Uji t Uji Parsial

2003: 13 desain struktur organisasi dapat mempengaruhi motivasi dan komitmen anggota untuk mencapai tujuan organisasi. Sutermeister yang dikutip oleh Sutisna 2009 juga mengatakan salah satu faktor utama organisasi formal yang sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja adalah desain struktur organisasi.

2. Uji t Uji Parsial

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu pembagian kerja X 1 , departementalisasi X 2 , hirarki X 3 dan koordinasi X 4 terhadap variabel dependent yaitu motivasi kerja Y. Uji–t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan H 1 b. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 18.0 b. Kesimpulan Hasil Pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu pembagian kerja X 1 , departementalisasi X 2 , hirarki X 3 dan koordinasi X 4 terhadap motivasi kerja Y. H I : b 1 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu pembagian kerja X 1 , departementalisasi X 2 , hirarki X 3 dan koordinasi X 4 terhadap variabel dependent yaitu motivasi kerja Y. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H o diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H I ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 b. Hasil uji t hitung dapat dilihat pada Tabel 4.14: Tabel 4.14 Hasil Uji-t Uji -Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 25.175 2.807 8.968 .000 Pembagi.kerja .626 .114 .500 5.496 .000 Departementalisasi .595 .192 .325 3.092 .003 Hirarki .106 .203 .049 .520 .605 Koordinasi .047 .202 .017 .232 .817 a. Dependent Variable: Motivasi Pada Uji-t, suatu variabel independent memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependent jika: t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan α = 5. Suatu variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel lebih kecil 0,05 α = 5. Sehingga, berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa: a. Pembagian Kerja Pembagian kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Variabel pembagian kerja ini sangat mempengaruhi motivasi kerja karena nilai signifikan = 0,000. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk pembagian kerja: t hitung = 5,496 t tabel = 1,998, maka tolak H terima H I Sig. = 0,000 α = 0,05 Artinya jika ditingkatkan variabel pembagian kerja satu satuan maka motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan akan meningkat sebesar 0,626 satuan. Dari keempat variabel yang paling dominan adalah pembagian kerja karena berdasarkan pembagian kerja yang tepat dan proporsional kepada tiap karyawan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membagi pekerjaan sesuai prinsip ”The Right Man In the Right Job” antara lain prestasi akademis, pengalaman, kesehatan fisik dan mental, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan lainnya. b. Departementalisasi Departementalisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk departementalisasi: t hitung = 3,092 t tabel = 1,998, maka tolak H terima H I Sig. = 0,03 α = 0,05 Artinya jika ditingkatkan variabel departementalisasi satu satuan maka motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero akan meningkat sebesar 0,595 satuan. c. Hirarki Hirarki berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk hirarki: t hitung = 0,520 t tabel = 1,998 Sig. = 0,605 α = 0,05 Artinya walaupun ditingkatkan variabel departementalisasi sebesar satu satuan maka motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero tidak akan meningkat sebesar 0,106 satuan. d. Koordinasi Koordinasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk koordinasi: t hitung = 0,232 t tabel = 1,998 Sig. = 0,817 α = 0,05 Artinya walaupun ditingkatkan variabel koordinasi satu satuan maka motivasi kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero tidak akan meningkat sebesar 0,047 satuan. Berdasarkan hasil Uji-t bahwa desain struktur organisasi yang terdiri dari pembagian kerja X1, departementalisasi X2, hirarki X3, koordinasi X4 mampu mempengaruhi peningkatan motivasi kerja karyawan tetapi dari empat variabel tersebut yang paling dominan mempengaruhi adalah pembagian kerja.

3. Pengujian Koefisien Determinan R