Consequence kesimpulan :
z adalah C. Proses di atas secara grafis dijelaskan pada Gambar 2.15.
Sumber : Jyh, 1997
Gambar 2.17. Penalaran fuzzy untuk kaidah jamak dengan antecedent jamak.
Proses di atas dapat dibuktikan dengan menggunakan dua buah relasi R
1
= A
1
xB
1
C
1
dan R
2
= A
2
xB
2
C
2
, karena operator adalah bersifat distributif terhadap operator U, maka selanjutnya gabungan dari dua relasi tersebut menjadi
2.11. Fuzzy Inference System
Fuzzy Inferece System memiliki 3 struktur dasar yaitu Rule Base yang digunakan untuk melakukan seleksi terhadap aturan fuzzy. Database, komponen ini
digunakan untuk mendefenisikan nilai keanggotaan dari himpunan fuzzy dan mekanisme penalaran yang digunakan untuk menghasilkan output dari operasi yang
dilakukan terhadap himpunan fuzzy.. Pada dasarnya input yang diberikan pada fuzzy inference system adalah berupa
himpunan tegas dan akan menghasilkan output berupa himpunan fuzzy tergantung kepada situasi dimana fuzzy inference system digunakan. Gambar 2.16
menggambarkan bagaimana proses mulai dari input sampai dengan output yang dimulai dari Fuzzyfikasi, Rule Base, Agregator dan Defuzzyfikasi.
...2.35
...2.36
Sumber : Jyh, 1997
Gambar 2.18 Blok diagram dari fuzzy Inference system Fuzzyfikasi adalah proses untuk mengubah himpunan crisp menjadi himpunan fuzzy
untuk mencari nilai keanggotaan dalam himpunan fuzzy. Rule base adalah aturan if- then dalam himpunan fuzzy, aggregator adalah operasi dalam himpunan fuzzy dan
Defuzzyfikasi adalah proses pengubahan himpunan fuzzy menjadi himpunan tegas.
2.11.1 Model Fuzzy Mamdani
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan
output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan fuzzy Fuzzyfikasi
2. Aplikasi fungsi implikasi Rule Base 3. Komposisi aturan aggregator
4. Penegasan deffuzyfikasi 1. Pembentukan himpunan fuzzy
Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
2. Aplikasi fungsi implikasi Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.
3. Komposisi Aturan
Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri dari beberapa aturan,maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang
digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilistik OR probor.
a. Metode Max Maximum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil
nilaimaksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR
union. Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan konstribusi dari tiap-tiap proposisi.
Secaraumum dapat dituliskan: µ
sf
[x
i
] ← maxµ
sf
[xi], µ
kf
[x
i
] Dimana :
µsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; µkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
b. Metode Additive Sum Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara
melakukanbounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan:
µ
sf
[x
i
] ← min1,µ
sf
[xi] + µ
kf
[x
i
] dengan:
µsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; µkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
c. Metode Probabilistik OR probor Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product
terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: µ
sf
[x
i
] ← µ
sf
[xi] + µ
kf
[x
i
] - µ
sf
[xi] µ
kf
[x
i
] dengan:
µsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; µkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
5. Penegasan defuzzyfikasi
...2.37
...2.38
...2.39