14
4 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
b. Pelaksanaan Simulasi 1 Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
2 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian. 3 Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapat kesulitan. 4 Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
c. Penutup 1 Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi
cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan
simulasi. 2 Merumuskan kesimpulan.
14
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Secara terminologis pendidikan Agama Islam berorientasi tidak hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan agama yangsifatnya
Islamologi, melainkan lebih menekankan aspek mendidik dengan arah pembentukan pribadi Muslim yang ta
’at, berilmu dan beramal shalih. Karena itu rumusan Pendidikan Agama Islam menurut beberapa ahli
pendidikan adalah: Zuhairini dalam bukunya Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa
“pendidikan Agama Islam berarti usaha- usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya
hidup sesuai dengan ajaran Islam ”.
15
14
Ibid., h. 95-96
15
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, h. 27
15
Sementara itu Tayar Yusuf mendefinisikan Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:
“Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman pengetahuan, kecakapan dan keterampilan
kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia Muslim, bertaqwa kepada Allah SWT. berbudi luhur dan berkepribadian luhur yang
memahami, mengahayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya.
16
Dalam hal ini Ahmad Tafsir memberikan pengertian bahwa “Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh
seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam
”.
17
Bila disingkat, pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar menjadi muslim semaksimal mungkin.
Sementara itu Tim Penyusun Departemen Agama RI dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, mengemukakan rumusan: Pendidikan dengan
melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan agama Islam
sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan akhirat kelak. Memperhatikan ke empat definisi mengenai Pendidikan Agama
Islam di atas, jelaslah bahwa proses pendidikan agama Islam sekalipun konteksnya sebagai suatu bidang studi. Tidak sekedar menyangkut
pemberian ilmu pengetahuan agama kepada siswa, melainkan yang lebih utama menyangkut pembinaan, pembentukan dan pengembangan
kepribadian muslim yang ta’at beribadah dan menjalankan kewajibannya.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam merupakan bidang studi yang dipelajari di sekolah, mulai dari tingkat Taman kanak-kanak sampai ke perguruan
16
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 35
17
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Rosdakarya, 1992, h. 32