Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan wadah yang dibentuk oleh sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran bersama. Diantara faktor- faktor produksi, manusia mempunyai peranan penting dalam kegiatan perusahaan karena faktor manusia merupakan penggerak dari faktor produksi lain. Alat yang diperlukan sebagai faktor penggerak manusia selaku karyawan dalam suatu organisasi perusahaan yaitu motivasi kerja. Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang member kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan Sinungan, 2005 : 134. Motivasi kerja tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif sehingga berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi kerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari rangsangan di dalam perusahaan. Motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan menggerakkan individu untuk melakukan 1 suatu aktivitas yang membawa manfaat kepada individu itu sendiri Ardana,2008:31. Yang termasuk ke dalam motivasi intrinsik yaitu minat terhadap pekerjaan yang diberikan atasan, penghargaan reward, sifat pekerjaan itu sendiri, kompetensi, tanggung jawab. Yang termasuk kedalam motivasi ekstrinsik dapat berupa gaji, lingkungan kerja, kebijakan atau prosedur perusahaan, hubungan antar manusia, supervisi. Salah satu unsur motivasi ekstrinsik yang turut mempengaruhi organisasi adalah desain struktur organisasi. Tujuan lebih nyata adanya desain struktur organisasi yakni dapat mempengaruhi motivasi dan komitmen anggota untuk mencapai tujuan organisasi Philip, 2000:13. Desain organisasi merupakan sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama Wisnu, 2005:11. Desain organisasi mempunyai implikasi-implikasi penting pada manfaat kompetitif perusahaan dimana salah satunya adalah untuk meningkatkan koordinasi dan motivasi para pekerja Wisnu, 2005: 12. Menurut Sutermeister yang dikutip oleh Sutisna 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja personil, terdiri dari kondisi fisik lingkungan kerja, kondisi sosial lingkungan kerja, dan keterpenuhan kebutuhan dasar individu. Kondisi sosial lingkungan kerja meliputi empat faktor utama, yaitu organisasi formal, organisasi informal, pemimpin dan serikat pekerja. Salah satu faktor utama organisasi formal yang sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja adalah desain struktur organisasi. Dengan dibentuknya desain struktur organisasi dalam perusahaan, maka akan jelaslah hubungan dasar antara mereka yang berwenang dalam pembuat keputusan dan dengan mereka yang wajib untuk melaksanakan keputusan tersebut. Pihak manajemen perusahaan sebagai pihak yang berwenang untuk membuat keputusan harus dapat merencanakan dan menentukan suatu desain organisasi yang merupakan proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber daya dalam mencapai tujuan sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Adapun unsur kunci dalam membangun desain struktur organisasi yang baik sehingga dapat memotivasi karyawan yaitu yaitu pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan koordinasi Wahjono, 2010:17. Penelitian ini akan meneliti seberapa pentingnya suatu desain struktur organisasi dalam meningkatkan motivasi kerja yang diterapkan oleh Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan apakah dapat menghasilkan suatu harmonisasi kerja yang selaras sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Adapun latar belakang dari penelitian ini yakni rendahnya motivasi kerja karyawan pada Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan, dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari tidak stabilnya laba bersih perusahaan dari tahun ke tahun. Laporan Laba Bersih PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Laporan Laba Bersih PTPN III Persero Medan Tahun 2005-2009 No. Tahun Laba Rp Juta Peningkatan Penurunan 1 2005 277.915 - 2 2006 293.853 5,73 3 2007 701.948 138,88 4 2008 844.718 20,34 5 2009 519.814 38,46 Sumber: Annual Report 2010 Kandir PTPN III Persero Medan data diolah, 2011 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 PTPN III Persero memperoleh laba bersih sebesar 277.915 dalam juta rupiah, tahun 2006 PTPN III Persero memperoleh laba bersih sebesar 293.853 dalam juta rupiah. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan laba bersih sebesar 138,88 menjadi 701.948 dalam juta rupiah. Tahun 2008 laba meningkat 20,34 menjadi 844.718 dalam juta rupiah. Pada tahun 2009, terjadi penurunan laba bersih sebesar 38,46 dengan total laba bersih sebesar 519.814. Dari Tabel 1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa PTPN III Persero Medan memiliki kinerja yang tidak stabil. Kondisi ini bisa terjadi apabila tidak didukung oleh desain dan sistem organisasi yang baik dalam memotivasi karyawannya agar karyawan berjuang untuk meningkatkan keberhasilan kerjanya. Tinggi atau rendahnya motivasi kerja karyawan PTPN III Persero Medan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meningkatkan provitabilitasnya. Desain struktur organisasi sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Pembagian kerja yang merupakan salah satu unsur kunci pembentuk desain organisasi yang baik, harus dilakukan dengan tepat. Pembagian kerja merupakan salah satu faktor yang paling penting karena adanya pembagian kerja akan dapat memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan. Namun, pembagian kerja harus diikuti dengan penempatan karyawan pada posisi yang tepat. Prinsip penting yang digunakan dalam pembagian kerja ini yaitu “The Right Man On The Right Job”. Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan merupakan bagian administratif dan manajemen pusat dari seluruh areal PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Karyawan pelaksana pada Kantor Direksi yang berada di Medan sebagai Kantor Pusat Manajemen BUMN PT Perkebunan Nusantara III Persero haruslah memiliki kemampuan dalam menyampaikan serta menyajikan keakuratan data kepada manajemen perusahaan maupun para pihak- pihak yang berkepentingan stakeholder. Dalam hal pencapaian target kerja Kantor Direksi maka setiap divisi haruslah dapat membagi pekerjaan kepada anggota dengan prinsip “The Right Man On the Right Place”. Salah satu departemen atau bagian yang ada di Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah Bagian Sumber Daya Manusia SDM. Pembagian kerja pada bagian SDM dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Pembagian kerja karyawan pelaksana Bagian SDM berdasarkan Strata Jabatan Tingkat Pendidikan Pada Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan Tahun 2010 No . Tugas Tanggung Jawab Strata IV Gol IVA-IVD Strata III Gol IIIA-IIID Strata II Gol IIA-IID Strata I Gol IA-ID Jumlah Pendidikan S3 DIV-S2 SMA-DIII SD-SMP 1 Staf urusan kesehatan 2 2 1 - 5 2 Staf urusan Poliklinik Kantor Direksi 1 1 1 1 4 3 Staf urusan pengembangan 4 1 1 - 6 4 Staf urusan pensiun - 2 1 1 4 5 Staf urusan penggajian 1 1 2 2 6 6 Staf urusan personalia 1 2 2 1 6 7 Staf urusan hubungan industrial 1 2 1 1 5 TOTAL 10 11 9 6 36 Sumber : Bagian SDM Kandir PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan, data diolah. Tabel 1.2 menunjukkan pemetaan pembagian kerja pada bagian SDM. Dasar pengelompokan tugas tiap karyawan berdasarkan fungsi atau biasa disebut urusan yang dijalankan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa desain organisasi yang dilaksanakan pada Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan khususnya pada elemen pembagian kerja masih kurang baik dikarenakan masih terdapat karyawan yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan khusus dalam menduduki posisi jabatan yang riskan terhadap penyampaian keakuratan data bagian SDM. Urusan yang memerlukan keahlian yaitu tenaga kesehatan pada Poliklinik masih ditempati oleh karyawan dengan tingkat pendidikan SD-SMP sebanyak 1 orang. Demikian juga halnya pada urusan yang sangat memerlukan ketelitian dan keakuratan data yaitu pada urusan penggajian dimana masih terdapat karyawan dengan tingkat pendidikan SD-SMP sebanyak 2 orang. Ketidaktepatan penempatan dan pembagian kerja berdasarkan strata maupun tingkat pendidikan karyawan dapat mengakibatkan ketimpangan kerja dimana beban kerja tiap karyawan bisa terjadi tumpang tindih. . Suatu desain struktur organisasi harus memperhatikan banyak hal untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu diantaranya adalah mengenai penggunaan sumber daya manusia dalam organisasi yang perlu diatur sedemikian rupa agar dapat dipergunakan secara efektif . Perusahaan perlu mempertimbangkan upaya untuk memotivasi karyawannya agar bekerja dengan baik. Apabila motivasi kerja karyawan menurun maka kinerja karyawan akan menyusut seakan kemampuan yang mereka miliki rendah. Motivasi juga menggambarkan hubungan antara harapan dan tujuan dengan hal yang dilakukan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan motivasi yang bersifat positif dan negatif yang dapat digunakan agar karyawan mau bekerja giat dan optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul : “Analisa Desain Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja pada Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan”.

B. Perumusan Masalah