Pengujian hipotesis. Analisis Data 1.Pengujian prasyarat analisis data.

4 Perhitungan χ 2 Tabel 5.8 Perilaku Penundaan procrastination dan Jenis Kelamin Crosstab Count PP Total Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah J K Perempuan 1 5 35 2 4 47 Laki-laki 5 17 2 24 Total 1 10 52 4 4 71 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 4,223a 4 ,377 Likelihood Ratio 5,706 4 ,222 Linear-by-Linear Association 1,166 1 ,280 N of Valid Cases 71 a 7 cells 70,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is ,34. 5 Perhitungan koefisien kontingensi C C = C = , , = 0,236 Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel maka C dibandingkan dengan Cmaks maka perhitungannya sebagai berikut : Cmaks = = 0,707 Rasio = 0,2360,707 = 0,335 Dari hasil perhitungan CCmaks = 0,335 di atas maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antar variabel perilaku penundaan dengan jenis kelamin adalah rendah. 6 Membuat kesimpulan Dilihat dari hasil pengujian statistik bahwa χ 2 hitung = 4,223 χ 2 tabel = 9,488, maka kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho atau menolak Ha, yang berarti tidak ada perbedaan perilaku penundaan ditinjau dari jenis kelamin. b. Analis perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari usia Langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan rumus χ 2 adalah sebagai berikut : 1 Menentukan formulasi hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha Ho : Tidak ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari usia Ha : Ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari usia 2 Memilih level of significance yaitu 0,05 dan degree of freedom yaitu : db = b-1 k-1 db = 5-12-1 db = 4 3 Kriteria pengujian H0 diterima apabila χ 2 9,488 H0 ditolak apabila χ 2 9,488 4 Perhitungan χ 2 Tabel 5.9 Perilaku Penundaan procrastination dan Usia Crosstab Count PP Total Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Usia Muda 1 9 46 4 3 63 Tua 1 6 1 8 Total 1 10 52 4 4 71 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 1,409a 4 ,843 Likelihood Ratio 1,801 4 ,772 Linear-by-Linear Association ,290 1 ,590 N of Valid Cases 71 a 7 cells 70,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is ,11. 5 Perhitungan koefisien kontingensi C C = C = , , = 0,139 Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel maka C dibandingkan dengan Cmaks maka perhitungannya sebagai berikut : Cmaks = = 0,707 Rasio = 0,1390,707 = 0,196 Dari hasil perhitungan CCmaks = 0,196 di atas maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antar variabel perilaku penundaan dengan usia adalah sangat rendah. 6 Membuat kesimpulan Hasil analis dengan uji statistik χ 2 , menunjukkan nilai χ 2 hitung =1,409 nilai χ 2 tabel = 9,488, maka kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho atau menolak Ha yang berarti tidak ada perbedaan perilaku penundaan ditinjau dari usia. c. Analis perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari program studi. Langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan rumus χ 2 adalah sebagai berikut : 1 Menentukan formulasi hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha Ho: Tidak ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari program studi Ha: Ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari program studi 2 Memilih level of significance yaitu 0,05 dan degree of freedom yaitu : db = b-1 k-1 db = 5-13-1 db = 8 3 Kriteria pengujian H0 diterima apabila χ 2 15,507 H0 ditolak apabila χ 2 15,507 4 Perhitungan χ 2 Tabel 5.10 Perilaku Penundaan procrastination dan Program Studi Crosstab Count PP Total Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Prodi Pendidikan Sejarah 2 3 1 1 7 Pendidikan Ekonomi 11 1 12 Pendidikan Akuntansi 1 8 38 2 3 52 Total 1 10 52 4 4 71 Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 7,588a 8 ,475 Likelihood Ratio 9,539 8 ,299 Linear-by-Linear Association ,608 1 ,436 N of Valid Cases 71 a 11 cells 73,3 have expected count less than 5. The minimum expected count is ,10. 5 Perhitungan koefisien kontingensi C C = C = , , = 0,310 Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel maka C dibandingkan dengan Cmaks maka perhitungannya sebagai berikut : Cmaks = = 0,816 Rasio = 0,3100,816 = 0,379 Dari hasil perhitungan CCmaks = 0,379 di atas maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antar variabel perilaku penundaan dengan program studi adalah rendah. 6 Membuat kesimpulan Hasil analis dengan uji statistik χ 2 hitung = 7,588 nilai χ 2 tabel =15,507, maka kesimpulan yang diambil adalah menerima Ho atau menolak Ha yang berarti tidak ada perbedaan perilaku penundaan ditinjau dari program studi. d. Analis perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua. Langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan rumus χ 2 adalah sebagai berikut : 1 Menentukan formulasi hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha Ho: Tidak ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua Ha: Ada perbedaan perilaku penundaan procratination penyusunan skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua 2 Memilih level of significance yaitu 0,05 dan degree of freedom yaitu : db = b-1 k-1 db = 5-13-1 db = 8 3 Kriteria pengujian Ho diterima apabila χ 2 15,507 H0 ditolak apabila χ 2 15,507 4 Perhitungan χ 2 Tabel 5.11 Perilaku Penundaan procrastination dan Status Sosial Ekonomi OrangTua Crosstab Count PP Total Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah SSE Tinggi 2 6 2 1 11 Menengah 1 6 38 2 3 50 Rendah 2 8 10 Total 1 10 52 4 4 71 Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 6,276a 8 ,616 Likelihood Ratio 6,543 8 ,587 Linear-by-Linear Association 1,570 1 ,210 N of Valid Cases 71 a 11 cells 73,3 have expected count less than 5. The minimum expected count is ,14. 5 Perhitungan koefisien kontingensi C C = C = , , = 0,081 Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel maka C dibandingkan dengan Cmaks maka perhitungannya sebagai berikut : Cmaks = = 0,081 Rasio = 0,0810,816 = 0,099 Dari hasil perhitungan CCmaks = 0,099 di atas maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antar variabel perilaku penundaan dengan status sosial ekonomi adalah sangat rendah. 6 Membuat kesimpulan Hasil analisis dengan uji statistik χ 2 , menunjukkan nilai χ 2 hitung = 6,276 nilai χ 2 tabel = 15,507, maka dapat diambil kesimpulan Ho diterima atau menolak Ha yang berarti tidak ada perbedaan perilaku penundaan akademik pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua.

C. Pembahasan 1.

Perilaku penundaan procrastination penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perilaku penundaan procrastination pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin. Penolakan hipotesis ini didasarkan pada uji hipotesis pada taraf signifikansi α= 0,05 dan df = 5-12-1, tampak bahwa nilai χ 2 tabel = 9,488, lebih besar dari χ 2 hitung = 4,223. Besarnya tingkat perbedaan perilaku penundaan procrastination penyusunan skripsi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin adalah 0,335 dan dikategorikan rendah. Penolakan hipotesis tersebut tidak sesuai dengan pendapat Steel 2004 dalam Adinugroho,2005 yang menyatakan bahwa pria melakukan perilaku penundaan procrastination sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita. Menurut peneliti, tidak adanya perbedaan disebabkan pada masa sekarang kesempatan anak laki-laki dan perempuan sama dalam hal mendapatkan pendidikan. Karena adanya kesempatan yang sama tersebut menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku baik perempuan maupun laki-laki. Perempuan tidak lagi merasa termotivasi untuk membuktikan bahwa kaum perempuan juga layak memperoleh pendidikan yang tinggi karena zaman sekarang pendidikan tinggi adalah hal yang umum dan semua orang bisa merasakannya. Sedangkan laki-laki tidak bisa lagi bersikap santai karena tingkat persaingan juga semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa faktor jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap tingkat perilaku penundaan pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, selama mahasiswa itu sendiri mau mengubah perilaku yang dianggap dapat merugikan dirinya karena perilaku manusia sebagian terbesar ialah berupa perilaku yang dibentuk dan dipelajari. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Provosi dalam Sindunata,2000 dalam Yazinta,2006 bahwa perilaku penundaan procrastiantion adalah