Namun, karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil yaitu sebanyak 71 orang, maka dalam penelitian ini menggunakan
keseluruhan dari anggota populasi sehingga disebut sampel total. 3.
Teknik penarikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
sampling bertujuan Purposive Sampling yaitu teknik yang digunakan apabila anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitiannya Husman,
dkk, 45: 2008 .
E. Variabel penelitian dan operasionalisasi
Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 1991:102.
Dalam penelitian ini ada lima variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu : a.
Variabel Perilaku Penundaan Procrastination Perilaku
Penundaan Procrastination penyusunan skripsi
merupakan kegagalan seseorang dalam mengerjakan tugas berupa tindakan menunda-nunda memulai atau menyelesaikan tugas sehingga menghambat
penyelesaian tugas dalam jangka waktu terbatas. Variabel
perilaku penundaan procrastination penyusunan skripsi
diukur berdasarkan teori yang diadaptasi dari empat komponen perilaku penundaan oleh Schowenbur. Untuk mengukur penyebab perilaku
penundaan tersebut menggunakan skala likert.
Variabel Penyebab perilaku penundaan procrastination
penyusunan skripsi ini diukur dengan menggunakan 4 kategori dimana
untuk pertanyaan positif mendukung jawaban memiliki skor dengan kategori sangat sesuai = 4, sesuai = 3, tidak sesuai = 2, sangat tidak sesuai
= 1. Sebaliknya untuk pertanyaan negatif tidak mendukung jawaban memiliki skor dengan kategori sangat sesuai = 1, sesuai = 2, tidak sesuai =
3, sangat tidak sesuai = 4. Tabel 3.1
Kriteria penyebab perilaku penundaan Untuk pertanyaan positif Mendukung
No Frekuensi Skor
1 Sangat tidak sesuai
Skor 1 2
Tidak sesuai Skor 2
3 Sesuai Skor
3 4
Sangat sesuai Skor 4
Tabel 3.2 Kriteria penyebab perilaku penundaan
Untuk pertanyaan Negatif Tidak Mendukung
Semakin tinggi skor total yang diperoleh menunjukkan tingginya tingkat perilaku penundaan procrastination penyusunan skripsi,
sebaliknya jika skor total yang diperoleh semakin rendah maka semakin rendah pula tingkat perilaku penundaan procrastination penyusunan
skripsi. Untuk mengetahui klasifikasi skor penyebab perilaku penundaan, apakah masuk kriteria sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat
No Frekuensi Skor
1 Sangat tidak sesuai
Skor 4 2
Tidak sesuai Skor 3
3 Sesuai Skor
2 4
Sangat sesuai Skor 1
rendah digunakan perhitungan Penilaian Acuan Norma tipe II sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penilaian Acuan Norma tipe II
Skor Nilai ¾
M + 2S Sangat tinggi
¾ M + 1 S dan M + 2 S
Tinggi ¾
M – 1 S dan M + 1 S Cukup
¾ M – 2S dan M - 1S
Rendah ¾
M – 2S Sangat Rendah
Rumus Mean M dan standar deviasi sebagai berikut Masidjo 1995:164 : M =
∑ α =
∑ ∑
Ket : X = Jumlah skor dari penyebab perilaku penundaan
N = Jumlah responden α= Standar deviasi
Dalam perhitungan mean dan standar deviasi akan dilaksanakan dengan
bantuan program SPSS versi 13.
Berikut merupakan indikator variabel perilaku penundaan procrastiantion penyusunan skripsi pada mahasiswa.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Penyebab Perilaku Penundaan Procrastination penyusunan skripsi
Variabel Sub Variabel
Dimensi Indikator Item
Positif Item
Negatif Perilaku
penundaan procrastiantion
1. Penundaan
terhadap tugas 2.
Kelambanan dalam
mengerjakan tugas
3. Kesenjangan
waktu
4. Melakukan
aktivitas lain •
Menunda mengerjakan bab selanjutnya
• Menunda bertemu dengan
dosen pembimbing
• Terlambat dalam
pengumpulan skripsi •
Terlambat bertemu dosen pembimbing
• Lambat dalam penyelesaian
skripsi
• Kesenjangan antara
pengerjaan skripsi dengan waktu penyelesaian
• Tidak menggunakan waktu
secara maksimal •
Menonton acara televisi favorit
• Tidak bisa menolak ajakan
teman •
Melamun •
Membaca majalah favorit
1 12
14 3
13 5
4 2
10 11
8,15 7
9
16
6
b. Variabel Jenis Kelamin.
Jenis kelamin yang di maksud dalam penelitian ini adalah jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Secara psikologis dan fisiologis
ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan sikap dan
perilaku. Variabel jenis kelamin merupakan variabel kategorik yang
dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki.
Tabel 3.5 Skor untuk variabel jenis kelamin
Jenis Kelamin Skor
Perempuan Laki-laki
1 2
c. Variabel usia.
Yang dimaksud usia adalah lamanya rentang waktu dalam tahun yang dihitung mulai seseorang lahir kedunia sampai saat
penelitian tersebut diadakan. Usia dikelompokan menjadi dua yaitu muda dan tua. Pengelompokan ini berdasarkan pembagian tahap-
tahap pembagian sekolah berdasarkan umur yang dianut oleh sistem pendidikan di Indonesia Sarwono,2005 :41.
Untuk mengukur variabel usia, dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria usia
Kriteria jawaban
Skor Keterangan 18-25 th
25 th 1
2 Muda
Tua
d. Variabel program studi.
Program studi merupakan bagian dari fakultas dan jurusan ilmu tertentu, di mana di dalamnya lebih menunjukkan kekhususan
disiplin ilmu. Dalam penelitian ini, program studi yang diteliti adalah program studi yang ada dibawah naungan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Tabel 3.7
Program Studi No Program
studi Skor 1 Pendidikan
Sejarah 1
2 Pendidikan Ekonomi
2 3 Pendidikan
Akuntansi 3
e. Variabel status sosial ekonomi orang tua.
Status sosial ekonomi mencakup tiga faktor yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Ketiga faktor
tersebut merupakan faktor dari luar responden yang sangat dekat dengan responden. Pengukuran variabel status sosial ekonomi
dengan memberikan pertanyaan yang telah dibuat.
1 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang telah diselesaikan orang tua responden ayah dan ibu hingga memperoleh ijasah. Dalam hal
ini tingkat pendidikan dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut.
Tabel 3.8 Skor Untuk Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Skor
Tidak tamat SD Tamat SD
Tamat SMP Tamat SMAsederajat
Tamat AkademiPerguruan Tinggi 1
2 3
4 5
2 Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan dalam hal ini jenis pekerjaan orang tua ayah dan ibu adalah pekerjaan pokok yang ditekuninya setiap
hari. Penggolongan pekerjaan berdasarkan dari penggolongan Spillane 1982:14 yang telah disesuaikan, pekerjaan dibagi
menjadi enam golongan dan diberi skor sebagai berikut . Tabel 3.9
Skor Untuk Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan
Skor BuruhIbu Rumah Tangga
PetaniPengrajin PedagangWiraswasta
Pegawai Swasta Pegawai Negeri
ABRI 1
2 3
4 5
6
3 Tingkat Pendapatan
Merupakan pendapatan yang diterima orang tua ayah dan ibu setiap bulan, baik dari pekerjaan pokok maupun dari pekerjaan
sampingan. Berdasarkan Upah Minimum Propinsi Tahun UMP 2009 untuk kota Yogyakarta sebesar Rp 700.000,-, maka tingkat
pendapatan dikelompokkan sebagai berikut. Tabel 3.10
Skor Untuk Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan
Skor a.
Rp 700.000,00 b.
Rp701.000,00-Rp 1.401.000,00 c.
Rp 1.402.000,00-Rp 2.102.000,00 d.
Rp 2.103.000,00-Rp 2.803.000,00 e.
Rp 2.804.000,00-Rp 3.504.000,00 f.
Rp 3.505.000,00 1
2 3
4 5
6
Untuk perhitungan ukuran status sosial ekonomi orang tua, dilakukan dengan cara menjumlahkan skor-skor ukuran tersebut dengan Penilaian Acuan
Norma Tipe II PAN II sebagai berikut : Tabel 3.11
Penilaian Acuan Norma Tipe II Skor Nilai
M + S Tinggi
M-1S dan M+1S Menengah
M-1S Rendah
Perhitungan mean dan standar deviasi akan dihitung dengan bantuan program spss versi 13.
F. Teknik Pengumpulan Data