Temperature Humidity Index THI Ruang Terbuka Hijau Perkotaan

Ketiga C berkaitan dengan posisi sejajar bangunan tinggi dan jalan, dimana akan tercipta topografi seperti ngarai. Jika posisi searah angin maka akan seolah menarik aliran udara dan kecepatan angin tinggi pada permukaan jalan. Menurut Brown dan Gillespie 1995, angin secara signifikan dapat dimodifikasi dengan menggunakan elemen lanskap guna kenyamanan termal. Beberapa karakteristik obyek lanskap yang mempengaruhi angin adalah ukuran, lokasi, orientasi, porositas, dan kerapatan. Berkaitan kenyamanan, angin berperan dalam perpindahan panas secara konvektif dimana menciptakan pendinginan melalui evaporasi. Angin membawa panas dari tubuh dan bangunan dan secara efisien menggabungkan perbedaan dalam suhu dan kelembaban udara di lanskap.

2.3 Temperature Humidity Index THI

Pengaruh keadaaan lingkungan fisik atmosfer atau iklim terhadap manusia dinyatakan dengan istilah kenyamanan. Menurut Grey dan Deneke 1978, terdapat empat elemen utama iklim yang dominan mempengaruhi kenyamanan adalah radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara serta pergerakan udara, dimana bervariasi bergantung pada jenis kelamin, umur maupun zona iklim tertentu yang ditoleransi seseorang. Interaksi seluruhnya membentuk zona nyaman bagi manusia yang tergambarkan dalam grafik bioklimat berikut. Sumber: Olgyay dalam Brooks 1988 Gambar 6. Grafik Bioklimat Zona Kenyamanan Menurut Niewolt dalam Retno 2008, salah satu skala pengukur kenyamanan termal adalah Temperature Humidity Index THI. Metode ini berguna untuk menentukan efek dari kondisi panas pada kenyamanan manusia melalui kombinasi antara suhu dan kelembaban udara. Kenyamanan termal sesuai skala THI terbagi menjadi 3 yaitu nyaman THI 21-24, sedang THI 25-28 dan tidak nyaman THI 28. THI dihitung dengan rumus THI = ; dimana T adalah suhu udara °C dan RH adalah kelembaban udara .

2.4 Ruang Terbuka Hijau Perkotaan

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, pada pasal 1 dijelaskan pengertian ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka tanpa bangunan. Dalam pasal 1 dijelaskan pula pengertian ruang terbuka hijau kawasan perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika. Menurut Grey dan Deneke 1978, salah satu manfaat utama pengadaan hutan kota RTH adalah untuk ameliorasi iklim guna kenyamanan termal. Dalam perencanaannya, vegetasi alami dipertahankan karena memiliki daya penyesuaian paling kuat. Menurut Frick dan Suskiyanto 2007, kriteria penataan RTH merupakan keterkaitan antara bentang alam, jenis pemanfaatan ruang serta kriteria vegetasi, dimana: 1 rencana dikembangkan sesuai dengan pemanfaatan ruang kota; 2 direncanakan pada lahan menurut kelerengan, kegiatan di atasnya serta kedudukan terhadap jalur sungai dan jalan; 3 pada lahan yang dikuasai badan hukum atau perorangan yang tidak dimanfaatkan dan atau ditelantarkan.

2.5 Perencanaan RTH untuk Ameliorasi Iklim