Teori Kepemimpinan Kepemimpinan dalam Pandangan Islam
umumnya kata-kata imam menunjukan kepada bimbingan kepada kebaikan, meskipun kadang-kadang dipakai untuk seorang pemimpin suatu kaum
dalam arti yang tidak baik, seperti:
Artinya: “Maka perangilah pemimpin-peminmpin orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang
janjin ya, agar supaya mereka berhenti.”
30
Ayat yang menunjukan imam sebagai ikutan yang baik disebut dalam:
Artinya: “Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami
menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata
laukh makhfudz.”
31
Yasin 36: 12 Di dalam hadis pun, istilah imam itu ada yang baik dan ada yang buruk,
dan imam yang baik adalah imam yang mencintai dan mendoakan rakyatnya serta dicintai dan didoakan oleh rakyatnya, sedangkan imam yang buruk
adalah imam yang membenci rakyatnya dan dibenci serta dilaknat oleh rakyatnya.
Istilah Imamah dalam bahasa Arab dan kepemimpinan dan bahasa Indonesia merupakan kata yang erat kaitannya dengan persoalan politik
pemerintahan. Dalam bahasa Arab kata Imamah yang berasal dari kata
30
Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat At-Taubah 9:12.
31
Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Yasin 36:12.
imam berarti “pemimpin”, dan “pemuka” atau orang menjadi pimpinan.
Sejak awal istilah imam digunakan guna menyebut seseorang yang memimpin amma shalat berjamaan di antara para partisan ma;maum.
Pada saat itu, tidak sedikit pun pola pemikiran kaum muslimin tentang keterkaitan istilah imam dengan kepemimpinan negara. Namun dalam
perjalanan historisnya, ketika khulafaurrasyidin memegang tampuk kepemimpinan, mereka tidak hanya berperan sebagai tokoh agama, ahli
hukum dan imam shalat, tetapi juga kepala negara yang bertugas mengatur dan mengurus persoalan-persoalan pemerintahan, maka sejak itu pula gelar
imam tidak lagi khusus bagi para imam shalat, tetapi juga kata imam sering dikonotasikan sebagai pemimpin kenegaraan atau presiden. Dari kenyataan
historis tersebut, istilah imam kemudian sering diidentikkan dengan khalifah, sultham amir, kepala negara, dan presiden.
Oleh karenanya, imam adalah seorang yang diikuti oleh suatu kaum. Kata imam lebih banyak digunakan untuk orang yang membawa kepada
kebaikan, seperti pemimpin shalat, pemimpin agama. Dalam Islam, imamah berfungsi sebagai institusi yang menggantikan
peran kenabian Nabi Muhammad SAW dalam melindungi agama Islam dan mengatur kemaslahatan dunia. Hal ini bertolak dari cara atau gaya
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang tidak hanya mengatur persoalan-persoalan keagamaan tapi juga menyangkut persoalan politik.
Oleh karena itu, setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Allah mestilah mengangkat seorang pemimpin bagi ummat-Nya sebagai pengganti Nabi,
pelindung, agama, dan pemegang mandat politik.