menurunkan THI melalui keberadaan RTH dipilih nilai THI pada batas atas THI nyaman. Dari rentang THI harian hasil pengukuran di lapang 27 THI 30,
nilai THI = 27 dinilai cukup sebagai parameter nilai kenyamanan termal yang diharapkan tercapai dalam perencananaan RTH di Kecamatan Beji.
5.1.2 Jumlah dan Alokasi RTH
5.1.2.1 Lahan Kecamatan Beji
Pembahasan mengenai lahan di Kecamatan Beji berkaitan dengan kepemilikan serta pemanfaatan atau penggunaan lahan yang mempengaruhi
penutupan lahan dimana RTH termasuk di dalamnya. Berikut deskripsi penggunaan lahan, penutupan lahan dan RTH di Kecamatan Beji.
1 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan adalah aspek pemanfaatan ruang yang mencakup jenis kegiatan pemanfaatan ruang dan persebarannya dalam ruang. Berdasarkan Peta
Penggunaan Lahan Eksisting Kecamatan Beji 2009 Lampiran 3 serta data penutupan lahan BPS Kota Depok tahun 2010 dengan penyesuaian pengecekan di
lapang, terdapat 10 jenis penggunaan lahan yaitu pemukiman, perdagangan dan jasa, perguruan tinggi, jalan raya, pemakaman umum, jalur hijau, lahan campuran,
hutan kota, sempadan sungai,dan danau atau situ. Dari hasil pengolahan dengan software ArcView didapat luas masing-masing sebagai pada Tabel 10.
Tabel 10. Luas Tiap Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Beji
Penggunaan lahan Luas
ha
Pemukiman 975,46
64,6 Perguruan tinggi
191,76 12,7
Lahan campuran 145,08
9,6 Perdagangan jasa
78,46 5,2
Sempadan sungai 40,80
2,7 Hutan kota
33,43 2,2
Jalan raya 22,16
1,5 Situ
18,99 1,3
Taman kota 3,55
0,2 Pemakaman
2,34 0,2
Dari data Tabel 10 terlihat penggunaan lahan dominan Kecamatan Beji adalah pemukiman. Spasialisasi persebarannya seperti pada Gambar 18.
Gambar 18. Peta Penggunaan Lahan di Kecamatan Beji, Kota Depok Tingginya penggunaan lahan pemukiman 64,6 dilatarbelakangi oleh
lokasi Kecamatan Beji yang strategis, berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Hal ini menjadikannya sebagai tempat bermukim para pekerja di ibukota.
Pemukiman meliputi perumahan formal yang tersebar di setiap kelurahan dengan mayoritas berada di Kelurahan Beji dan perumahan swadaya yang mayoritas
berada di kawasan tepi Sungai Ciliwung. Banyak pula terdapat rumah kos di Kelurahan Pondok Cina dan Kukusan karena terdapat Universitas Indonesia UI
dan Universitas Gunadarma. Areal UI yang luas menjadikan penggunaan lahan perguruan tinggi berada pada urutan kedua terluas di Kecamatan Beji 12,7.
Gambar 19. Perumahan Swadaya di Kecamatan Beji: a Kelurahan Tanah Baru, b Kelurahan Kemiri Muka, c Kelurahan Pondok Cina
Penggunaan lahan campuran 9,6 merupakan pemanfaatan beragam berupa ladang, kolam budidaya ikan, dan lainnya dimana sebagian masih berupa
lahan terbuka yang belum dimanfaatkan secara khusus. Penggunaan lahan campuran berada di sekitar Kali Krukut yang melalui Kelurahan Tanah Kukusan,
Kecamatan Beji dan sekitar situ Pladen. Di Kecamatan Beji terdapat enam situ yaitu situ UI 1, situ UI 2, situ UI 3, situ UI 4, Situ Pladen 1, dan situ Pladen 2.
Penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang mencakup 5,6 wilayah Kecamatan Beji mayoritas berupa ruko dan gedung perbelanjaan yang tersebar di
sepanjang sisi jalan Margonda Raya. Secara keseluruhan, pada sisi jalan-jalan di Kecamatan Beji belum terdapat jalur hijau. Pada ujung jalan di sebelah utara
berbatasan dengan DKI Jakarta terdapat taman kota berupa traffic island. Terdapat pula Hutan Kota UI wilayahnya terbagi ke dalam daerah administrasi Kota
Depok dan Jakarta Selatan dan pemakaman umum di Kelurahan Tanah Baru.
2 Penutupan Lahan
Penutupan lahan terkait dengan vegetasi, struktur, atau fitur-fitur lain yang menutupi lahan. Penutupan Lahan Kecamatan Beji didentifikasi berdasarkan citra
Quickbird dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok dan diregistrasi dengan penyesuaian citra Google Earth untuk menentukan koordinat. Identifikasi
penutupan lahan pada citra dilakukan berdasarkan karakter lanskap yang nampak. Karakteristik dasar yang digunakan adalah bentuk obyek, ukuran obyek, pola atau
susunan obyek, tekstur, dan lokasi obyek dalam hubungannya dengan obyek lain. a b
c
Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok 2010
Gambar 20. Citra Quickbird Kecamatan Beji, Kota Depok Penutupan lahan di Kecamatan Beji dapat dibagi menjadi empat yaitu area
terbangun, pohon, area hijau dan badan air. Untuk mempermudah proses delineasi, karakter tiap penutupan lahan dideskripsikan seperti pada Tabel 11.
Tabel 11. Identifikasi Penutupan Lahan Berdasarkan Kenampakan Citra Penutupan Komposisi Karakter citra
Warna rona Kenampakan
Area Terbangun
Bangunan Jalan
Lapangan perkerasan
Bentuk geometris, pola jelas
Oranye kecoklatan
Abu-abu dan putih
RTH: -
Pohon Pohon
Tekstur kasar, pola
organik, tepi jelas agak gelap
Hijau bergradasi, agak
gelap
-
Area hijau Semak
Ground cover
Tekstur agak kasar halus, pola tidak
terlalu jelas Hijau
bergradasi, lebih terang
Badan air
Sungai Situ
Tambak Tekstur halus datar
bentuk jelas Hijau kebiruan
Biru tua
Proses identifikasi citra sesuai karakter dilakukan melalui proses digitasi dengan membentuk poligon pada tiap jenis penutupan berdasarkan homogenitas
visual. Digitasi adalah kegiatan pemasukan data dengan menggunakan software ArcView dengan cara mendeliniasi secara langsung pada layar untuk fitur yang
berbentuk poligon atau garis sehingga dihasilkan beberapa penutupan untuk setiap informasi tematik yang berbeda, seperti dapat dilihat pada Gambar 21.
Gambar 21. Peta Penutupan Lahan Kecamatan Beji, Kota Depok Dengan menggunakan software ArcView juga dapat diketahui luas dari
tiap jenis penutupan lahan seperti pada Tabel 12.
Tabel 12. Luasan Penutupan Lahan di Kecamatan Beji
Penutupan Keterangan
Luas ha
Area terbangun Bangunan, jalan, perkerasan
981,66 65,0
RTH 506,78
33,6 -
Pohon Pohon
327,67 11,9
- Area hijau
Semak, tanaman pertanian, ground cover
179,11 21,7
Badan air
Situ, kali, tambak 21,27
1,4 Area terbangun sebagai penutupan lahan terbesar didominasi bangunan
perumahan swadaya dan formal. Kedua, penutupan lahan RTH terdiri atas kanopi pepohonan dominan kanopi hutan kota serta area hijau berupa ladang dan lahan
terbuka. Penutupan lahan terkecil yaitu badan air berupa situ, meliputi Danau UI 1 hingga 4, Situ Pladen dan kolam budidaya ikan yang tersebar di tepi sungai.
Sebaran penutupan lahan beragam pada tiap kelurahan di Kecamatan Beji. Kelurahan Pondok Cina memiliki persentase penutupan RTH yang terbesar
berupa kanopi Hutan Kota UI dan area hijau kampus UI. Kelurahan Kukusan dan Tanah Baru memiliki luas RTH lebih dari 30. Kelurahan Beji, Beji Timur dan
Kemiri Muka memiliki RTH 20. Perbandingan persentase penutupan lahan pada tiap kelurahan di Kecamatan Beji dapat dilihat seperti pada Gambar 22.
Gambar 22. Persentase Penutupan Lahan Tiap Kelurahan di Kecamatan Beji Penutupan lahan sebagai faktor lokal mempengaruhi iklim mikro. Hal ini
disebabkan perbedaan karakteristik masing-masing jenis bahan penutup tanah dalam menyerap serta memantulkan radiasi sehingga menciptakan perbedaan suhu
Beji Beji
Timur Kemiri
Muka Pondok
Cina Kukusan
Tanah Baru
Terbangun ha 167.50
83.81 234.45
89.93 212.51
193.46 Badan Air ha
4.25 0.00
0.00 10.63
3.72 2.66
RTH ha 45.05
16.89 45.05
135.14 140.77
123.88
20 40
60 80
100 Perbandingan
Penutupan Lahan di
Tiap Kelurahan