METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Nomor Tabel J u d u l Halaman 3.1 Data Hasil Penilaian Guru Sertifikasi 30 3.2 Variabel Penilaian Fortopolio Guru 31 3.3 Variabel Penilaian Himpunan Fuzzy 32 3.4 Variabel Himpunan Logika Fuzzy 32 3.5 Defuzzyfikasi Penilaian Portofolio 33 3.6 Model Pembobotan Variabel 34 4.1 Variabel Penilaian Sertifikasi Foropolio Guru 38 4.2 Nilai Untuk Variabel Tetap 38 4.3. Nilai Variabel Fuzzy 39 4.4. Fuzyfikasi Pendidikan dan Pelatihan dengan Sigmoid 39 4.5 Fuzyfikasi Pendidikan dan Pelatihan dengan Trapesium 44 4.6 Fuzyfikasi Pendidikan dan Pelatihan dengan Segitiga 49 4.7. Rekapitulasi Penilaian Fortopolio 54 4.8. Lampiran Hasil Analisis Data Training Variabel Tetap Dengan Variabel Tidak Tetap 57 DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar J u d u l Halaman 2.1. Nilai Keanggotaan Himpunan Fuzzy 7 2.2 Himpuna Lambat, Cepat dan Sangat Cepat 7 2.3. Himpunan fuzzy untuk kecepatan 8 2.4 Representasi Linier Naik 10 2.5 Representasi Linier Turun 10 2.6 Kurva Segitiga 10 2.7 Kurva Travesium 11 2.8 Himpuna Fuzzy dengan Kurva –S 12 2.9. Himpunan Fuzzy dengan Kurva Bahu 12 2.10. Himpunan Fuzzy dengan kurva Pi 14 2.11 Himpuna Fuzzy dengan Kurva Beta 14 2.12 Himpunan Fuzzy dengan kurva Gauss 15 2.13 Fungsi Keanggotaan Sigmoid membuka kekanan 16 2.14. Fungsi Keanggotaan Sigmoid membuka kekiri 16 2.15. Penjelasan secara grafis dari GMP menggunakan implikasi mamdani dan komposisi max-min. 20 2.16. Aproximate reasoning untuk antecedent jamak. 21 2.17. Penalaran fuzzy untuk kaidah jamak dengan antecedent jamak. 22 2.18. Blok diagram dari fuzzy Inference system 23 2.19. Proses Defuzzyfikasi 25 2.20. Inferensi dengan menggunakan Metode Tsukamoto 27 3.1. Fungsi Keanggotaan Sertifikasi 33 3.2. Langkah-langkah Penyelesaian Masalah 35 3.3. Diagram Sistem Fuzzy 36 4.1. Fungsi Keanggotaan Pendidikan dan Pelatihan Z1 40 4.2. Fungsi Keanggotaan Pengalaman Mengajar 40 4.3. Fungsi Keanggotaan Prestasi Akademik 41 4.4. Fungsi Keanggotaan Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah 42 4.5. Fungsi Keanggotaan Organisasi dalam Bidang Pendidikan 43 4.6. Fungsi Keanggotaan Pendidikan dan Pelatihan Z1 44 4.7. Fungsi Keanggotaan Pengalaman Mengajar 45 4.8. Fungsi Keanggotaan Prestasi Akademik 46 4.9. Fungsi Keanggotaan Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah 47 4.10. Fungsi Keanggotaan Organisasi dalam Bidang Pendidikan 48 4.11. Fungsi Keanggotaan Pendidikan dan Pelatihan Z1 49 4.12. Fungsi Keanggotaan Pengalaman Mengajar 50 4.13. Fungsi Keanggotaan Prestasi Akademik 51 4.14. Fungsi Keanggotaan Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah 52 4.15. Fungsi Keanggotaan Organisasi dalam Bidang Pendidikan 53 4.16. Tampilan Rekapitulasi Penilaian Portopolio 55 4.17. Nilai Keanggotaan untuk Variabel Fuzzy 55 4.18. Hasil Fuzzyfikasi Fortopolio 56 ABSTRAK Permasalahan seorang guru harus memiliki beberapa aspek dalam penentuan kualitas, sehingga guru dapat lebih mempersiapkan mutu dan keahlian, kurangnya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam seminar baik nasional maupun internasionl yang linier dengan bidang studi yang di ampuh, minimnya pengalaman mengajar, kurangnya memahami pembuatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran RPP, minimnya prestasi akademik serta karya-karya. Peneliti melakuan simulasi untuk ketiga model fungsi keanggotaan fuzzy untuk momodelkan solusi pengujian kelulusan sertifikasi portofolio yang mendekati angka 1 dari antara ketiga model tersebut yaitu kurva model Segitiga, Trapesium dan Sigmoid, sehingga peneliti mencoba memberikan solusi dengan menggunakan system fuzzy dengan menggunakan Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Pada Program Sertifikasi Guru ini dapat menyelesaikan permasalahannya, sehingga para guru dapat lebih mudah mengetahui kemampuannya dan pantas atau tidaknya mengikuti sertifikasi. Kata Kunci : Model Fungsi Keanggotaan, Sertifikasi Guru, Logika Fuzzy, kurva Sigmoid, Trapesium dan Kurva Segitiga FUZZY MEMBERSHIP FUNCTION MODEL MULTI CRITERIA DECISION MAKING IN TEACHER CERTIFICATION PROGRAM ABSTRACT Issues a teacher must have some aspects in determining the quality, so that teachers can better prepare quality and expertise, lack of education and training in the following seminars both nationally and internasionl is linear with field study in a powerful, lack of teaching experience, a lack of understanding the creation and implementation of planning learning RPP , the lack of academic achievement as well as works. Researchers undergo a third simulation models for fuzzy membership function for passing certification test solution momodelkan portfolio of close to 1 between the three models is the model curve Triangle, Trapezoid and Sigmoid, so the researchers tried to provide a solution by using a fuzzy system using Fuzzy Membership Function Multi Model Criteria Decision Making In the teacher Certification Program can resolve the problem, so that teachers can more easily determine his ability and whether or not to follow the certification inappropriate. Keyword : Membership Function Model, Teacher Certification, Fuzzy Logic, Sigmoid curve, and curve Trapezoid Triangle

BAB I PE18NDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program sertifikasi guru merupakan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan. Pengertian inovasi sendiri adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau masyarakat. Inovasi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Di Indonesia, program sertifikasi dirasakan sebagai hal yang baru oleh para guru karena sebelumnya tidak ada program semacam ini sebelumnya. Tujuan diadakannya sertifikasi guru ini adalah untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru. Oleh karena itu untuk membuat model yang mampu mengekspresikan kopetensi tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan Logika Fuzzy. Lokika Fuzzy merupakan suatu logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran fuzzyness antara benar atau salah. Namun seberapa besar keberadaan dan kesalahan suatu tergantung pada bobot keanggotaan dalam rentang 0 hingga 1. Berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua nilai 1 atau 0. Logika fuzzy digunakan untuk menerjemahkan suatu besaran kepuasan terhadap pelayanan yang mereka terima yang dapat diekspresikan menggunakan bahasa linguistic, misalkan penentuan penilaian kualitas dan Kesejahteraan guru yang mereka terima yang dapat diekspresikan melalui fungsi keanggotaa yaitu Sangat Baik, Baik, Kurang Baik, Tidak Baik dan Sangat Tidak Baik. Tidak seperti logika klasik scrips, suatu nilai hanya mempunyai 2 kemungkinan yaitu merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat keanggotaan 0 nol artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1 satu berarti nilai anggota hinpunan. Penggunaan logika fuzzy juga sangat tepat digunakan untuk mendapatkan nilai secara pasti dari input yang diterima berupa bahasa dan mengubah menjadi angka dengan mengubah menjadi nilai keanggotaan dalam himpunan fuzzy. jyh et al, 1997.Oleh karena itu ada beberapa alasan mengapa peneliti menggunakan logika fuzzy, antara lain : Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti, 2 Logika fuzzy sangat fleksibel. 3 Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. 4 Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks. 5 Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan, 6 Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional, dan 7 Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia pun dapat meningkat dan terus berkembang menjadi lebih baik. Dengan demikian dalam pengukuran keberhasilan terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru peneliti menggunakan Logika Fuzzy yaitu dengan Model Fungsi Keanggotaan fuzzy yang merupakan model yang tepat jika dibandingkan dengan menggunakan himpunan tegas, dimana himpunan fuzzy dapat memodelkan seberapa besar nilai kepuasan yang diterima oleh dunia pendidikan, sementara dalam himpunan tegas hanya dapat memodelkan dengan nilai puas dan tidak puas atau Lulus Tidak Lulus. Secara umum fungsi keanggotaan suatu himpunan fuzzy dapat ditentukan dengan fungsi bentuk segitiga, trapesium, gauss, dan lain sebagainya masing-masing bentuk fungsinya memiliki sifat yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk membangun system fuzzy yang optimal maka peneliti memerlukan rancangan fungsi keanggotaan dan posisi kaki dari masing-masing fungsi keanggotaan yang memiliki batas nilai variabel dengan menggunakan fungsi keanggotaan Sigmoid, Trapesium dan Segitiga alasannya pemilihan bentuk fungsi keanggotaan metode tersebut mudah dipahami dan dimengerti dalam pengambilan keputusan dan masing – masing berbeda-beda hasil persentase penjaringan kelulus sertifikasinya. Dengan demikian peneliti mencoba dari yang ketiga model fungsi keanggotaan fuzzy mampuh memberikan solusi pengujian kelulusan sertifikasi portofolio yang mendekati angka 1 dari antara ketiga model tersebut, ? oleh karena itu peneliti mencoba memberikan solusi dengan menggunakan system fuzzy dengan menggunakan Model Fungsi Keanggotaan Fuzzy Multi Criteria Decision Making Pada Program Sertifikasi Guru

1.2. Perumusan Masalah

Peserta sertifikasi tiap tahun dibatasi oleh kuota dan jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik lebih besar dari pada kuota, maka Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan KabupatenKota telah menetapkan kelulusan peserta sertifikasi dengan ketentuan total nilai lulus portofolio minimal 850 - 1500 dan jika skor berkisar 600 – 799 maka mengikuti diklat Tipe A PLPG dan jika 600 Diklat Tipe B gagal mengulang tahun berikutnya. Permasalahannya adalah : 1. Seorang guru harus memiliki beberapa aspek dalam penentuan kualitas, sehingga guru dapat lebih mempersiapkan mutu dan keahlian, 2. Kurangnya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dalam seminar baik nasional maupun internasionl yang linier dengan bidang studi yang di ampuh, minimnya pengalaman mengajar, kurangnya memahami pembuatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran RPP,minimnya prestasi akademik serta karya-karya pengembangan propesi dalam forum ilmiah dan sebagainya. Kelebihan Fuzzy : Dibandingkan dengan sistem logika lain, fuzzy logic bisa menghasilkan keputusan yang lebih adil dan lebih manusiawi. Fuzzy logic memodelkan perasaan atau intuisi dengan cara merubah nilai crisp menjadi nilai linguistik dengan fuzzification dan kemudian memasukkannya ke dalam rule yang dibuat berdasarkan knowledge, selanjutnya fungsi keanggotaan ini dapatdikombinasikan untuk membuat pengungkapan konsep yang lebih jelas. Manfaatnya : 1. Membantu guru untuk memudahkan dalam proses kelulusan sertifikasi serta dapat mengetahui sudah sejauhmana kompetensi mutu seorang guru tersebut, 2. Mempermudah guru agar lebih mempersiapkan mutu dan keahlian seorang guru baik itu dengan mengikuti seminar-seminar nasional maupun internasional yang linier dengan pendidikan yang di emban 3. Ketidak jujuran dalam penilaian pemberkasan sertifikasi terhadap beberapa guru sehingga banyaknya faktor yang menentukan kelulusan namun sulit menentukan kekurangan-kekurangan boleh langsung nilai lulus namun dengan adanya system fuzzy multi criteria decesion making ini dapat menyelesaikan permasalahannya, sehingga para guru dapat lebih mudah mengetahui kemampuannya pantas atau tidaknya mengikuti sertifikasi.