13
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pemaknaan Dalam Sampul Majalah
1. Majalah
Majalah yaitu media komunikasi yang menyajikan informasi fakta dan peristiwa secara lebih medalam dan memiliki nilai aktualitas yang lebih
lama. Majalah dapat diterbitkan secara mingguan dwi mingguan, bulanan, bahkan dwitriwulanan. Majalah terdiri atas: majalah umum untuk semua
golongan masyarakat
dan majalah
khusus untuk
bidang profesigolongankalangan tertentu. Majalah dapat menjalani fungsi
memberi informasi, menghibur, atau mendidik. Halaman muka cover dan foto dalam majalah diupayakan sebagai daya tarik.
1
Sedangkan menurut Marcel Danesi dalam Pengantar memahami semiotika media, sebuah majalah adalah sekumpulan artikel atau kisah yang
diterbitkan secara berkala. Di dalam sebagian besar majalah terdapat ilustrasi. Mereka menampilkan berbagai informasi, opini, dan hiburan
konsumsi massa. Sebagai contoh, majalah akan meliput pelbagai peristiwa dan mode mutakhir, membahas masalah luar negeri, atau membahas cara
memperbaiki alat-alat rumah tangga atau menyiapkan makanan. Beberapa majalah hanya bertujuan untuk menghibur para pembacanya dengan kisah
fiksi, puisi, fotografi, kartun, atau artikel tentang siaran televisi atau bintang-bintang film; yang lain memberikan informasi dan panduan
1
Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h.29-30.
‘profesional’ kepada orang-orang yang bekerja di bidang-bidang tertentu dari mekanik mobil sampai praktik kedokteran.
2
Sebagai salah jenis media massa, media cetak memiliki 5 lima orientasi yang perlu ada dalam setiap penyajian berita. Kelima orientasi
media cetak adalah 1 aktualitas, yang mengacu pada keadaan yang sebenarnya; 2 publisitas, yang mengacu pada penyampaian informasi
kepada publik; 3 periodesitas, yang mengacu pada konsistentsi jadwal penerbitan; 4 universalitas, yang mengacu pada keberagaman isi berita;
dan 5 dokumentatif, yang mengacu pada dokumentasi konkret dan dapat didokumentasikan.
3
Majalah adalah media yang paling sederhana organisasinya, relatif lebih muda mengelolanya, dan tidak membutuhkan modal yang banyak. Ini
karena majalah terbit secara berkala dibandingkan dengan surat kabar yang harus terbit setiap harinya. Sehingga, dari segi jumlah, orang yang terlihat
dalam dalam penyajian informasi di surat kabar jauh lebih banyak dibandingkan dengan majalah.
Bila dilihat dari segi kategorisasinya, majalah terbagi menjadi majalah umum untuk semua golongan masyarakat dan majalah khusus untuk
bidang profesigolongankalangan tertentu. Sebenarnya, tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang hendak dituju, artinya redaksi sudah
menentukan sebelumnya siapa yang akan menjadi sasaran pembacanya, seperti majalah untuk anak, majalah untuk remaja pria, majalah untuk gadis,
2
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010, h.89-90.
3
Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan, h.29-30.