Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Normalitas sebuah data dapat diuji dengan menggunakan pendekatan, sebagai berikut : Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Histogram Sumber : Pengolahan data primer menggunakan SPSS 18,0 for windows, 2011 a. Pendekatan Histogram Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri dan menceng ke kanan. b. Pendekatan Grafik Cara lain untuk melihat uji normalitas adalah dengan grafik yang dinamakan Normal P-P Plot dengan cara melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal. Data berdistribusi normal terlihat pada titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas P-P Plot Sumber : Pengolahan data primer menggunakan SPSS 18,0 for windows 2011 Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorov smirnov 1 sample KS, seperti yang terlihat pada Tabel. 4.13. Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 82 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.43726789 Most Extreme Differences Absolute .052 Positive .052 Negative -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .474 Asymp. Sig. 2-tailed .978 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Pengolahan data primer menggunakan SPSS 18,0 for windows 2011 Pada tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig.2-tailed adalah 0,978 dan diatas nilai signifikan 0,05, berarti variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas digunakan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 25.175 2.807 8.968 .000 Pembagi.kerja .626 .114 .500 5.496 .000 .622 1.608 Departementalisasi .595 .192 .325 3.092 .003 .465 2.150 Hirarki .106 .203 .049 .520 .605 .583 1.717 Koordinasi .047 .202 .017 .232 .817 .917 1.091 a. Dependent Variable: Motivasi Sumber : Pengolahan data Primer kuesioner, 2011 Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.11 diperoleh nilai Tolerance pelelitian 0,1 dan nilai VIF Penelitian 10, maka dapat disimpulkan semua data variabel tidak terkena multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas