Supremasi Hukum Supremacy of Law.

143 itu”. Sedangkan kata-kata ”kepercayaan itu” yang tercantum dalam Pasal 2 perlu dihapuskan karena menimbulkan kekaburan pengertian agama yang dimaksud secara keseluruhan dalam Pasal 29 tersebut”. 21 Pandangan-pandangan yang muncul dalam sidang PAH BP MPR tersebut maka disepakati untuk tidak mengubah rumusan dalam Pasal 29 UUD 1945. Sehingga secara konstitusional asas Ketuhanan Yang Maha Esa dalam UUD 1945 amandemen tetap diatur dalam Pasal 29. Sehingga Pasal 29 UUD NRI 1945 berbunyi: Pasal 29. 1 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

2. Supremasi Hukum Supremacy of Law.

Supremasi hukum supremacy of law merupakan salah satu ciri utama negara hukum terutama di negara-negara yang menganut sistem hukum common law rule of law. Dalam supremasi hukum supremacy of law, hukum mempunyai kedudukan yang tertinggi di dalam negara. Hukum merupakan sarana utama yang oleh bangsa itu disepakati sebagai sarana untuk mengatur kehidupan kenegaraan. 22 Ini berarti bahwa segala tindakan dalam negara harus dilakukan berdasarkan kepada hukum dan diselesaikan melalui hukum. Supremasi hukum supremacy of law juga telah mendapatkan landasan konstitusional di dalam UUD 1945 pra dan pasca amandemen. Ketentuan bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum dalam UUD 1945 dapat diketemukan dalam 21 Op Cit, hlm. 368-369. 22 Lili Rasjidi, Pembangunan Sistem Hukum Dalam Rangka Pembinaan Hukum Nasional, Dalam Sri Rahayu Oktoberina dan Niken Savitri Penyunting, Butir-Butir Pemikiran Dalam Hukum: Memperingati 70 Tahun Prof. DR. B. Arief Sidharta, SH, Refika Aditama, Bandung, 2008, hlm. 129. 144 Penjelasan umum UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara Indonesia berdasar atas hukum rechtstaat tidak berdasarkan kekuasaan belaka machtsstaat. Terkait dengan rumusan ini, Soepomo dalam pidatonya di PPKI pada tanggal 15 Juli 1945 mengatakan bahwa UUD 1945 menghendaki adanya supremasi hukum. Lebih tepatnya Soepomo menyatakan bahwa: Aliran pikiran dalam Undang-Undang Dasar ini dengan sendirinya menghendaki supremasi daripada hukum, artinya menghendaki negara- negara yang berdasar atas recht rechtstaat, tidak menghendaki negara yang berdasar atas kekuasaan machtsstaat. 23 Setelah diadakan amandemen UUD 1945, ketentuan bahwa Indonesia menjunjung tinggi supremasi hukum di atur dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 amandemen, yang mengatur bahwa: Negara Indonesia adalah negara hukum. Dalam suatu negara hukum, hukum dimaknai sebagai kesatuan hierarkis tatanan norma hukum yang berpuncak pada konstitusi 24 atau dengan kata lain diperlukan pengakuan normatif terhadap supremasi hukum yang diwujudkan pembentukan hierarki norma-norma hukum yang berpuncak kepada konstitusi. Di tinjau dari sudut pandang supremasi hukum supremacy of law pada hakekatnya pemimpin tertinggi negara yang sesungguhnya bukanlah manusia, melainkan konstitusi yang mencerminkan hukum yang tertinggi. Bahkan Jimly Asshidiqie mengatakan bahwa dalam negara Republik yang menganut sistem pemerintahan presidensial yang murni, konstitusi itulah yang sebenarnya disebut sebagai kepala 23 Muhammad Yamin, Loc Cit, hlm. 312. 24 Jimly Asshidiqie, Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mahkamah Konstitusi, Loc Cit , hlm. 205. 145 negara. 25 Ini disebabkan karena konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi di dalam suatu negara berfungsi untuk menentukan dan mengatur mekanisme ketatanegaraan, yaitu mekanisme yang mengatur hubungan antara negara dengan masyarakat, masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya maupun hubungan antara organ-organ dalam negara itu sendiri. sehingga dalam hal ini supremasi hukum supremacy of law diwujudkan ke dalam supremasi konstitusi supremacy of constitution. Penegasan konstitusi sebagai hukum tertinggi atau supremasi konstitusi the supreme law of the land telah mendapatkan landasan konstitusional di dalam UUD 1945 pra dan pasca amandemen yang diatur dalam Penjelasan Umum UUD 1945 dan Pasal 1 Ayat 2 UUD NRI 1945. Dalam penjelasan umum UUD 1945 dinyatakan bahwa: Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi hukum dasar tidak bersifat absolutisme kekuasaan yang tidak terbatas. Sedangkan dalam Pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945 mengatur bahwa: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang- Undang Dasar. Rumusan ini mempunyai arti bahwa kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi negara yang dimiliki oleh rakyat itu dilaksanakan, dengan merujuk kepada Undang-Undang Dasar, bukan dilaksanakan sesuai kehendak atau kekuasaan lembaga tertentu. sedangkan menurut Bagir Manan, penjelasan UUD 1945 tersebut mengandung dua makna yaitu: pertama, pengaturan mengenai batas-batas peran negara atau pemerintahan dalam mencampuri kehidupan dan pergaulan masyarakat. Kedua, jaminan-jaminan hukum akan hak-hak, baik sipil maupun hak- 25 Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Edisi Kedua, Cet. Pertama, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 127. 146 hak pribadi individual rights, hak-hak politik political rights, maupun hak-hak asasi yang melekat secara alamiah pada setiap insan baik secara pribadi atau kelompok. 26

3. Pemerintahan Berdasarkan Hukum.