Dampak Penerimaan Diri Penerimaan Diri

30 dengan orang lain disekitarnya. Di tahap ketiga ini memungkinkan munculnya perasaan bersalah, ketakutan atau merasa dihukum karena kesalahannya. d. Tahap 4 Depresi Pada tahap ini terdapat dua jenis depresi. Pertama, depresi reaktif yaitu keinginan untuk mengungkapkan banyak hal secara verbal, ada rasa bersalah, dan keinginan untuk mati. Kedua, depresi preparation yaitu banya sedikit atau bahkan tidak ada reaksi verbal melainkan pada keinginan non verbal seeti keinginan ditemani. e. Tahap 5 Penerimaan Munculnya sikap penerimaaan terhadap kondisi yang dialami. Merasakan kedamaian, sudah dapat melalui tahap-tahap sebelumnya dengan baik sehingga tidak akan merasakan depresi maupun marah terhadap kondisinya.

B. Glaukoma

1. Review Literatur tentang Glaukoma dan Permasalahan Psikologis

pada Penderita Glaukoma Penelitian terkait dengan glaukoma pernah di lakukan Soemarsono 1995 di Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 149 subjek, dengan 70 subjek wanita dan 79 subjek pria. Dari 149 subjek penelitian diketahui bahwa 71 orang mengalami kebutaan pada dua mata dan 78 orang mengalami kebutaan pada satu mata. Dari penelitian tersebut diperoleh 31 hasil bahwa angka kebutaan akibat glaukoma masih cukup tinggi. Dari 149 penderita kebutaan, 69 orang diakibatkan karena penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma diketahui sebagai penyebab kebutaan yang tidak dapat dipulihkan kebutaan permanen dan risikonya semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Secara psikososial ditemukan bahwa usia rata – rata penderita kebutaan adalah 48 tahun, hal ini berarti terjadi pada usia yang masih produktif, sehingga berdampak pada sosioekonomi seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Tak hanya berdampak pada diri sendiri, melainkan juga keluarga dan lingkungan sekitar. Penelitian tentang permasalahan psikologis pada penderita glaukoma pernah dilakukan oleh Shu-Xin Xi di Cina. Penelitian ini dilakukan di sebuah rumah sakit mata di Cina. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman penderita glaukoma terkait dengan permasalahan psikologis yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan Focus Group Discussion FGD dalam proses pengumpulan datanya. Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan 24 subjek, 10 pria dan 14 wanita yang berusia 23 sampai 43 tahun. Pasien yang dipilih adalah mereka yang memiliki riwayat sakit glaukoma selama satu bulan sampai dua belas tahun. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penderita glaukoma mengalami perubahan psikologis dan emosional seperti rasa tidak berdaya, rasa bersalah, takut akan ancaman kebutaaan, merasa hidup dengan