Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis Setelah Di Ln 1.Persamaan Regresi
VIF lebih kecil dari 10, hal tersebut menunjukkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.
4.4.2.3.Uji Non Heterokedastisitas
Hasil perhitungan heterokedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16. Hasil Uji Non Heterokedastisitas Setelah Di Ln
Variabel Nilai Korelasi
Rank Spearman Nilai
Signifikansi Ln_CAR X
1
0,103 0,658
Ln_NPL X
2
-0,094 0,687
Ln_ROA X
3
-0,099 0,670
Ln_BOPO X
4
-0,161 0,486
Ln_LDR X
5
-0,021 0,929
Sumber : Lampiran 16.1 Dari hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi
untuk semua variabel bebas lebih besar dari 0,05 α = 5, yang berarti
tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebasnya. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas,
sehingga asumsi non heterokedastisitas terpenuhi.
4.4.3. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis Setelah Di Ln 4.4.3.1.Persamaan Regresi
Berikut adalah hasil nilai estimasi koefisien regresi yang dihasilkan:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.17. Hasil Estimasi Koefisien Regresi Setelah Di Ln
Unstandardized Coefficient Model
Β Konstanta 10,347
Ln_CAR X
1
2,522 Ln_NPL X
2
-0,170 Ln_ROA X
3
-0,950 Ln_BOPO X
4
-0,459 Ln_LDR X
5
-2,612 Sumber : Lampiran 17
Sehingga persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Y = 10,347 + 2,522 X
1
– 0,170 X
2
– 0,950 X
3
– 0,459 X
4
– 2,612 X
5
Dari persamaan regresi di atas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut: β
= Konstanta = 10,347
Artinya besarnya Pertumbuhan Laba adalah sebesar 10,347, apabila pengaruh dari Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing
Loans NPL, Return on Assets ROA, Beban Operasional
Pendapatan Operasional BOPO, dan Loan to Deposit Ratio LDR dianggap tidak berubah atau konstan.
β
1
= Koefisien regresi untuk X
1
= 2,522 Artinya apabila Capital Adequacy Ratio CAR naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan naik sebesar 2,522 dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak berubah.
β
2
= Koefisien regresi untuk X
2
= -0,170 Artinya apabila Non Performing Loans NPL naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 0,170 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak
berubah. β
3
= Koefisien regresi untuk X
3
= -0,950 Artinya apabila Return on Assets ROA naik sebesar 1 persen,
maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 0,950 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak berubah.
β
4
= Koefisien regresi untuk X
4
= -0,459 Artinya apabila Beban Operasional Pendapatan Operasional
BOPO naik sebesar 1 persen, maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 0,459 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah
konstan atau tidak berubah. β
5
= Koefisien regresi untuk X
5
= -2,612 Artinya apabila Loan to Deposit Ratio LDR naik sebesar 1
persen, maka Pertumbuhan Laba akan turun sebesar 2,612 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan atau tidak
berubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.3.2.Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi atau R-square menunjukkan prosentase seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel
terikat. Berikut adalah nilai R-square yang diperoleh dari hasil analisis.
Tabel 4.18. Pengaruh Regresi Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Setelah Di Ln
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .706
a
.499 .332
.85912 1.479
a. Predictors: Constant, Ln_LDR, Ln_CAR, Ln_BOPO, Ln_NPL, Ln_ROA b. Dependent Variable: Ln_PertumbuhanLaba
Sumber : Lampiran 17 Dari tabel di atas diketahui nilai R-square sebesar 0,499, hal ini
berarti bahwa Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia bisa dijelaskan oleh variabel CAR, NPL, ROA, BOPO, dan
LDR sebesar 49,9 , sedangkan sisanya sebesar 50,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
4.4.3.3.Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji F digunakan untuk menguji apakah sebuah model cocok atau tidak sebagai alat penduga, melalui pengaruhnya secara simultan variabel
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara
simultan variabel CAR X
1
, NPL X
2
, ROA X
3
, BOPO X
4
, dan LDR X
5
terhadap Pertumbuhan Laba Y dengan menggunakan uji F.
Tabel 4.19. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Simultan
Setelah Di Ln
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 11.018
5 2.204
2.986 .046
a
Residual 11.071
15 .738
1 Total
22.089 20
a. Predictors: Constant, Ln_LDR, Ln_CAR, Ln_BOPO, Ln_NPL, Ln_ROA b. Dependent Variable: Ln_PertumbuhanLaba
Sumber : Lampiran 17 Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil F hitung sebesar 2,986
sedangkan F tabel α = 0,05 ; db regresi = 5 ; db residual = 15 adalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebesar 2,90 Lampiran 18. Karena F hitung F tabel maka disimpulkan bahwa CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba. Hasil ini berarti model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini cocok untuk menguji CAR, NPL,
ROA, BOPO, dan LDR terhadap Pertumbuhan Laba pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis dengan uji F di atas
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menduga bahwa terdapat pengaruh antara rasio CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR terhadap
pertumbuhan laba kualitas laba perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, terbukti kebenarannya.
4.4.3.4.Analisis dan Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika
t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima, dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Sedangkan jika t
hitung
t
tabel,
maka H diterima
dan H
1
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis pengaruh secara parsial variabel CAR X
1
, NPL X
2
, ROA X
3
, BOPO X
4
, dan LDR X
5
terhadap Pertumbuhan Laba Y dengan menggunakan uji t.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.20. Hasil Pengujian Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Parsial
Setelah Di Ln
Koefisien Regresi Parameter
β
i
Std. Error t hit.
Sig Konstanta
10,347 6,580 1,573
0,137 Ln_CAR X
1
2,522 0,740 3,409
0,004 Ln_NPL X
2
-0,170 0,449 -0,379
0,710 Ln_ROA X
3
-0,950 0,787 -1,207
0,246 Ln_BOPO X
4
-0,459 0,887 -0,517
0,612 Ln_LDR X
5
-2,612 1,402 -1,862
0,082 Sumber: Lampiran 17
Hasil uji t antara Capital Adequacy Ratio CAR dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= 3,409, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 15 adalah sebesar 2,131, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 3,409 2,131, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan CAR terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Capital Adequacy Ratio CAR
adalah positif yaitu 2,522, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif dan signifikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Non Performing Loans NPL dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -0,379, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 15 adalah sebesar 2,131, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -0,379 2,131, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan Non Performing Loans NPL terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Non Performing Loans NPL
adalah negatif yaitu -0,170, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Non Performing Loans NPL berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Return on Assets ROA dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -1,207, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 15 adalah sebesar 2,131, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -1,207 2,131, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari rasio keuangan ROA terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nilai koefisien regresi variabel Return on Assets ROA adalah negatif yaitu -0,950, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial
Return on Assets ROA berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan
terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -0,517, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 15 adalah sebesar 2,131, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -0,517 2,131, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari rasio keuangan BOPO terhadap
pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak terbukti kebenarannya.
Nilai koefisien regresi variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO adalah negatif yaitu -0,459, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial Efisiensi Operasional BOPO berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba satu
tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil uji t antara Loan to Deposit Ratio LDR dengan Pertumbuhan Laba menunjukkan t
hitung
= -1,862, sedangkan t
tabel
α = 0,05 ; db residual = 15 adalah sebesar 2,131, karena t
hitung
t
tabel
yaitu -1,862 2,131, maka hipotesis yang menyatakan diduga terdapat pengaruh yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
signifikan dari rasio keuangan LDR terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, tidak terbukti kebenarannya. Nilai koefisien regresi variabel Loan to Deposit Ratio LDR
adalah negatif yaitu -2,612, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh negatif tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan laba satu tahun ke depan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.