Konsep Horisontal Pengembangan Konsep

5.3 Perencanaan

5.3.1 Konsep Dasar Perencanaan

Konsep dasar yaitu perencanaan RTH secara sinergis untuk ameliorasi iklim Kecamatan Beji sehingga tercipta kenyamanan termal. Perencanaan dilakukan dengan mengkaji RTH secara horizontal maupun vertikal sehingga optimum dalam menciptakan kenyamanan termal yang menyeluruh. Secara horizontal perencanaan meliputi unit serta polastruktur RTH. Secara vertikal dilakukan pemilihan tanaman berdasarkan arsitektur tajuk dan kombinasi strata.

5.3.2 Pengembangan Konsep

5.3.2.1 Konsep Horisontal

Konsep horisontal berupa jejaring RTH yang tersebar merata. Secara sinergis, pengalokasian dan penataan ruang RTH direncanakan tidak terputus guna pemerataan kenyamanan termal. Jejaring RTH tersebut terbagi atas: 1. Unit RTH Unit RTH ditentukan berdasarkan bentuk dan besarannya. Dari hasil sintesis, unit RTH secara umum ditentukan berdasarkan penggunaan lahan, terbagi menjadi RTH pemukiman, RTH kawasan komersial perdaganganjasa, RTH pendidikan, RTH pertanian, RTH kawasan lindung sempadan sungai, situ, hutan kota, RTH pemakaman umum dan jalur hijau. Tiap unit tersebut terbagi lagi berdasarkan bentuk karakter ekologisnya menjadi RTH kawasan dan RTH jalur. Luasan dari tiap unit bergantung pada nilai penambahan RTH yang perlu dicapai serta pembagian sesuai pola RTH yang direncanakan. 2. Pola RTH Pola RTH terbagi menjadi RTH struktural dan non struktural. RTH struktural dibangun oleh hubungan fungsional antar komponen pembentuk yaitu hirarki administratif RT, RW, kelurahan hingga kecamatan. RTH non struktural tidak mengikuti pola struktural planologis tersebut melainkan mengikuti konfigurasi ekologis bentang alam kawasan lindung, sempadan sungai dan danau. Diagram konsep perencanaan seperti pada Gambar 33. Gambar 33. Diagram Konsep Perencanaan RTH Diagram konsep menggambarkan unit RTH yang saling terhubung guna pemerataan kenyamanan termal. Berdasarkan hirarki, besar unit RTH kawasan dan jalur meningkat dari hirarki terendah hingga tertinggi. Unit a RTH kecamatan sebagai pusat berdasarkan hirarki, berhubungan dekat dengan unit b RTH kawasan pendidikan, RTH kawasan komersial, lahan pertanian, hutan kota dan danau. RTH saling terhubung melalui unit f RTH penghubung yang tersingkronisasi dengan RTH jalur tepi jalan pada kelas yang lebih tinggi. RTH jalur menghubungkan unit besar dengan unit c RTH kelurahan yang lebih kecil. Tiap-tiap unit RTH kelurahan saling terhubung melalui RTH jalur jalan dan RTH jalur kawasan lindung h yang merupakan konfigurasi ekologis. Tiap unit c terhubung pula dengan unit d RTH tingkat RW hingga unit e RTH tingkat RT. Lebar RTH jalur sebagai penghubung seluruh RTH kawasan disesuaikan dengan kelas jalan dan kebutuhan penambahan.

5.3.2.2 Konsep Vertikal