BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Wardini 2007 berjudul Pengembangan Model prestasi kerja berbasis Kompetensi, yang menerangkan bahwa perlu dilakukan
perancangan system kinerja guru yang mengarah pada sistem manajemen kinerja. Dalam jurnalnya menerangkan bahwa dalam sistem peningkatan mutu prestasi kerja
guru merupakan pertimbangan yang utama dalam melakukan kelulusan sertifikasi guru.
Penelitian yang dilakukan oleh Arifin dan Mutaminah 2009 berjudul Model Peningkatan Loyalitas Guru Melalui Proses Kepuasan Hasil Kinerja Guru, artinya
semakin baik motivasi guru maka semakin baik pula tingkat kepuasannya. Motivasi adalah pemeberian kegairahan bekerja terhadap Guru.
Penelitian yang dilakukan oleh Pramudyo 2010 yangmenganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Dari hasil penenlitiannya dipereleh bahwa
kompetensi dan kepemimpinan seorang guru perlu dipertimbangkan dalam menentukan kinerja, karena apabila guru mempunyai kopetensi yang tinggi dan
kepemimpinan yang baik maka akan meningkatkan kinerja guru.
2.2. Logika Klasik
Notasi logika fuzzy didasarkan dari logika klasik atau sering juga disebut sebagai himpunan tegas crisp dengan mengubah menjadi notasi kalkulus, dengan
demikian bahwa logika fuzzy disebut dengan bentuk modern dari logika klasik William dan James, 2005.
Unsur dasar dari suatu logika adalah proposisi yang menyatakan apakah sebuah pernyataan itu dapat diterima atau ditolak yang kemudian dapat di simbolkan
dengan nilai benar atau salah. Sebuah pernyataan proposisi sederhana adalah “Nama Presiden adalah William” atau “ Umur Presiden adalah 48” atau pernyataan proposisi
yang lebih komplex adalah “ Nama Depan Presiden adalah William” dan “Umur Presiden adalah 48 Tahun“. Dari proposisi itu dapat ditentukan apakan proposisi
bernilai benar atau bernilai salah dari nilai-nilai yang ada. Jika proposisi itu diterjemahkan menjadi nilai kalkulus maka akan didapatkan nilai 0 atau 1, dimana 0
adalah nilai untuk salah dan 1 adalah nilai untuk benar. Hukum Exluded Midle mengatakan bahwa sebuah proposisi hanya boleh bernilai benar atau bernilai salah,
dan hukum Non-contradiction mengatakan bahwa sebuah proposisi tidak boleh bernilai sama-sama salah atau bernilai sama-sama benar pada waktu yang bersamaan.
2.3 Himpunan Fuzzy
Dasar logika fuzzy adalah teory himpunan fuzzy, dimana nilai keanggotaan adalah sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting.
Nilai keanggotaan atau membership Function menjadi ciri utama dari penalaran logika fuzzy, jika dibandingkan dengan himpunan tegas bahwa dalam logika fuzzy
sesuatu proposisi dapat bernilai sama-sama benar atau sama-sama salah pada waktu yang bersamaan Bing dan Yuan Cao,2010
Untuk membedakan antara himpunan klasik dan himpunan fuzzy dapat digambarkan secara matematis sebagai berikut :
.. 2.1 x adalah sebuah nilai yang berada diantara 0 dan 1 yang menggambarkan nilai
keanggotaan x dalam himpunan A.
Dalam himpunan tegas dapat digambarkan dengan :
Persamaan diatas jika digambarkan dalam himpunan fuzzy dapat digambarkan dengan fungsi keanggotaan, seperti gambar 2.1 :
...2.2