yang mampu mengelola dan mengendalikan emosinya dengan baik akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat pembelajaran lebih efektif.

Bakat keguruan dapat berkembang dengan adanya pendidikan. Mahasiswa sebagai calon guru yang menempuh pendidikan di LPTK, akan


(51)

menjalani berbagai pembelajaran lewat berbagai mata kuliah yang ditawarkan LPTK untuk mengembangkan bakatnya. Pendidikan tersebut memberikan kesempatan mahasiswa agar dapat mengembangkan diri untuk mempunyai kemampuan dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Calon guru dapat melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik jika menguasai berbagai mata kuliah yang ditawarkan pada LPTK.

Mahasiswa dapat menguasai berbagai mata kuliah dengan baik jika dalam diri mereka sebelumnya memiliki bakat dalam bidang keguruan. Bakat tersebut akan membantu calon guru menjadi lebih mudah dalam mempelajari berbagai hal dalam bidang keguruan. Calon guru yang dapat mempelajari berbagai hal dalam bidang keguruan dengan baik akan memiliki kemampuan dan keterampilan keguruan yang memadahi. Kemampuan dan keterampilan guru yang memadahi berguna bagi guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan begitu, bakat sebagai guru sangat penting dan harus dimiliki mahasiswa sebagai calon guru agar dapat melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik.

D. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) di FKIP

Kelompok mata kuliah yang ada di FKIP dan wajib ditempuh oleh mahasiswa FKIP adalah kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB), mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) prodi, mata kuliah perilaku berkarya (MPB) dan


(52)

mata kuliah berkehidupan bersama (MBB) prodi (Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Ekonomi, 2012: 241-250). Semua kelompok mata kuliah yang ada di FKIP wajib ditempuh oleh mahasiswa FKIP karena dapat membekali mahasiswa dalam memperoleh berbagai ilmu keguruan. Berbagai ilmu keguruan yang dimiliki oleh mahasiswa FKIP akan menjadikan mahasiswa FKIP menjadi seorang guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadahi.

Kelompok MKB merupakan mata kuliah yang disediakan oleh FKIP dan wajib ditempuh oleh mahasiswa FKIP dalam rangka memberikan berbagai ilmu keguruan kepada mahasiswa FKIP. Tujuan dari MKB menurut Kepmen No.232 Tahun 2000 yang menyatakan bahwa kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Kelompok MKB yang ada pada FKIP bertujuan untuk memberikan bahan kajian dan pelajaran mengenai ilmu-ilmu keguruan yang tujuan utamanya menghasilkan tenaga ahli dalam bidang keguruan. MKB juga akan mengasah bakat dalam bidang keguruan pada diri mahasiswa FKIP, sehingga mahasiswa FKIP dapat mengembangkan potensi mengajar.

MKB terdiri dari berbagai mata kuliah yang bertujuan membentuk mahasiswa agar menjadi tenaga ahli keguruan dan memiliki keterampilan keguruan yang memadahi. Mata kuliah yang ada pada MKB adalah; Pengelolaan Kelas, Strategi Pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran,


(53)

Pengajaran Mikro, Program Pengalaman Lapangan, Seminar Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran, Kurikulum dan Kajian Buku Teks dan Media Pembelajaran. Berbagai kelompok mata kuliah yang ditawarkan oleh FKIP tersebut diharapkan bisa membentuk mahasiswa menjadi calon guru yang handal, baik dalam bidang penguasaan materi berdasarkan bidang jurusannya, maupun handal dalam memiliki keterampilan dan kemampuan keguruan untuk menyelenggarakan proses pembelajaran di sekolah. 1. Mata Kuliah Pengelolaan Kelas

Mata kuliah Pengelolaan Kelas merupakan mata kuliah yang harus dikuasai mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki wawasan dan keterampilan pedagogi untuk mengelola kelas, sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Selama mahasiswa mengikuti perkuliaan di mata kuliah Pengelolaan Kelas, mahasiswa diberikan berbagai latihan agar dapat mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, menguasai berbagai pendekatan untuk mengelola kelas, dan menerapkan teori tersebut pada berbagai contoh permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran di sekolah, lalu mendiskusikan akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut dengan sesama mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pengelolaan Kelas.

Dari berbagai latihan yang sudah disebutkan di atas, mata kuliah Pengelolaan Kelas bertujuan membuat mahasiswa mampu memiliki keterampilan dan kemampuan mengajar serta mampu mengelola


(54)

proses pembelajaran dengan efektif. Mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari berbagai pendekatan pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis akibatnya secara sistematis diharapkan setiap guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik (Joni dan Entang, 1984 :1). Dengan begitu, jelas bahwa pembelajaran pengelolaan kelas sangat penting bagi guru untuk menyelenggarakan proses pembelajaran agar mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Mahasiswa harus menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Pentingnya kemampuan guru dalam mengelola kelas menjadi suatu tuntutan bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas dengan mau membuka diri untuk belajar dan melakukan berbagai latihan yang mengembangkan keterampilan keguruannya. Pembelajaran dan latihan yang dilakukan mahasiswa secara terus-menerus yang dijalani pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan FKIP terutama pada Mata Kuliah Pengelolaan kelas akan mengasah bakat keguruan mahasiswa.

Bakat keguruan yang dimiliki mahasiswa akan berkembang karena disediakan kesempatan untuk mengembangkan diri dari adanya pembelajaran pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ali dan Asrori (2005: 81) bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat salah satunya adalah


(55)

kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Pengelolaan Kelas jika dihadapkan pada berbagai kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, melakukan berbagai latihan pedagogis, menyiapkan diri untuk belajar sebelumnya di luar kelas, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang memiliki penguasaan Mata Kuliah Pengelolaan Kelas tinggi berarti memperoleh kesempatan untuk belajar dan berlatih dengan sangat baik dan akan semakin dapat mengembangkan bakat keguruannya, begitupun sebaliknya. Dengan begitu, penguasaan mahasiswa pada Mata Kuliah Pengelolaan Kelas sangat penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru karena dapat mengembangkan bakat keguruannya.

2. Mata Kuliah Strategi Pembelajaran

Mata kuliah Strategi Pembelajaran merupakan mata kuliah yang harus dikuasai mahasiswa sebagai calon pendidik agar memiliki wawasan dan keterampilan pedagogi untuk mengkaji dan menganalisis berbagai upaya menata faktor eksternal yang berguna bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran di dalam kelas agar terjadi pembelajaran yang efektif, efisien dan berarah pada tujuan untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Guru perlu melakukan penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran karena akan mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal (Wena, 2009: 2). Sebelum guru dapat melakukan strategi


(56)

dalam proses pembelajaran, guru perlu mempelajari berbagai konsep strategi pembelajaran dan memahami karakteristik internal peserta didik. Pemahaman mengenai karakteristik internal peserta didik berguna bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar.

Kompetensi dasar dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran, meliputi; pemahaman makna strategi pembelajaran, kemampuan menganalisis dan membuat kaitan antara variabel yang berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, kemampuan menganalisis karakteristik tipe bahan ajar dan dasar-dasar pemilihan media dalam pembelajaran, serta kemampuan mengidentifikasi jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas saat proses pembelajaran. Tujuan dari mata kuliah Strategi Pembelajaran adalah untuk membekali mahasiswa agar memiliki ketrampilan mengajar mencakup kompetensi guru dalam hal pedagogi. Mata kuliah Stategi Pembelajaran penting untuk ditempuh oleh mahasiswa FKIP karena mata kuliah ini akan memberikan pemahaman mengenai berbagai strategi yang harus dipahami guru, guna membuat pembelajaran lebih menarik dan mendorong siswa agar bergairah dalam melaksanakan pembelajaran.

Mahasiswa harus menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Pentingnya kemampuan guru dalam memahami berbagai strategi pembelajaran dan mengerti bagaimana menerapkan strategi tersebut


(57)

menjadi suatu tuntutan bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan mau membuka diri untuk belajar dan melakukan berbagai latihan yang mengembangkan keterampilan keguruannya. Pembelajaran dan latihan yang dilakukan mahasiswa secara terus-menerus yang dijalani pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan FKIP terutama pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran akan mengasah bakat keguruan mahasiswa.

Bakat keguruan yang dimiliki mahasiswa akan berkembang karena disediakan kesempatan untuk mengembangkan diri dari adanya pembelajaran pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ali dan Asrori (2005: 81) bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat salah satunya adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran jika dihadapkan pada berbagai kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, melakukan berbagai latihan pedagogis, menyiapkan diri untuk belajar sebelumnya di luar kelas, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang memiliki penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran tinggi berarti memperoleh kesempatan untuk belajar dan berlatih dengan sangat baik dan akan semakin dapat mengembangkan bakat keguruannya, begitupun sebaliknya. Dengan begitu, penguasaan mahasiswa pada


(58)

Mata Kuliah Strategi Pembelajaran sangat penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru karena dapat mengembangkan bakat keguruannya.

3. Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran

Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang konsep dasar perencanaan pembelajaran; pendidikan sebagai suatu sistem; taksonomi tujuan instruksional; pengembangan program pembelajaran berupa Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator, pengembangnan silabus, dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuan dari mata kuliah Perencanaan Pembelajaran adalah agar mahasiswa mampu menyusun perangkat pembelajaran untuk persiapan mengajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru perlu membuat perencanaan pembelajaran agar proses pembelajaran nantinya dapat terarah.

4. Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Pengajaran Mikro merupakan latihan mengajar bagi calon guru. Mata kuliah Pengajaran Mikro memberikan dasar-dasar kompetensi guru pada mahasiswa FKIP atau calon guru. Mata kuliah pengajaran mikro mengkaji konsep mengenai: (1) latihan keterampilan terbatas yang bertujuan memberi pelatihan kepada calon guru menenai berbagai keterampilan mengajar, antara lain; membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menerangkan/ceramah,


(1)

(2)

181 Res 181 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 I 3 3 3 I 3 3 2 2 3 2 3 3 2 I 3 3 1 2 2 2 I 3 2 3 2 3 3 3 3 98

182 Res 182 3 3 2 3 3 2 3 3 I 3 2 3 3 2 2 3 3 3 I 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3- 3- 3 3 3 I 3 3 2 2 3 2 JOI

183 Res 183 I 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3- 3 2 3 2 2 2 3- 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 1 98 184 Res 184 1 3 1 2 3 2 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 I 3 3 3 I 1 3 3 3- 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 100 185 Res 185 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 2 I 2 I 3 3 3 2 2 3 I 3 3 I 2 I I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 97 186 Res 186 1 3 3 2 3 1 I 3 3 3- 2 3 3 2 2 3- 3- 1 1 3 3 2 I 1 3 3- 3- 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 I 94 187 Res 187 I 3 3 2 3 I 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3- 3 3 2 3 2 3 3 3 I 104 188 Res 188 I 3 3 2 3 I 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3- 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 I 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 102 189 rセ 189 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 1 3- 3- 2 3 3 3 3 3 3 -I 2 3 I I '1

"

2 2 2 3 3 3 I J 3 3 2 '1 3 96

190 Res 190 I 3 2 3 3 2 2 I I 3 2 3 2 2 2 3 3 3 i 3 3 3 3 3 2 2 3 I 2 2 3 I 2 3 2 3 2 I 2 3 92 191 Res 191 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 I 3 3 2 2 3 2 3 3 2 I 3 3 I 2 2 2 I 3- 2 3 2 3 3 3 3 99 192 Res 192 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 I 3 3 3 -2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 I 2 2 2 I 3 2 2 2 3 3 3 3 101 193 Res 193 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 I 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 104 194 Res 194 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 I 2 2 2 I 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 I I 3 2 3 3 3 2 2 2 I 2 2 2 3 87 195 Res 195 3 3 3 2 2 I 2 3 3 3 I 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 I 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 I 102 196 Res 196 I 3 3 2 3 I 3 2 2 3 I 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 I 3 2 3 2 3 I 100 197 Res 197 I 3 I 3 2 I 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 I 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 I % 198 Res 198 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 I 3 3 3 I 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 I 2 2 2 I 3 2 2 2 3 3 3 3 100 199 Res 199 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 I 3 3 I 2 2 2 I 3 2 2 2 3 3 3 3 101 200 Res 200 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 I 3 3 3 3 I 3 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 I 101 201 Res 201 3 3 3 2 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 I 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 I 107 202 Res 202 I 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 I I 3 2 2 I 96 203 Res 203 3 3 3 3 3 I 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 I 2 3 2 3 I 2 3 2 I 2 2 3 3 3 3 3 I 98 204 Res 204 3 3 3 3 3 I 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 I 3 3 I 2 I I 2 3 2 3 3 I 2 2 3 3 3 3 3 1 96 205 Res 205 I 1 1 2 2 2 I I 3 3 1 3 2 2 I 3 3 3 3 I 3 3 3 3 I 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 I 91 206 Res 206 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 I 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 106 207 Res 207 I 2 3 2 I I 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 102 208 Res 208 I 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 I 3 I 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 103 209 Res 209 3 3 3 2 2 I 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 I 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 103 210 Res 210 I 3 3 3 2 I 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 I 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 1 97 211 Res211 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 I 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 2 3 .3 3 .3 2 3 1 102 212 Res 212 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 I 2 2 3 2 I 3 3 セ 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 102 213 Res 213 3 3 "1 "1 '\ '\ 3 2 3 3 3 3 3 J I 3 3 3 2 I 2 2 3 2 I 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 102 214 Res 214 3 3 3 2 3 3 I I 3 3 I 3 2 2 3 3 .3 .3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 .3 1 99

215 Res 215 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 I 3 3 3 3 3 2 1 I 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 I 2 I 2 2 3 2 3 I 95 216 Res 216 3 3 I 2 .3 i 2 I 3 3 i .:J 2 2 3 3 3 3 2 I I 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 I 95 217 Res 217 3 3 3 2 3 I 2 I 2 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 I 3 2 3 3 I 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 I 101 218 Res 218 3 3 2 2 2 I 3 2 3 3 I 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 I 99 219 Res 219 3 3 3 2 2 I 2 I 2 3 I 2 3 3 3 3 3 3 2 3 .3 I 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 .3 2 3 3 3 I 102 220 Res 220 3 1 1 2 3 I I 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 I 3 1 3 3 I 3 2 1 3 3 2 2 3 2 I 3 1 85 221 Res 221 3 3 3 2 2 2 I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 I 103 222 Res 222 1 3 3 3 .3 I 2 .3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 I 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 100 223 Res 223 3 3 3 2 3 I 2 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 2 3 I 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 104 ·224 Res 224 3 3 I 2 3 I 2 3 3 3 3 2 2 3 I 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 I 100 225 Res 225 3 3 I 2 3 I 2 3 3 3 3 2 2 3 I 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 ·2 3 3 3 2 3 3 102 226 Res 226 3 3 3 2 I I 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 I 3 3 I 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 103 227 Res 227 3 3 3 2 3 I 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 I 101 228 Res 228 I I 1 2 3 2 I I 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 I 3 3 1 I 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 I 96 229 Res 229 3 3 3 2 3 I 2 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 2 .. 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 I 105 230 Res 230 3 3 3 2 3 I 2 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 I 106 231 Res 231 3 3 I 2 3 I 2 3 3 3 3 2 2 3 I 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 I 100 232 Res 232 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 I 2 I 3 3 3 3 2 I 3 2 3 2 2 2 I 2 3 2 I 2 I 2 I 2 2 I 3 89 233 Res 233 3 3 3 2 2 I 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 I 3 2 I 2 3 3 2 3 I 3 2 3 I 101 234 Res 234 3 3 I 2 2 3 2 I 3 2 I 2 I 3 3 I 3 3 3 I 3 3 I 3 1 3 I I 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 I 87 235 Res 235 3 3 2 2 2 3 I I 2 3 I 3 I 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 I 2 I 3 I 2 2 2 2 3 I 3 2 3 I 2 I 84 236 Res 236 3 3 3 2 3 I 2 3 3 3 I 3 I 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 I 102 237 Res 237 I 3 3 3 3 I 2 3 2 3 I 3 2 2 3 3 3 3 3 3 I I 3 2 I 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 I 95 238 Res 238 I 3 3 2 3 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 3 3 3 3 I 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 I 107


(3)

DATA INDUK PENELITIAN BAGIAN KONVERSI SKOR Jumlah Konversi Skor

Total Skor

No Nama Nilai Kriteria

Kreativitas Komitmen Kecerdasan Skor Bakat

Pedagogi Podallolli Emosi

I Res 1 72 85 93 250 7 Cukup Berbakat 3

2 Res 2 68 86 100 254 7 Cukup Berbakat 3

3 Res 3 55 91" 92 238 6 Cukup Berbakat 3

4 Res 4 68 .84 93 245 6,5 Cukup Berbakat 3

5 Res 5 58 91 94 243 6,5 Cukup Berbakat 3

6 Res 6 75 89 92 256 7 Cukup Berbakat 3

7 Res 7 65 84 100 249 6,5 Cukup Berbakat 3

8 Res 8 76 88 93 257 7 Cukupbセエ「。ォ。エ 3

9 Res 9 78 87 103 268 7,5 Cukup Berbakat 3

10 Res 10 72 86 104 262 7,5 Cukup Berbakat 3

II Res II 50 79 105 234 6 Cukup Berbakat 3

12 Res 12 67 85 105 257 7 Cukup Berbakat 3

13 Res 13 58 83 103 244 6,5 Cukup Berbakat 3

14 Res 14 83 86 91 260 7,5 Cukup Berbakat 3

15 Res 15 87 89 96 272 8 Berbakat 4

16 Res 16 91 79 270 8 Berbakat 4

17 Res 17 84 90 97 271 8 Berbakat 4

18 Res 18 92

82

94 268 7,5 Cuknp Berbakat 3

19 Res 19 75 75 104 254 7 Cukup Berbakat 3

20 Res 20 85 86 97 268 7,5 Cukup Berbakat 3

21 Res 21 93 82 102 277 8 Berbakat 4

22 Res 22 90 88 98 276 8 Berbakat 4

23 Res 23 92 89 80 261 7,5 Cukup Berbakat 3

24 Res 24 87 78 89 254 7 Cukup Berbakat 3

25 Res 25 85 80 97 262 7,5 Cukup Berbakat 3

26 Res 26 90 83 88 261 7,5 Cukup Berbakat 3

27 Res 27 86 76 88 250 7 Cukup Berbakat 3

28 Res 28 89 81 94 264 7,5 Cukup Berbakat 3

29 Res 29 90 82 92 264 7,5 Cukup Berbakat 3

30 Res 30 84 83 94 261 7,5 Cukup Berbakat 3

31 Res 31 62 78 80 220 5,5 Kurang Berbakat 2

32 Res 32 86 78 94 258 7 Cukup Berbakat 3

33 Res 33 63 85 104 252 7 Cukup Berbakat 3

34 Res 34 55 86 106 247 6,5 Cukup Berbakat 3

35

Res 35 83

___

セo⦅ 270 8 Berbakat 4

36 Res 36 70 80 97 247 6,5 Cukup Berbakat

37 Res 37 92 74 81 247 6,5 Cukup Berbakat 3

38 Res 38 57 79 95 231 6 Cukup Berbakat 3

39 Res 39 88 79 97 264 7,5 Cukup Berbakat 3

40 Res 40 52 74 87 213 5,5 Kurang Berbakat 2

41 Res 41 89 79 93 261 7,5 Cukup Berbakat 3

42 Res 42 92 80 103 275 8 Berbakat 4

43 Res 43 87 79 94 260 7,5 Cukup Berbakat 3

44 Res 44 87 84 95 266 7,5 Cukup Berbakat

45 Res 45 88 66 97 251 7 Cukup Berbakat 3

46 Res 46 89 77 92 258 7 Cukup Berbakat 3

47 Res 47 29 74 89 192 4 Kurang Berbakat 2

48 Res 48 75 83 98 256 7 Cukup Berbakat 3

49 Res 49 86 80 89 255 7 Cukup Berbakat 3

50 Res 50 79 83 100 262 7,5 Cukup Berbakat 3

51 Res 51 66 85 95 246 6,5 Cukup Berbakat 3

52 Res 52 48 82 102 232 6 Cukup Berbakat 3

53 Res 53 53 85 101 239 6,5 Cukup Berbakat 3

54 Res 54 73 83 101 257 7 Cukup Berbakat 3


(4)

56

Res

56

90

89

102

281

8,5

Berbakat

4

57

Res

57

71

81

100

252

7

Cukup Berbakat

3

58

Res

58

86

81

97

264

7,5

Cukup Berbakat

3

59

Res

59

93

87

103

283

8,5

Berbakat

4

60

Res

60

86

82

99

267

7,5

Cukup Berbakat

3

61

Res

61

91

80

108

279

8

Berbakat

4

62

Res

62

84

80

104

268

7,5

Cukup Berbakat

3

63

Res

63

57

79

89

225

5,5

Kurang Berbakat

2

64 Res 64

67

79

89

235

6

Cukup Berbakat

3

65

Res

65

54

81

99

234

6

Cukup Berbakat

3

66

Res

66

63

82

106

251

7

Cukup Berbakat

3

67

Res

67

62

86

97

245

6,5

Cukup Berbakat

3

68

Res

68

92

80

103

275

8

Berbakat

4

69

Res

69

92

83

93

268

7,5

Cukup Berbakat

3

70

Res

70

96

86

100

282

8,5

Berbakat

4

71

Res

71

91

88

110

289

8,5

Berbakat

4

72

Res

72

90

85

98

273

8

Berbakat

4

73

Res

73

75

80

87

242

6,5

Cukup Berbakat

3

74

Res

74

93

77

101

271

8

Berbakat

4

75

Res

75

91

86

95

272

8

Berbakat

4

76

Res

76

89

83

89

261

7,5

Cukup Berbakat

3

77

Res 77

66

80

90

236

6

Cukupb・イ「セセ」セALオオ

3

78

Res

78

88

83

96

267

7,5

Cukup Berbakat

3

79 Res

79

91

82

83

256

7

Cukup Berbakat 3

80

Res

80

72

80

102

254

7

Cukup Berbakat

3

8]

Res

81

88

77

100

265

7,5

Cukup Berbakat

3

82

Res

82

93

84

101

278

8

Berbakat

4

83

Res

83

55

77

92

224

5,5

Kurang Berbakat

2

84

Res

84

85

87

93

265

7,5

Cukup Berbakat

3

85

Res

85

96

82

102

280

8

Berbakat

4

86

Res

86

96

85

97

278

8

Berbakat

4

87

Res

87

88

86

103

277

{f Berbakat

4

88

Res

88

92

85

88

265

7,5

Cukup Berbakat

3

89

Res

89

87

81

101

269

7,5

Cukup Berbakat

3

90

Res

90

93

81

93

267

7,5

. Cukup Berbakat

3

91

Res

91

73

88

107

268

7,5

Cukup Berbakat

3

92

Res

92

87

77

88

252

7

Cukup Berbakat

3

93

Res

93

91

77

94

262

7,5

Cukup Berbakat

3

94

Res

94

96

82

107

285

8,5

Berbakat

4

95

Res

95

95

86

104

285

8,5

Berbakat

4

-96 Res

96

93 87

94

MLセセ

274

8

Berbakat

4

97

Res

97

94

76

85

255

7

Cukup Berbakat

3

98

Res

98

96

79

97

272

8

Berbakat

4

99

Res

99

77

87

102

266

7,5

Cukup Berbakat

3

100

Res

100

95

93 99

287

8,5

Berbakat

4

101

Res

101

87

87

108

282

8,5

Berbakat

4

102

Res

102

96

74

94

264

7,5

Cukup Berbakat

3

103

Res

103

85

74

89

248

6,5

Cukup Berbakat

3

104

Res

104

96

87

97

280

8

Berbakat

4

105

Res

105

75

77

96

248

6,5

Cukup Berbakat

3

106

Res

106

96

81

90

267

7,5

Cukup Berbakat

3

107

Res

107

79

63

70

212

5

Kurang Berbakat

2

108

Res

108

82

80

98

260

7,5

Cukup Berbakat

3

109

Res

109

84

82

107

273

8

Berbakat

4

110

Res

110

76

82

102

260

7,5

Cukup Berbakat

3

III Res

111

73

84

104

261

7,5

Cukup Berbakat

3

112

Res

112

63

78

99

240

6,5

Cukup Berbakat

3

113

Res] ]3

56

86

98

240

6,5

Cukup Berbakat

3

114

Res

114

57

84

100

241

6,5

Cukup Berbakat

3

115

ReslIS,

49

80

97

226

5,5

Kurang Berbakat 2


(5)

117 Res 117 52 82 100 234 6 Cukup Berbakat 3

118 Res 118 68 80 100 248 6,5 Cukup Berbakat 3

119 Res 119 31 79 96 206 4,5 Kurang Berbakat 2

120 Res 120 43 84 104 231 6 Cukup Berbakat 3

121 Res 121 44 81 106 231 6 Cukup Berbakat 3

122 Res 122 69 71 100 740 6,5

Cukup

Berbakat 3

123 Res 123 77 84 93 254 7 Cukup Berbakat 3

124 Res 124 60 81 97 238 6 Cukup Berbakat 3

125 Res 125 82 80 102 264 7,5 Cukup Berbakat 3

126 Res 126 85 80 102 267 7,5 Cukup Berbakat 3

127 Res 127 79 83 100 262 7,5 Cukup Berbakat 3

128 Res 128 66 80 101 247 6,5 Cukup Berbakat 3

129 Res 129 70 75 88 233 6 Cukup Berbakat 3

130 Res 130 66 80 106 252 7 Cukup Berbakat 3

131 Res 131 52 87 112 251 7 Cukup Berbakat 3

132 Res 132 53 64 79 196 4 Kurang Berbakat 2

133 Res 133 34 81 104 219 5,5 Kurang Berbakat 2

134 Res 134 62 84 88 234 6 Cukup Berbakat 3

135 Res 135 45 84 '.. 102 231 6 Cukup Berbakat 3

136 Res 136 66 88 102 256 7 Cukup Berbakat 3

137 Res 137 74 85 92 251 7 Cukup Berbakat 3

138 Res 138 71 76 101 248 6,5 Cukup Berbakat 3

139 Res 139 93 85 92 270 8 Berbakat 4

140 Res 140 50 80

94

224 UセU Kurang Berbakat 2

141 Res 141 82 80 100 262 7,5 Cukup Berbakat 3

142 Res 142 52 79 100 231 6 Cukup Berbakat 3

143 Res 143 61 82 75 218 5,5 Kurang Berbakat 2

144 Res 144 32 72 86 190 4 Kurang Berbakat 2

145 Res 145 35 86 101 222 5,5 Kurang Berbakat 2

146 Res 146 79 89 94 262 7,5 Cukup Berbakat 3

147 Res 147 42 83 102 227 5,5 Kurang Berbakat 2

148 Res 148 84 85 101 270 8 Berbakat 4

149 Res 149 44 83 102 229 6 Cukup Berbakat 3

150 Res 150 62 88 92 242 6,5 Cukup Berbakat 3

151 Res 151 35 76 81 192· 4 Kurang Berbakat 2

152 Res 152 68 76 107 251 7 Cukup Berbakat 3

153 Res 153 57 85 104 246 6,5 Cukup Berbakat 3

154 Res 154 49 78 98 225 5,5 Kurang Berbakat 2

155 Res 155 72 81 94 247 6,5 Cukup Berbakat 3

156 Res 156 54 71 85 210 5 Kurang Berbakat 2

157 Res 157 46 67 101 214 5 Kurang Berbakat 2

158 Res 158 80 85 94 259 7 Cukup Berbakat 3

159 Res 159 80 80 103 263 7,5 Cukup Berbakat 3

160 Res 160 62 69 94 225 5,5 Kurang Berbakat 2

161 Res 161 19 66 83 168 3 urang SekaJi Berbak 1

162 Res 162 80 85 102 267 7,5 Cukup Berbakat 3

163 Res 163 53 86 92 231 6 Cukup Berbakat 3

164 Res 164 83 83 101 267 7,5 Cukup Berbakat 3

165 Re5165 73 83 101 259 7 Cukup Berbakat 3

166 Res 166 76 81 83 240 6,5 CUkllpRerhakat 3

167 Res 167 73

gS

104 262 7,5 Cukup Bcrbakat J

168 Res 168 51 84 103 238 6 Cukup Berbakat 3

169 Res 169 64 81 101 246 6,5 Cukup Berbakat 3

170 Res 170 77 79 100 256 7 Cukup Berbakat 3

171 Res 171 81 77 91 249 VセU Cukup Berbakat 3

1/2 Res 172 70 88 106 264 7,5 Cukup Berbakat 3

173 Res 173 71 81 93 245 6,5 Cukup Berbakat 3

174 Res 174 80 g4 94 258 7 Cukup Berbakal 3

175 Res 175 73

82

105

260

7,5 Cukup Berbakat 3

17fl Res 176 87 87

98

272

8 Berbakat ,1


(6)

178 Res 178 43 13 90 206 4,5 Kurang Berbakat 2

179 Res 179 75 86 108 269 7,5 Cukup Berbakat 3

180 Res 180 35 80 98 213

5

KurangbセイセLセォ。エ 2

1M! Res 181 55 75 98

228

5,5 Kurang Berbakat 2

182 Res 182 80 68 101 249 6,5 Cukup Berbakat 3

183 Res 183

S3

84 98 235

n

Cukup

Berbakat

3

184 Res 184 74 84 100 258 7 Cukup Berbakat 3

185

Res 185 73

83

97 253 7 Cukup Bet'bakat 3

186 Res 186 41 79 94 214

5

Kurang Berbakat 2

187 Res 187 73 90 104 267 7,5 Cukup Berbakat 3

188 Res 188 76 91 102 269 7,5 Cukup Berbakat 3

189 Res 189 49 78 96 223 5,5 Kurang Berbakat 2

190 Res 190 52 78 92 222 5,5 Kurang Berbakat 2

191 Res 191

35

81 99 215 5 Kurang Berbakat 2

192 Res 192 33 78 101 212 5 Kurang Berbakat 2

193 Res 193 55 82 104 241 6,5 Cukup Berbakat 3

194 Res 194 47 78 87 212 5 Kurang Berbakat 2

195 Res 195 75 81 102 258 7 Cukup Berbakat 3

196 Res 196 73 84 100 257 7 Cukup Berbakat 3

197 Res 197 63 85 96 244 6,5 Cukup Berbakat 3

198 Res 198 60 76 100 236 6 Cukup Berbakat 3

199 Res 199 57 80 101 238 6 Cukup Berbakat 3

200 Res 200 64 85 101 250 7 Cukup Berbakat 3

20] Res 201 80 85 107 272 8 Berbakat 4

202 Res 202 66 84 96 246 6,5 Cukup Berbakat 3

203 Res 203 56 86 98 240 6,5 Cukup Berbakat 3

204 Res 204 68 74 96 238 6 Cukup Berbakat 3

205 Res 205 74 78 91 243 6,5 Cukup Berbakat 3

206 Res 206 47 81 106 234 6 Cukup Berbakat 3

207 rセウ 207 77 75 102 254 7 Cukup Berbakat 3

208 Res 208 70 85 103 258 7 Cukup Berbakat 3

209 Res 209 69 87 103 259 7 Cukup Berbakat 3

210 Res 210 67 75 97 239 6,5 Cukup Berbakat 3

21] Res 211 80 90 102 272 8 Berbakat 4

212 Res 212 50 81 102 233 6 Cukup Berbakat 3

213 Res 213 41 8] 102 224 5,5 Kurang Berbakat 2

214 Res 214 65 84 99 248 6,5 Cukup Berbakat 3

215 Res 215 58 82 95 235 6 Cukup Berbakat 3

216 Res 2]6 72 86 95 253 7 Cukup Berbakat 3

217 Res 217 49 84 101 234 6 Cukup Berbakat 3

?lR Res2J8 62 87 99 248 6,5 Cukup Berbakat 3

219 Res 2]9 45 82 102 229 6 Cukup Berbakat 3

220 Res 220 62 87 85 234 6 Cukup Berbakat 3

221 Res 22] 60 88 103 251 7 Cukup Berbakat 3

222 Res 222 66 93 100 259 7 Cukup Berbakat 3

223 Res 223 35 85 104 224 5,5 Kurang Berbakat 2

224 Res 224 33 84 100 217 5 Kurang Berbakat 2

225 Res 225 47 83 102 232 6 Cukup Berbakat 3

226 Res 226 48 80 103 231 6 Cukup Berbakat 3

227 Res 227

46

88 101 235 6 Cukup Berbakat 3

228 Res 228 61 79 96 236 6 Cukup Berbakat 3

229 Res 229 28 84 105 217 5 Kurang Berbakat 2

230 Res 230 26 84 106 216 5 Kurang Berbakat 2

231 Res 23] 47 84 ]00 231 6 Cukup Berbakat 3

232 Res 232 50 80 89 219 5,5 Kurang Berbakat 2

233 Res 233 35 76 10] 212 5 Kurang Berbakat 2

234 Res 234 70 63 87 220 5,5 Kurang Berbakat 2

235 Res 235 3] 85 84 200 4,5 Kurang Berbakat 2

236 Res 236 52 81 102 235 6 Cukup Berbakat 3

237 Res 237 47 83 95 225 5,5 Kurang Berbakat 2


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH KIMIA, METODE PEMBELAJARAN DAN SARANA PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KIMIA DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UISU MEDAN.

0 1 27

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.

1 7 38

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan penguasaan mata kuliah dasar dasar Bimbingan dan Konseling serta penguasaan mata kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran dengan Pengembangan Bakat Keguruan mahasiswa FKIP

0 0 186

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode096

0 0 3

Penguasaan Manajemen Kelas yang Demokratik bagi Calon Guru PKN Melalui Pratikum Mata Kuliah Pengelolaan Kelas - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 78