Tabel 4.9. Hasil Uji Non Heterokedastisitas
Variabel Nilai Korelasi
Rank Spearman Nilai
Signifikansi Capital Adequacy Ratio
– CAR X
1
-0,119 0,438 Non Performing Loans
– NPL X
2
-0,008 0,959 Return on Assets
– ROA X
3
0,008 0,959
Beban Operasional Pendapatan Operasional – BOPO X
4
-0,032 0,835 Loan to Deposit Ratio
– LDR X
5
-0,028 0,856 Sumber: Lampiran 8.1
Dari hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel bebas lebih besar dari 0,05
α = 5, yang berarti tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebasnya. Dari hasil
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga asumsi non heterokedastisitas terpenuhi.
4.3.3. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian asumsi di atas, terlihat bahwa asumsi- asumsi yang mendasari analisis regresi telah terpenuhi. Selanjutnya
dilakukan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh dari Capital Adequacy Ratio
CAR, Non Performing Loans NPL, Return on Assets
ROA, Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio
LDR terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengolah data digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 19.0. Dari pengolahan data tersebut maka diperoleh hasil-hasil sebagai berikut:
4.3.3.1.Persamaan Regresi
Berikut adalah hasil nilai estimasi koefisien regresi yang dihasilkan:
Tabel 4.10. Hasil Estimasi Koefisien Regresi
Unstandardized Coefficient Model
Β Konstanta 0,921
Capital Adequacy Ratio – CAR X
1
1,613 Non Performing Loans
– NPL X
2
6,935 Return on Assets
– ROA X
3
9,152 Beban Operasional Pendapatan
Operasional – BOPO X
4
-0,020 Loan to Deposit Ratio
– LDR X
5
-0,479 Sumber: Lampiran 9
Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 0,921 + 1,613 X
1
+ 6,935 X
2
+ 9,152 X
3
– 0,020 X
4
– 0,479 X
5
Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: β
= Konstanta = 0,921
Artinya besarnya Pertumbuhan Laba adalah sebesar 0,921, apabila pengaruh dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing
Loans NPL, Return on Assets ROA, Beban Operasional
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR dianggap tidak berubah atau konstan.
β
1
= Koefisien regresi untuk X
1
= 1,613 Artinya apabila Capital Adequacy Ratio CAR naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan naik sebesar 1,613 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak
berubah. β
2
= Koefisien regresi untuk X
2
= 6,935 Artinya apabila Non Performing Loans NPL naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan naik sebesar 6,935 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak
berubah. β
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= 9,152 Artinya apabila Return on Assets ROA naik sebesar 1 persen,
maka Pertumbuhan Laba akan naik sebesar 9,152 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak berubah.
β
4
= Koefisien regresi untuk X
4
= -0,020 Artinya apabila Beban Operasional Pendapatan Operasional
BOPO naik sebesar 1 persen, maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 0,020 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah
konstan atau tidak berubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
β
5
= Koefisien regresi untuk X
5
= -0,479 Artinya apabila Loan to Deposit Ratio LDR naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 0,479 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak
berubah.
4.3.3.2.Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi atau R-square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel
terikat. Berikut adalah nilai R-square yang diperoleh dari hasil analisis.
Tabel 4.11. Pengaruh Regresi Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,287
a
,082 -,035
43,8528673 1,822
a. Predictors: Constant, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Efisiensi Operasional, Non Performing Loans, Return on Assets
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba
Sumber: Lampiran 9
Dari tabel di atas diketahui nilai R-square sebesar 0,082, hal ini berarti bahwa Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan di Bursa
Efek Indonesia bisa dijelaskan oleh variabel CAR, NPL, ROA, BOPO, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LDR sebesar 8,2, sedangkan sisanya sebesar 91,8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
4.3.3.3.Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah sebuah model cocok atau tidak sebagai alat penduga, melalui pengaruhnya secara simultan variabel
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara
simultan variabel CAR X
1
, NPL X
2
, ROA X
3
, BOPO X
4
, dan LDR X
5
terhadap Pertumbuhan Laba Y dengan menggunakan uji F.
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Regression 6718,556
5 1343,711
,699 ,628
a
Residual 74999,885
39 1923,074
1 Total
81718,440 44
a. Predictors: Constant, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Efisiensi Operasional, Non Performing Loans, Return on Assets
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba
Sumber: Lampiran 9
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F hitung sebesar 0,699 sedangkan F tabel
α = 0,05 ; db regresi = 5 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,46 Lampiran 18. Karena F hitung F tabel maka disimpulkan bahwa CAR,
NPL, ROA, BOPO, dan LDR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Hasil ini berarti model regresi yang
dihasilkan dalam penelitian ini tidak cocok untuk menguji CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan
perbankan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan
hasil pengujian
hipotesis dengan uji F di atas disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menduga bahwa terdapat
pengaruh antara rasio CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR terhadap pertumbuhan laba kualitas laba perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.
4.3.3.4.Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika
t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Sedangkan jika t
hitung
t
tabel,
maka H diterima
dan H
1
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel CAR X
1
, NPL X
2
, ROA X
3
, BOPO X
4
, dan LDR X
5
terhadap Pertumbuhan Laba Y dengan menggunakan uji t.
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Parsial
Koefisien Regresi Parameter
β
i
Std. Error t hit.
Sig Konstanta 0,921
76,219 0,012
0,990 Capital Adequacy Ratio
– CAR X
1
1,613 1,319 1,223 0,229
Non Performing Loans – NPL X
2
6,935 6,051 1,146
0,259 Return on Assets
– ROA X
3
9,152 9,200
0,995 0,326
Beban Operasional Pendapatan Operasional – BOPO X
4
-0,020 0,639 -0,031 0,976
Loan to Deposit Ratio – LDR X
5
-0,479 0,492 -0,972 0,337
Sumber: Lampiran 9 Hasil uji t antara Capital Adequacy Ratio CAR dengan
Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= 1,223, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,023, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 1,223 2,023, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan CAR terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio CAR
adalah positif yaitu 1,613, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif tetapi tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Non Performing Loans NPL dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= 1,146, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,023, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 1,146 2,023, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan NPL terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Non Performing Loans NPL
adalah positif yaitu 6,935, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Non Performing Loans NPL berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Return on Assets ROA dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= 0,995, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,023, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 0,995 2,023, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan ROA terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai koefisien regresi variabel Return on Assets ROA adalah positif yaitu 9,152, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parial
Return on Assets ROA berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -0,031, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,023, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -0,031 2,023, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio keuangan BOPO
terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti
kebenarannya. Nilai koefisien regresi variable Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO adalah negatif yaitu -0,020, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Beban Operasional Pendapatan
Operasional BOPO berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t antara Loan to Deposit Ratio LDR dengan
Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -0,972, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 39 adalah sebesar 2,023, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -0,972
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2,023, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio keuangan ROA terhadap pertumbuhan laba satu tahun
ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.
Nilai koefisien regresi variabel Loan to Deposit Ratio LDR adalah negatif yaitu -0,479, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
parsial Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari analisis pertama diketahui ada data yang outlier, maka data
yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak diikutkan dalam analisis ini data difilter. Setelah data bersih dari outlier data diolah lagi ternyata
distribusi data belum normal maka dilakukan transformasi data ke Ln, yang hasilnya adalah sebagai berikut:
4.4. Analisis dan Pengujian Hipotesis Setelah Di Ln