signifikan dari rasio keuangan LDR terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Loan to Deposit Ratio LDR
adalah negatif yaitu -2,612, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa model regresi yang
dihasilkan adalah sesuai atau cocok untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio
CAR, Non Performing Loans NPL, Return on Assets
ROA, Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap
Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Besarnya pengaruh rasio Capital Adequacy Ratio CAR,
Non Performing Loans NPL, Return on Assets ROA, Beban
Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio
LDR berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R Square, nilai R
Square yang dihasilkan sebesar 0,499 yang berarti bahwa rasio Capital Adequacy Ratio
CAR, Non Performing Loans NPL,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Return on Assets ROA, Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR mampu mempengaruhi Pertumbuhan Laba 49,9 dan sisanya sebesar 50,1
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti kondisi ekonomi domestik dan global, ukuran perusahaan
perbankan baik diukur dengan menggunakan total aktiva atau diukur dengan menggunakan modal perbankan, dan konsentrasi perusahaan
perbankan yang dilihat dari jenis bank menurut fungsinya, jenis bank dari segi kepemilikannya, jenis bank dari segi status, atau jenis bank
dari segi cara menentukan harga. 2.
Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori semakin
besar nilai CAR maka laba yang diperoleh semakin besar sehingga berpengaruh terhadap laba. Perusahaan perbankan pada tahun 2008
sampai tahun 2010 mampu mempertahankan kecukupan modalnya karena modal merupakan hal yang penting untuk kegiatan
operasional untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko. Perbedaan
hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya menurut pemikiran penulis disebabkan pada tahun 2008 sampai tahun 2010 adanya
peningkatan Capital Adequacy Ratio CAR yang diikuti oleh peningkatan pertumbuhan laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Non Performing Loans
NPL berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan di
Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian apabila Non Performing Loans
NPL terdapat kenaikan atau penurunan, maka pertumbuhan laba tidak akan berubah. Dengan kata lain apabila Non Performing
Loans NPL naik, maka pertumbuhan laba perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia satu tahun ke depan akan menurun, akan tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar tidak
signifikan. NPL tidak berpengaruh signifikan menurut penulis disebabkan kredit bermasalah yang masih tinggi karena semakin
tinggi NPL maka semakin rendah laba yang dihasilkan selain itu meningkatnya NPL akan mempengaruhi perkembangan deviden dan
laba perusahaan, secara tidak langsung menunjukkan adanya hubungan dengan efisiensi dalam memperoleh laba. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian Nurhafita dan Tintri 2010. 4.
Return on Assets ROA berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian apabila Return on Assets ROA
terdapat kenaikan atau penurunan, maka pertumbuhan laba tidak akan berubah. Dengan kata lain apabila Return on Assets ROA
naik, maka pertumbuhan laba perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia satu tahun ke depan akan menurun, akan
tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar tidak signifikan. ROA
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tidak berpengaruh signifikan disebabkan laba sebelum pajak yang diperoleh perusahaan perbankan rendah bila dibandingkan dengan
aktiva yang dimilikinya sehingga menyebabkan prediksi laba yang akan diperoleh juga akan turun. Selain faktor laba sebelum pajak
yang rendah, industri perbankan selama periode penelitian tidak mampu memberdayakan sumber daya yang ada, hal ini bisa terjadi
karena perputaran asetnya khususnya aset-aset yang produktif tidak dapat menghasilkan tingkat keuntungan sehingga industri perbankan
mengalami kerugian. 5.
Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian apabila Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO
terdapat kenaikan atau penurunan, maka pertumbuhan laba tidak akan berubah. Dengan kata lain apabila Beban Operasional
Pendapatan Operasional BOPO naik, maka pertumbuhan laba perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia satu
tahun ke depan akan menurun, akan tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar tidak signifikan. BOPO berpengaruh negatif dan tidak
signifikan menurut penulis disebabkan manajemen kurang mampu mengelola efisiensi operasionalnya. Tinggi rendahnya efisiensi
operasional memberikan dampak pada rendahnya likuiditas, dan penyaluran kredit yang rendah menyebabkan rendahnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
profitabilitas yang berdampak pada rendahnya laba yang dihasilkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurhafita dan Tintri 2010 yang menyimpulkan bahwa rasio BOPO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
6. Loan to Deposit Ratio
LDR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan di
Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian apabila Loan to Deposit Ratio
LDR terdapat kenaikan atau penurunan, maka pertumbuhan laba tidak akan berubah. Dengan kata lain apabila Loan to Deposit
Ratio LDR naik, maka pertumbuhan laba perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia satu tahun ke depan akan menurun, akan tetapi penurunan ini tidaklah terlalu besar tidak
signifikan. Penjelasan atas arah yang berlawanan antara pertumbuhan rasio keuangan LDR dengan pertumbuhan laba adalah
bahwa pertumbuhan rasio LDR menunjukkan adanya peningkatan dana yang menganggur guna melunasi kewajiban-kewajibannya
tepat waktu, sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan laba akan menurun. Selain itu perekonomian yang sulit baik domestik maupun
internasional mengakibatkan banyak nasabah bank tidak dapat membayar pinjamannya kepada bank. Banyaknya kredit macet ini
menyebabkan bank kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari pemberian kredit sehingga akhirnya berpengaruh
terhadap perolehan laba. Hasil penelitian ini didukung penelitian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang dilakukan oleh Zahara dan Siregar 2009 yang menyimpulkan bahwa rasio LDR berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen
laba dan juga tidak signifikan.
4.6. Perbedaan Peneliti dengan Penelitian Terdahulu