Latar Belakang PE18NDAHULUAN

1.2. Perumusan Masalah

Peserta sertifikasi tiap tahun dibatasi oleh kuota dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik lebih besar dari pada kuota, maka Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan KabupatenKota telah menetapkan kelulusan peserta sertifikasi dengan ketentuan total nilai lulus portofolio minimal 850 - 1500 dan jika skor berkisar 600 – 799 maka mengikuti diklat Tipe A PLPG dan jika 600 Diklat Tipe B gagal mengulang tahun berikutnya. Permasalahannya adalah : 1. Seorang guru harus memiliki beberapa aspek dalam penentuan kualitas, sehingga guru dapat lebih mempersiapkan mutu dan keahlian, 2. Kurangnya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam seminar baik nasional maupun internasionl yang linier dengan bidang studi yang di ampuh, minimnya pengalaman mengajar, kurangnya memahami pembuatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran RPP,minimnya prestasi akademik serta karya-karya pengembangan propesi dalam forum ilmiah dan sebagainya. Kelebihan Fuzzy : Dibandingkan dengan sistem logika lain, fuzzy logic bisa menghasilkan keputusan yang lebih adil dan lebih manusiawi. Fuzzy logic memodelkan perasaan atau intuisi dengan cara merubah nilai crisp menjadi nilai linguistik dengan fuzzification dan kemudian memasukkannya ke dalam rule yang dibuat berdasarkan knowledge, selanjutnya fungsi keanggotaan ini dapatdikombinasikan untuk membuat pengungkapan konsep yang lebih jelas. Manfaatnya : 1. Membantu guru untuk memudahkan dalam proses kelulusan sertifikasi serta dapat mengetahui sudah sejauhmana kompetensi mutu seorang guru tersebut, 2. Mempermudah guru agar lebih mempersiapkan mutu dan keahlian seorang guru baik itu dengan mengikuti seminar-seminar nasional maupun internasional yang linier dengan pendidikan yang di emban 3. Ketidak jujuran dalam penilaian pemberkasan sertifikasi terhadap beberapa guru sehingga banyaknya faktor yang menentukan kelulusan namun sulit menentukan kekurangan-kekurangan boleh langsung nilai lulus namun dengan adanya system fuzzy multi criteria decesion making ini dapat menyelesaikan permasalahannya, sehingga para guru dapat lebih mudah mengetahui kemampuannya pantas atau tidaknya mengikuti sertifikasi.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, pembahasan dibatasi pada penentuan Metode yang digunakan adalah fuzzy multi-criteria decision making dengan Fungsi keanggotaan Sigmoid, Trapesium dan Segitiga yang mempunyai nilai antra 0 sampai 1 dan Fuzzy Inference system yang digunakan metode Sugeno dan data yang diolah bersumber dari Dinas Pendidikan Serdang Bedagai sehingga penilaian terhadap Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru melalui program sertifikasi yang optimal, serta pembuatan model, dan menggunakan perangkat lunak program Delvi dalam melakukan pengolahan data. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menghasilkan model fungsi keanggotaan fuzzy yang sesuai dalam menentukan penilaian peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru melalui sertifikasi di dunia pendidikan. 2. Dapat dilihat tingkat dari prestasi sekolahnya terhadap kualitas dan kesejahteraan guru yang sudah mendapat program sertifikasi dengan guru yang belum menerima sertifikasi. 1.5. Manfaat Penenlitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Merancang model fungsi keanggotaan fuzzy yang menjadi solusi baru dalam menentukan terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru melalui program sertifikasi 2. Memberikan sumbangan bagi studi dan penelitian selanjuntnya yang meminati dan mengembangkan penelitian ini.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Wardini 2007 berjudul Pengembangan Model prestasi kerja berbasis Kompetensi, yang menerangkan bahwa perlu dilakukan perancangan system kinerja guru yang mengarah pada sistem manajemen kinerja. Dalam jurnalnya menerangkan bahwa dalam sistem peningkatan mutu prestasi kerja guru merupakan pertimbangan yang utama dalam melakukan kelulusan sertifikasi guru. Penelitian yang dilakukan oleh Arifin dan Mutaminah 2009 berjudul Model Peningkatan Loyalitas Guru Melalui Proses Kepuasan Hasil Kinerja Guru, artinya semakin baik motivasi guru maka semakin baik pula tingkat kepuasannya. Motivasi adalah pemeberian kegairahan bekerja terhadap Guru. Penelitian yang dilakukan oleh Pramudyo 2010 yangmenganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Dari hasil penenlitiannya dipereleh bahwa kompetensi dan kepemimpinan seorang guru perlu dipertimbangkan dalam menentukan kinerja, karena apabila guru mempunyai kopetensi yang tinggi dan kepemimpinan yang baik maka akan meningkatkan kinerja guru.

2.2. Logika Klasik

Notasi logika fuzzy didasarkan dari logika klasik atau sering juga disebut sebagai himpunan tegas crisp dengan mengubah menjadi notasi kalkulus, dengan demikian bahwa logika fuzzy disebut dengan bentuk modern dari logika klasik William dan James, 2005. Unsur dasar dari suatu logika adalah proposisi yang menyatakan apakah sebuah pernyataan itu dapat diterima atau ditolak yang kemudian dapat di simbolkan dengan nilai benar atau salah. Sebuah pernyataan proposisi sederhana adalah “Nama Presiden adalah William” atau “ Umur Presiden adalah 48” atau pernyataan proposisi