2.2.8. Pengaruh CAR, NPL, ROA, BOPO, dan LDR terhadap Kualitas
Laba Perbankan
1. CAR – Capital Adequacy Ratio
Kondisi permodalan diukur dengan CAR Capital Adequacy Ratio. Semakin besar nilai CAR maka laba yang diperoleh semakin besar
sehingga berpengaruh terhadap laba Nurhafita dan Tintri, 2010. 2.
NPL – Non Performing Loans
Penilaian terhadap rasio NPL yaitu semakin besar nilai NPL maka semakin kecil laba yang dihasilkan. Hubungan NPL dengan variabel
lain yaitu dengan meningkatnya NPL akan mengurangi jumlah modal bank, selain itu meningkatnya NPL akan mempengaruhi
perkembangan deviden dan laba perusahaan, secara tidak langsung menunjukkan adanya hubungan dengan efisiensi dalam memperoleh
laba Nurhafita dan Tintri, 2010. 3.
ROA – Return on Assets
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Rentabilitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merupakan perbandingan antara laba usaha dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Penilaian unsur ini didasarkan pada
rasio laba terhadap total asset Return on Assets. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset Nurhafita dan Tintri, 2010. Hubungan ROA
dengan variabel lain yaitu tinggi rendahnya rasio ROA dipengaruhi oleh besar kecilnya tingkat efisiensi manajemen dalam menjalankan
operasi yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya laba. 4.
BOPO – Beban Operasional Pendapatan Operasional Semakin besar rasio BOPO yang dimiliki oleh bank maka akan
berpengaruh terhadap pencapaian laba yang tinggi. Hubungan efisiensi operasional terhadap variabel lain yaitu tinggi rendahnya efisiensi
operasional memberikan dampak pada rendahnya likuiditas, dan penyaluran kredit yang rendah menyebabkan rendahnya profitabilitas
yang berdampak pada rendahnya laba yang dihasilkan Nurhafita dan Tintri, 2010.
5. LDR – Loan to Deposit Ratio
Tingginya rasio LDR akan menyebabkan rendahnya likuiditas yang dapat berpengaruh pada meningkatnya laba Nurhafita dan Tintri,
2010. LDR yang tinggi atau tidak melebihi standar tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan kegiatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas bank. Namun tingkat LDR yang
tinggi tentu saja memiliki jumlah resiko yang tinggi, apabila bank tidak dapat menanggulanginya maka akan mengalami kerugian.
2.3. Kerangka Pikir