mengembalikan modal yang diberikan oleh bank maupun menyerahkan porsi keuntungan yang seharusnya diperoleh bank.
5
Risiko pembiayaan murabahah dan musyarakah diukur dengan menggunakan rasio Non Performing Financing NPF. Berikut adalah grafik
Non Performing Finance NPF pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang,
BPRS HIK Tangerang :
Gambar 1.2
Grafik Non Performing Finance NPF Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2012-2015
Sumber: Laporan Keuangan BPRS yang dikeluarkan OJK data diolah Berdasarkan data statistik perbankan syariah tersebut diketahui bahwa
pembiayaan bermasalah NPF pada BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang, mengalami
fluktuatif naik dan turun. Diketahui normalitas NPF yang wajar seharusnya sebesar 5 namun berdasarkan data tersebut NPF tiap tahunnya mengalami
5
Imam wahyudi, Manajemen Risiko Bank Islam, Jakarta : Salemba Empat, 2013, h.90
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
M a
r- 1
2 Ju
n -1
2 S
e p
-1 2
De s-
1 2
M a
r- 1
3 Ju
n -1
3 S
e p
-1 3
De s-
1 3
M a
r- 1
4 Ju
n -1
4 S
e p
-1 4
De s-
1 4
M a
r- 1
5 Ju
n -1
5 S
e p
-1 5
De s-
1 5
NPF BPRS AMANAH
RABBANIAH BPRS Berkah
Ramadhan Tangerang
BPRS HIK Tangerang
kenaikan melebihi batas yang wajar.
6
Hal ini menyatakan terjadinya ketidaknormalan dalam hal pembiayaan bermasalah. Tingkat risiko
pembiayaan bermasalah NPF yang besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan
yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah.
Selain pembiayaan bermasalah bank juga harus memperhatikan FDR Financing to Deposit Ratio, berikut adalah grafik FDR pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang
:
Gambar 1.3
Grafik Finance to Deposit Ratio FDR Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2012-2015
Sumber: Laporan Keuangan BPRS yang dikeluarkan OJK data diolah
6
A.Wangsawidjaja Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013, h.117
20 40
60 80
100 120
140
M a
r- 1
2 Ju
n -1
2 S
e p
-1 2
De s-
1 2
M a
r- 1
3 Ju
n -1
3 S
e p
-1 3
De s-
1 3
M a
r- 1
4 Ju
n -1
4 S
e p
-1 4
De s-
1 4
M a
r- 1
5 Ju
n -1
5 S
e p
-1 5
De s-
1 5
BPRS AMANAH
RABBANIAH BPRS Berkah
Ramadhan Tangerang
BPRS HIK Tangerang
Dari Gambar 1.3 BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS
Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang mengalami FDR yang fluktuatif naik dan turun. BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung pada
periode Maret 2013 mengalami penurunan FDR dibawah 80, dan BPRS Berkah Ramadhan Tangerang juga mengalami penurunan FDR dibawah 80
pada periode Juni 2013 dan September 2015. Sedangkan BPRS HIK Tangerang pada periode Maret 2013 dan Juni 2014 mengalami kenaikan diatas
100. Menurut ketentuan Bank Indonesia batasan normal untuk FDR adalah 85-100. Semakin tinggi dana yang tersalurkan FDR pada perbankan
syari’ah, akan mengorbankan tingkat pendapatan atau profitabilitas dan jika terlalu sedikit akan berpotensi meningkatkan biaya dan akhirnya menurunkan
profitabilitas.
7
Berdasarkan uraian yang telah diidentifikasikan di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan FDR serta pengaruhnya terhadap profitabilitas dan judul
yang digunakan dalam penelitian ini adalah “PENGARUH TINGKAT RISIKO
PEMBIAYAAN MURABAHAH,
MUSYARAKAH, DAN
FINANCING TO
DEPOSITE RATIO
FDR TERHADAP
PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERIODE 2012-2015”.
7
Zainul Arifin, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah. Bandung: Alva Beta, 2002, h.70.
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya peluang terjadinya risiko gagal bayar pada pembiayaan murabahah dan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah sehingga akan mempengaruhi profitabilitas. 2. Adanya FDR yang terlalu besar maupun FDR yang sangat kecil
sehingga akan mempengaruhi profitabilitas yang ada pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
3. Besarnya pengaruh tingkat risiko antara pembiayaan murabahah,
musyarakah dan FDR terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan sesuai yang diharapkan, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada pengaruh
tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang. Data yang digunakan adalah laporan keuangan
triwulan periode 2012 sampai dengan 2015.
D. Rumusan Masalah
Dalam kaitannya dengan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang Periode 2012-2015?
2. Apakah tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang Periode 2012-2015?
3. Apakah Financing to Deposit Ratio FDR berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang Periode 2012-2015?
4. Apakah tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit
Ratio FDR
berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK
Tangerang Periode 2012-2015?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti
empiris yaitu : a. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. b. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. c. Menguji pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. d. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah
dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap profitabilitas secara simultan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang cukup besar
baik bagi penulis, nasabah, akademisi, maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah:
a. Bagi Penulis, Menambah wawasan keilmuan mengenai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS yang terkait dengan tingkat risiko
pembiayaan murabahah, musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio FDR serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.
b. Bagi Nasabah, sebagai wadah pengenalan dan untuk memperdalam pengetahuan terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS
khususnya mengenai tingkat risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio FDR serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.
c. Bagi Akademisi, sebagai bahan referensi dan khazanah keilmuan, khususnya mengenai pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap profitabilitas.
d. Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS, sebagai bahan masukan yang bermanfaat agar pengelolaan kinerja manajemen risiko
BPRS lebih baik khususnya pada pembiayaan
murabahah, musyarakah, Financing to Deposit Ratio FDR, dan profitabilitas
ROA.
F. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial
H : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial. H
1
: b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial.
2. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial
H : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial. H
1
: b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial.