Mata Kuliah Keahlian Berkarya MKB di FKIP

dalam proses pembelajaran, guru perlu mempelajari berbagai konsep strategi pembelajaran dan memahami karakteristik internal peserta didik. Pemahaman mengenai karakteristik internal peserta didik berguna bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar. Kompetensi dasar dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran, meliputi; pemahaman makna strategi pembelajaran, kemampuan menganalisis dan membuat kaitan antara variabel yang berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal, kemampuan menganalisis karakteristik tipe bahan ajar dan dasar-dasar pemilihan media dalam pembelajaran, serta kemampuan mengidentifikasi jenis-jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kelas saat proses pembelajaran. Tujuan dari mata kuliah Strategi Pembelajaran adalah untuk membekali mahasiswa agar memiliki ketrampilan mengajar mencakup kompetensi guru dalam hal pedagogi. Mata kuliah Stategi Pembelajaran penting untuk ditempuh oleh mahasiswa FKIP karena mata kuliah ini akan memberikan pemahaman mengenai berbagai strategi yang harus dipahami guru, guna membuat pembelajaran lebih menarik dan mendorong siswa agar bergairah dalam melaksanakan pembelajaran. Mahasiswa harus menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Pentingnya kemampuan guru dalam memahami berbagai strategi pembelajaran dan mengerti bagaimana menerapkan strategi tersebut menjadi suatu tuntutan bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dengan mau membuka diri untuk belajar dan melakukan berbagai latihan yang mengembangkan keterampilan keguruannya. Pembelajaran dan latihan yang dilakukan mahasiswa secara terus-menerus yang dijalani pada berbagai mata kuliah yang ditawarkan FKIP terutama pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran akan mengasah bakat keguruan mahasiswa. Bakat keguruan yang dimiliki mahasiswa akan berkembang karena disediakan kesempatan untuk mengembangkan diri dari adanya pembelajaran pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ali dan Asrori 2005: 81 bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat salah satunya adalah kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Mahasiswa dapat menguasai Mata Kuliah Strategi Pembelajaran jika dihadapkan pada berbagai kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, melakukan berbagai latihan pedagogis, menyiapkan diri untuk belajar sebelumnya di luar kelas, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang memiliki penguasaan Mata Kuliah Strategi Pembelajaran tinggi berarti memperoleh kesempatan untuk belajar dan berlatih dengan sangat baik dan akan semakin dapat mengembangkan bakat keguruannya, begitupun sebaliknya. Dengan begitu, penguasaan mahasiswa pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran sangat penting dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru karena dapat mengembangkan bakat keguruannya. 3. Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang konsep dasar perencanaan pembelajaran; pendidikan sebagai suatu sistem; taksonomi tujuan instruksional; pengembangan program pembelajaran berupa Standar Kompetensi Lulusan SKL, Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, dan indikator, pengembangnan silabus, dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Tujuan dari mata kuliah Perencanaan Pembelajaran adalah agar mahasiswa mampu menyusun perangkat pembelajaran untuk persiapan mengajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran guru perlu membuat perencanaan pembelajaran agar proses pembelajaran nantinya dapat terarah. 4. Mata Kuliah Pengajaran Mikro Pengajaran Mikro merupakan latihan mengajar bagi calon guru. Mata kuliah Pengajaran Mikro memberikan dasar-dasar kompetensi guru pada mahasiswa FKIP atau calon guru. Mata kuliah pengajaran mikro mengkaji konsep mengenai: 1 latihan keterampilan terbatas yang bertujuan memberi pelatihan kepada calon guru menenai berbagai keterampilan mengajar, antara lain; membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menerangkanceramah, variasi stimulus, dorongan terhadap partisipasi siswa, ilustrasi dan menggunakan contoh-contoh, penguasan kelas, keterampilan berkomunikasi, memberi penguatan, 2 latihan keterampilan terpadu yang merupakan bentuk lanjut keterampilan terbatas, jenis keterampilan yang dilatihkan sudah merupakan bentuk perpaduan dari segenap keterampilan mengajar, dari pembuatan RPP sampai menutup pelajaran. Pada mata kuliah pengajaran mikro mahasiswa ditugaskan untuk: membuat RPP untuk latihan keterampilan terbatas maupun terpadu, membuat media pengajaran yang relevan, melaksanakan latihan keterampilan terbatas dan diskusi serta melaksanakan latihan keterampilan terpadu dan diskusi. Tujuan pengajaran mikro ialah memberi keterampilan dasar dalam proses belajar mengajar kepada calon guru, antara lain: menemukan tingkah laku calon pengajar dan memperoleh umpan balik, menemukan dan melengkapi metodologi pengajaran yang bersifat dinamis dalam proses belajar mengajar, menemukan model-model penampilan seorang guru dalam proses belajar mengajar, dan menggunakan hasil supervisi sebagai dasar diagnostik dan remidi untuk mencapai tujuan latihan keterampilan. Sasaran pengajaran mikro adalah terbentuknya calon guru yang memiliki keterampilan elementer dalam proses belajar mengajar, meliputi: membuka pelajaran, presentasi, penutup, sikap dan perilaku sebagai calon guru. 5. Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan mahasiswa melakukan praktik pengalaman lapangan PPL di sekolah. Dalam FKIP, praktik Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah. PPL yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL, mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah sekolah, teater, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya. Tujuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma adalah agar praktikan memiliki kompetensi berikut: a mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan; b menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata dibawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing PPL; c mengambil manfaat dari pengalaman PPL agar semakin memiliki kecakapan keguruan secara profesional. 6. Mata Kuliah Seminar Pendidikan Mata kuliah Seminar Pendidikan merupakan mata kuliah dimana mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengadakan seminar kecil guna melatih kemampuannya dalam menyajikan informasi dan tampil di depan kelas. Mata kuliah ini pada dasarnya bertujuan untuk membantu mahasiswa mempersiapkan diri menyusun proposal, sekaligus melatih mahasiswa untuk mempresentasikan proposalnya dalam sebuah seminar kecil. 7. Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran merupakan mata kuliah yang berguna untuk membekali calon mahasiswa dalam memahami penilaian secara teoritik maupun praktik penilain di sekolah. Secara teoritik mahasiswa membahas tenang pengertian dan manfaat penilaian, fungsi dan tujuan penilaian, kedudukan penilaian dalam pembelajaran dan ruang lingkup penilaian dalam konteks pembelajaran. Sedangkan secara praktik mahasiswa akan menyusun rencana, mengumpulkan data dan menginterpretasikan hasil penilaian. Mahasiswa akan membahas dan melaksanakan penilaian berbasis kelas seperti yang telah digariskan dalam kurikulum. Tujuan dari mata kuliah Evaluasi Pembelajaran adalah menjadikan mahasiswa sebagai calon guru yang mempunyai kemampuan dalam memahami penilaian secara teoritik mapun praktik. 8. Mata Kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks Mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks merupakan mata kuliah yang harus dikuasai mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam memahami dan mengembangkan kurikulum serta menyusun dan mengevaluasi buku teks. Selama mahasiswa mengikuti perkulian pada mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks, mahasiswa mengkaji menganai kurikulum yang diterapkan di sekolah dan buku teks yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa yang ada pada sekolah tersebut. Tujuan dari mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks adalah membekali mahasiswa atau calon guru agar memiliki kemampuan dalam mengembangkan kurikulum yang ada dan memilih atau membuat buku teks untuk proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik. 9. Mata Kuliah Media Pembelajaran Mata kuliah Media Pembelajaran merupakan mata kuliah yang mengkaji dan menganalisis pemilihan dan penggunaan media untuk kepentingan pembelajaran. Dalam mata kuliah Media Pembelajaran, mahasiswa diberikan latihan untuk dapat menganalisis pemilihan jenis media atau membuat media dengan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tentunya relevan terhadap materi yang bersangkutan. Tujuan dari mata kuliah Media Pembelajaran adalah membekali mahasiswa agar memiliki keterampilan dan kemampuan mengenai media, sehingga dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, guru dapat memberikan inovasi yang harapannya menambah ketertarikan siswa untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran.

E. Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas Membantu siswa dalam proses belajar ditunjukan dengan menciptakan kondisi belajar yang efektif yang membuat siswa dapat belajar dan mencapai tujuan belajar. Menciptakan kondisi belajar yang efektif ditunjukkan dengan kegiatan pengelolaan kelas. Konsep dasar pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan pengaturan kelas Djamarah, 2006; 176, menciptakan dan mempertahankan kondisi Joni dan Entang, 1984: 3, oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan Arikunto, 1988: 67; Nawawi, 1989: 115. Kegiatan pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan suatu keterampilan dan kemampuan keguruan, karena dalam mengelola kelas guru harus bertanggung jawab dalam melakukan suatu kegiatan penciptaan kondisi kelas agar dapat membantu siswa dalam proses belajar di kelas. Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib Arikunto, 1988: 68, memperoleh fasilitas agar dapat melaksanakan kegiatan belajar, memperoleh kesempatan untuk pengembangkan aspek intelektual, emosional dan sikap apresiasi pada siswa dalam kelas sehingga segera tercapai tujuan pengajar secara efektif dan efesien Sudirman, 1991: 311. Tujuan dari adanya kegiatan pengelolaan kelas sebenarnya ditujukan untuk membantu siswa dalam meraih tujuan belajar. Agar siswa dapat meraih tujuan belajar, guru harus menciptakan kondisi belajar di kelas dengan suasana yang kondusif agar tercipta kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. 2. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas Seorang guru harus memahami berbagai pendekatan dalam mengelola kelas. Pemahaman mengenai berbagai pendekatan berguna untuk membantu guru dalam memilih pendekatan yang merupakan alternatif terbaik dalam mengatasi suatu masalah yang terjadi di kelas. Guru harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif Nawawi, 1982: 140. Pendekatan dalam pengelolaan kelas, di antaranya: pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku behavior modification approach , suasana emosi dan hubungan sosial socio emotional climate approach , proses kelompok group process approach , dan pendekatan eklektik eclectic approach Nawawi, 1982: 140-142; Entang dan Joni, 1984: 19-23; Rohani, 2004: 149-154; Djamarah dan Zain, 2006: 180-183. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika ada interaksi antara guru dengan peserta didik. Interaksi dapat tercipta dengan optimal tentu saja berantung pada pendekatan yang dilakukan guru saat mengelola kelas. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku behavior modification approach merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku peserta didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku peserta didik yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik Djamarah dan Zain, 2006:180. Pendekatan ini bertolak dari Psikologi Behavioral Nawawi, 1982: 140; Entang dan Joni, 1984: 19; Rohani, 2004: 149; Djamarah dan Zain, 2006: 180. Ada dua asumsi yang dikemukakan dari Psikologi Behavioral. Pertama, semua tingkah laku yang baik maupun yang kurang baik merupakan hasil dari proses belajar. Proses belajar akan membentuk tingkah laku peserta didik, maka dari itu guru diharapkan mampu menyusun program kelas dan suasana proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa untuk mewujudkan tingkah laku yang baik menurut ukuran norma yang berlaku. Kedua, dalam proses belajar terdapat proses psikologis yang fundamental berupa penguatan positif, hukuman, penghapusan dan penguatan negatif. Pemberian penguatan positif dan penguatan negatif berguna untuk membina tingkah laku yang baik pada siswa, sedangkan pemberian hukuman dan penghapusan ganjaran yang diharapkan siswa berguna untuk mengurangi tingkah laku yang tidak baik pada siswa. Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial socio emotional climate approach merupakan pendekatan yang dilakukan untuk menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif di dalam kelas. Guru merupakan kunci pembentukan hubungan pribadi dan mempunyai peranan dalam menciptakan hubungan pribadi yang sehat Djamarah dan Zain, 2006: 182. Pembentukan hubungan pribadi yang sehat yang diciptakan oleh guru akan membuat suasana emosional dan hubungan sosial yang positif di dalam kelas. Pendekatan ini berdasarkan Psikologi Klinis dan Konseling Nawawi, 1982: 141; Entang dan Joni, 1984: 20; Rohani, 2004: 150; Djamarah dan Zain, 2006: 181. Ada dua asumsi yang dikemukakan dari Psikologi Klinis dan Konseling. Pertama, proses belajar mengajar yang efektif mempersyaratkan iklim sosio emosional yang baik, yang ditunjukkan dengan adanya hubungan baik dan positif antara guru dengan siswa, atau siswa dengan siswa lainnya. Dalam hal ini, guru diharapkan dapat menyusun program kelas dan melaksanakannya berdasarkan nilai hubungan manusiawi mencangkup sikap saling menghargai dan menghormati antar individu di dalam kelas. Kedua, guru mempunyai kedudukan yang paling penting sebagai pembentuk iklim sosio emosional yang baik. Kedudukan guru yang penting dalam menciptakan iklim sosio emosional yang baik di dalam kelas, mengharuskan guru untuk menjadi pelaksana pembelajaran yang mempunyai inisiatif dan kreativitas yang memadahi, serta bersedia untuk terbuka pada kritik, pendapat, saran, dan gagasan yang berasal dari siswa. Ketersediaan guru untuk terbuka pada kritik, pendapat, saran dan gagasan yang berasal dari siswa akan berguna bagi guru untuk menciptakan suasana kelas agar berlangsung secara dinamis. Pendekatan berdasarkan proses kelompok group process approach merupakan pendekatan yang dilakukan untuk menciptakan kondisi kelas dengan sistem sosial, di mana proses kelompok merupakan hal yang paling utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar perkembangan dan pelaksanaan proses kelompok menjadi efektif Djamarah dan Zain, 2006: 183. Proses kelompok merupakan usaha guru untuk mengelompokkan anak didik dalam beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan agar tercipta kondisi kelas yang menggairahkan siswa untuk belajar. Pendekatan ini berdasarkan Psikologi Sosial dan Dinamika Kelompok Nawawi, 1982: 142; Entang dan Joni, 1984: 21; Rohani, 2004: 152; Djamarah dan Zain, 2006: 183. Ada dua asumsi yang dikemukakan dari Psikologi Sosial dan Dinamika Kelompok. Pertama, pengalaman belajar di sekolah bagi siswa berlangsung pada konteks kelompok sosial. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru baiknya mengutamakan kegiatan yang dapat mengikutsertakan seluruh individu yang ada di kelas. Kedua, tugas guru adalah memelihara kelompok belajar agar menjadi kelompok yang efektif dan produktif. Untuk membuat kelompok belajar efektif dan produktif, guru harus mampu membentuk dan mengaktifkan siswa serta mengikutsertakan siswa dalam bekerja sama saat kegiatan belajar mengajar. Pendekatan eklektik eclectic approach merupakan pendekatan yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar memungkinkan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien melalui penggunaan berbagai macam pendekatan yang ada. Pendekatan elektis menekankan pada potensialitas, kreativitas dan inisiatif guru dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi yang dihadapi Nawawi, 1982: 142; Djamarah dan Zain, 2006: 183. Tugas guru adalah mampu memilih dan mengkombinasikan berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan agar dapat tercipta kondisi kelas yang optimal. 3. Tugas-tugas guru dalam pengelolaan kelas a. Penataan Ruang Kelas Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturanpenataan ruang kelasbelajar. Semiawan 1985: 64 menyebutkan dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatian:

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MATA KULIAH KIMIA, METODE PEMBELAJARAN DAN SARANA PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KIMIA DI PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UISU MEDAN.

0 1 27

Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik, Ilmu Bahan Bangunan, dan Konstruksi Bangunan dengan Kemampuan Mahasiswa Menghitung Rencana Anggaran Biaya.

1 7 38

HUBUNGAN PENGUASAAN MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DENGAN PENYELESAIAN TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KONSTRUKSI.

1 0 40

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma).

0 3 188

Hubungan penguasaan mata kuliah Pengelolaan Kelas dan penguasaan mata kuliah Strategi Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 232

Hubungan mata kuliah kurikulum dan kajian buku teks dan mata kuliah media pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP

0 1 186

Hubungan penguasaan mata kuliah dasar dasar Bimbingan dan Konseling serta penguasaan mata kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran dengan Pengembangan Bakat Keguruan mahasiswa FKIP

0 0 186

pengaruh penguasaan mata kuliah

0 0 9

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode096

0 0 3

Penguasaan Manajemen Kelas yang Demokratik bagi Calon Guru PKN Melalui Pratikum Mata Kuliah Pengelolaan Kelas - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 78