Pengertian Metode Simulasi Metode Pembelajaran Simulasi

10 keterampilan ”. 9 Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan atau keterbatasan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat. Dalam simulasi apa yang didemonstrasikan harus memiliki pesan moral yang sesuai dengan tingkatan cara berfikir siswa, sehingga pemahaman mereka terhadap kejadian yang diperagakan tidak terhalang oleh apresiasi dan imajinasi anak murid. Banyak kejadian-kejadian masa lalu yang dapat disimpulkan, diantaranya ketegaran dan keadilan Umar bin Khattab dalam menetapkan suatu hukuman walaupun kepada anaknya sendiri. Tujuan dari metode pembelajaran simulasi adalah: a. Agar siswa mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses terjadinya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, dan komponen-komponen yang membentuk sesuatu. b. Untuk menghindari terjadinya verbalisme pada siswa c. Agar proses pembelajaran lebih menarik bagi siswa d. Meminimalisir pembelajaran satu arah dari guru, dengan metode ini siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. 9 Depdiknas, Kumpulan Metode PembelajaranPendampingan. Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 133 11 e. Merangsang siswa untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba mempraktekan apa yang ada dalam teori menjadi sesuatu yang nyata disimulasikan. 10

2. Kelebihan Metode Simulasi

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, di antaranya adalah: a. Aktivitas simulasi menyenangkan siswa sehingga siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi. b. Menggalakkan guru untuk mengembangkan aktivitas-aktivtas simulasi sendiri tanpa bantuan siswa. c. Memungkinkan eksperimen tanpa memerlukanlingkungan yang sebenarnya. d. Tidak memerlukan skill komunikasi yang pelik dalam bentuk aktivitas. e. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. f. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan. g. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. h. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis. i. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran. 11

3. Kelemahan Metode Simulasi

Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya: 10 Syaiful Bahri Djamarah, dkk., op.cit., h. 91 11 Ibid., h. 92 12 a. Efektivitasnya dalam memajukan proses belajar mengajar belum terbuktikan oleh riset. b. Sering mendapatkan kritik dari orang tua karena aktivitas ini melibatkan permainan. c. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. d. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. e. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi. 12

4. Jenis-jenis Metode Simulasi

Simulasi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya: a. Sosiodrama Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. b. Psikodrama Psikodrama adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis. Psikodrama biasanya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan yang dialaminya. c. Role Playing Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi 12 Ibid., h. 93 13 peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian- kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Topik yang dapat diangkat untuk role playing misalnya memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi. d. Peer Teaching Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru. Selain itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih memahami materi pembelajaran. e. Simulasi Game Simulasi game merupakan bermain peranan, para siswa berkompetisi untuk mencapai tujuan tertentu melalui permainan dengan mematuhi peraturan yang ditentukan. 13

5. Langkah-langkah Simulasi

Dalam pelaksanaannya, metode pembelajaran simulasi harus selalu disertai dengan ceramah sebagai pengantar untuk melaksanakan simulasi. Langkah pelaksanaan simulasi bisa dibagi dalam tiga fase yaitu: pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan releksi serta evaluasi. Penyusunan langkah metode pembelajaran simulasi akan sangat tergantung dari materi yang harus dikuasai siswa. a. Persiapan Simulasi 1 Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh simulasi. 2 Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. 3 Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan. 13 Ibid., h. 94-95 14 4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi. b. Pelaksanaan Simulasi 1 Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. 2 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian. 3 Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan. 4 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan. c. Penutup 1 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. 2 Merumuskan kesimpulan. 14

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Secara terminologis pendidikan Agama Islam berorientasi tidak hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan agama yangsifatnya Islamologi, melainkan lebih menekankan aspek mendidik dengan arah pembentukan pribadi Muslim yang ta ’at, berilmu dan beramal shalih. Karena itu rumusan Pendidikan Agama Islam menurut beberapa ahli pendidikan adalah: Zuhairini dalam bukunya Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa “pendidikan Agama Islam berarti usaha- usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya hidup sesuai dengan ajaran Islam ”. 15 14 Ibid., h. 95-96 15 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, h. 27

Dokumen yang terkait

Penerapan profesionalisme guru PAI di SMP PGRI 12 Jakarta Selatan

0 8 78

Effect of Method Learning simulation to the Student Results on Subjects of PAI at Junior High School 3 Tangerang South..

1 19 197

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui metode eksperimen: penelitian tindakan kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Mukhlisin Pasar Minggu Jakarta Selatan

0 12 182

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Peningkatan motivasi belajar PAI siswa melalui metode contextual teaching and learning di SMP Bhakti Mulia Jakarta Timur

0 6 116

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

0 1 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Melalui Penerapan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas V Semester I SD Negeri Plosomalan

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE STAD PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Stad Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Sedayu Tulung, Klaten.

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIA SMP LPP UMI MAKASSAR MELALUI PENERAPAN METODE

0 0 80