Rheme Dicent Sign Argument
Object Icon pada sampul majalah edisi ini adalah dua orang pria
yang sedang menyusun menara dari kartu, dua orang pria tersebut adalah Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
Index pada sampul majalah edisi ini adalah gerakan tangan kedua pria tersebut yang sedang menyusun menara dari
kartu serta judul pada sampul majalah tersebut. Symbol pada sampul majalah edisi ini adalah usaha penguatan
kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dengan mulai membuka kerjasama positif dengan Prabowo Subianto.
Interpretant Rheme pada sampul ini , seseorang bisa saja menafsirkan
bahwa adanya penguatan kerjasama antara Prabowo Subianto dengan memberi dukungan secara terbuka
terhadap pemerintahan Jokowi, namun bisa saja seseorang menafsirkan bahwa masih adanya persaingan antara
Jokowi dan Prabowo dalam pemerintahan Jokowi. Dicent Sign pada sampul ini adalah kedua pria menggunakan
kemeja putih yang berada pada sampul tersebut yaitu Jokowi dan Prabowo yang dahulunya adalah rival saat
Pemilu Presiden lalu. Argument pada sampul Gatra edisi kali ini gerakan tangan kedua pria dalam ilustrasi sampul
yang menggambarkan sedang bekerja sama.
2. Sampul Majalah Gatra edisi 19-25 Februari 2015 dengan judul “Ujung
Dilema Jokowi ”
Gambar 4.2 Sampul Majalah Gatra edisi 19-25 Februari 2015
Gambar 4.2 dapat dideskripsikan seorang pria Kode A yang sedang mengangkat sebuah foto seorang Polisi Kode B dihadapan para demonstran
Kode C. Pria yang mengangkat sebuah foto digambarkan dengan menggunakan kemeja putih yang identik dengan Presiden Joko Widodo yang
menghadap kepada para demostran, seorang pria terlihat didalam foto yang
diangkat oleh Jokowi adalah Komisaris Jendral Budi Gunawan, yang saat itu digadang-gadang menjadi calon Kapolri.
Kisruh calon Kapolri saat itu membuat Jokowi dilema, berawal dari keputusan Presiden Jokowi membawa nama Budi Gunawan sebagai calon
tunggal Kapolri saat itu. Namun Komisi Pemberantasan Korupsi KPK meresponnya dengan menetapkan Komjen Budi sebagai tersangka dengan
dugaan menerima suap dan gratifikasi. Hal ini membuat Jokowi cukup dilematis, karena jika Jokowi tetap melantik Komjen Budi Gunawan sebagai
Kapolri maka bangsa Indonesia mempunyai Kapolri dengan status tersangka. Kisruh Kapolri semakin rumit dengan adanya
“balasan” dari Polri terhadap KPK dengan adanya drama “penangkapan” yang mengejutkan, Badan Reserse
Kriminal Polri menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Bambang disangkakan memberikan keterangan palsu kepada saksi
saat sidang sengketa Pemilukada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010. Setelah itu secara beruntun pimpinan KPK yang lain dilaporkan ke
Bareskrim dengan berbagai latar belakang kasus. Kisruh KPK dan Kapolri pun semakin rumit dan semakin membuat Presiden Jokowi berada di situasi
dilematis.
1
a. Hasil Analisis Berdasarkan Berdasarkan Klasifikasi Sign