Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian
“Pernikahan Seseorang”. Rasulullah Saw pun berkata, “Sempurnalah agamanya. Tidaklah tergolong nikah sirri setelah ditabuh duff atau kelihatan
asap”.
15
Pasangan Suami-isteri dalam ajaran Islam tidak boleh terlalu cepat mengambil keputusan bercerai, meskipun dalam ajaran Islam ada jalan
penyelesaian terakhir yaitu perceraian, namun perceraian adalah suatu hal yang meskipun boleh dilakukan tetapi dibenci oleh Nabi.
16
Hal pertama suatu pernikahan dianggap sirri karena tidak adanya saksi, sedangkan dalam hal yang
kedua pernikahan dianggap sirri ketika tidak ada pengumuman atas akad yang telah dilakukan.
Dari penjabaran diatas dapat dimengerti bahwa Islam mengutamakan akan kejelasan status pernikahan. Berangkat dari pernyataan tersebut, maka kini di
Indonesia, dan sebagian negara berpendudukan Muslim di dunia, mewajibkan bagi calon pasangan suami istri yang akan melakukan pernikahan untuk
mendaftrar di lembaga tertentu KUA di Indonesia, dan pernikahannya tersebut akan disaksikan dan dicatatkan oleh seorang penghulu.
Menurut PMA No. 30 Tahun 2005, Penghulu adalah pegawai negeri sipil sebagai pencatat nikah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai peraturan
15
Imam Anas ibn Malik, al-Mudawanah al-Kubra,Beirut: Dar al-Shadir, tth, Juz IV, h. 194.
16
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 97.
perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikahrujuk menurut Agama Islam dan kegiatan kepenghuluan.
Tugas Pokok Penghulu berdasarkan pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER62M.PAN62005 Tentang
jabatan Fungsional Penghulu dan angka kreditnya, salah satu tugas pokok penghulu adalah melakukan perencanaan kegiatan Kepenghuluan.
Yaitu pengawasan pencatatan nikahrujuk, pelaksanaan pelayanan nikahrujuk, penasihatan dan konsultasi nikahrujuk, pemantauan pelanggaran
ketentuan nikahrujuk, pelayanan fatwa hukum munakahat, dan bimbingan muamalah, pembinaan keluarga sakinah, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan
kepenghuluan dan pengembangan kepenghuluan.
17