4.4 Aspek Sosial
Jumlah penduduk Kecamatan Beji meningkat 10.348 jiwa dari tahun 2005 hingga tahun 2010. Pada tahun 2010 tercatat terdapat 39.302 rumah tangga
dengan jumlah penduduk 117.972 jiwa dan kepadatan penduduk 83 jiwaha. Jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan Beji yang didominasi pemukiman,
dimana terdapat 14.910 rumah tangga dengan kepadatan penduduk 180 jiwaha. Kepadatan penduduk terendah berada di Kelurahan Pondok Cina yaitu sebesar 35
jiwaha dengan jumlah rumah tangga sebesar 3.414. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Pondok Cina diominasi penggunaan lahan kawasan perguruan tinggi.
Sebaran penduduk pada tiap kelurahan di Kecamatan Beji seperti pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Beji
Kelurahan Rumah
Tangga Jumlah
Penduduk Jiwa
Luas ha
Kepadatan Jiwaha
Beji 14.910
34.090 190
180 Beji Timur
1.925 7.992
75 107
Kemiri Muka 8.553
29.682 183
163 Pondok Cina
3.414 10.815
308 35
Kukusan 4.695
14.463 347
42 Tanah Baru
5.805 20.930
327 64
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Depok 2010
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Data dan Analisis
Kondisi kenyamanan termal serta jumlah dan alokasi RTH menjadi pokok utama dalam proses perencanaan RTH untuk ameliorasi iklim mikro Kecamatan
Beji. Analisis kenyamanan termal berkaitan dengan suhu udara, kelembaban udara, Temperature Humidity Index THI dan angin bertujuan mengidentifikasi
dan menentukan tingkat kenyamanan termal yang diharapkan. Jumlah dan alokasi RTH berhubungan dengan penggunaan dan penutupan lahan, aspek legal serta
alokasi RTH untuk mencapai kondisi kenyamanan termal ideal tersebut. Berikut pembahasan dari masing-masing pokok analisis:
5.1.1 Kenyamanan Termal
5.1.1.1 Iklim Mikro
Kenyamanan termal pada suatu kawasan berkaitan dengan penerimaan radiasi matahari serta ditentukan oleh faktor pembentuk iklim mikro. Penerimaan
radiasi matahari berkaitan sudut datang matahari, topografi dan kemiringan lahan serta penutupan lahan tersebut. Pada wilayah Indonesia yang berada dekat garis
Khatulistiwa, sudut datang matahari yang cenderung seragam setiap bulannya tidak begitu berpengaruh seperti pada negara empat musim. Kelerengan wilayah
Kecamatan Beji yang landai kurang dari 15 juga tidak signifikan berpengaruh terhadap perbedaan penerimaan radiasi.
Karena itu, identifikasi kenyamanan termal Kecamatan Beji berfokus pada faktor pembentuk iklim mikro yaitu suhu udara, kelembaban dan angin. Menurut
Smith 2001 dalam meteorologi, untuk memudahkan prediksi cuaca dan analisis maka penggambaran peta cuaca ditampilkan berupa peta isoplet. Isoplet dari
bahasa Yunani iso- sama; pleth- nilai merupakan garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai yang sama. Dalam penelitian ini, analisis iklim mikro
Kecamatan Beji dilengkapi dengan peta isoplet yang dibuat dengan bantuan software Surfer 8. Data yang digunakan adalah hasil pengukuran suhu dan
kelembaban udara pada 14 titik lokasi di lapang Tabel 8.