b. Riset Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan sesuai dengan keadaan yang
terjadi di KUA Karang Tengah.
5. Analisis Data
Seluruh data yang diperoleh kemudian di analisis. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikannya kepada orang lain.
F. Kerangka Teori
Akad dalam pernikahan adalah fase penting dalam kehidupan masyarakat dan penting sekali artinya dalam menentukan kebahagiaan rumah tangga.
Keadaan menuntut adanya persiapan mental yang matang dalam membina rumah tangga.
Perihal akad ini maka jelas akan disinggung pula perihal administrasi. Jika dibuka kembali kitab-kitab fikih klasik, maka tidak akan ditemukan adanya
kewajiban pasangan suami istri untuk mencatatkan perkawinannya pada pejabat negara. Dalam tradisi umat Islam terdahulu, perkawinan sudah dianggap sah bila
telah terpenuhi syarat dan rukun-rukunnya. Hal ini berbeda dengan perkara muamalah, yang dengan tegas Alquran memerintahkan untuk mencatatkannya.
13
Dengan demikian, ketentuan mengenai pencatatan perkawinan baru diterapkan
13
Qs.Al-Baqarah [2]: 282
dalam masyarakat Islam pada masa modern dimana telah dilakukan pembaruan hukum perkawinan.
Dalam khazanah klasik hanya dikenal adanya nikah sirri. Nikah sirri yang dimaksudkan disini tentu berbeda dengan pengertian nikih sirri pada masa
sekarang. Nikah sirri dalam konteks kitab-kitab klasik dapat dilihat dari dua pengertian. Pertama, adalah pernikahan yang tidak diumumkan pada khalayak
ramai, dengan cara memukul duff, atau pernikahan yang tidak menghadirkan saksi atau karena kurangnya saksi. Dalam hal yang pertama, Imam al-
Syafi’i menjelaskan tentang pentingnya kedudukan dua orang saksi dalam pernikahan. Ia
menjelaskan bahwa pernikahan yang tidak cukup saksinya tergolong ke dalam pernikahan sirri
. Pendapat ini diambilnya dari ‘Umar bin Khattab, yaitu ketika ‘Umar mendatangi suatu pernikahan yang hanya disaksikan oleh satu orang saksi
laki-laki dan satu orang perempuan, dia menyatakan bahwa pernikahan ini tergolong sirri., maka aku bisa merajam kamu bila dilanjutkan.
14
Kedua, nikah yang tergolong nikah sirri adalah pernikahan yang tidak diumumkan dengan daffi atau membakar sesuatu sampai terlihat asap sebagai
tanda adanya pernikahan. Nikah sirri dalam bentuk ini pernah dinyatakan oleh Rasulullah Saw dan Umar bin Khathab, sebagaimana yang dijelaskan Sahnun ,
yaitu ketika Rasulullah Saw melewati suatu kaum, terdengar suara nyanyian lalu Rasulullah pun bertanya
”Suara apa itu?” Kemudian Sahabat menjawab,
14
Abu Abd Allah Muha ad ib Idris Al-Syafi i, al-Umm,ttp:tp., tt, Kitab al-Nikah, Juz V,
h.151.