Risiko Pembiayaan Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

d. Peningkatan kompetisi: kompotisi di perbankan telah meningkat,

membuat bank-bank kecil sulit untuk bertahan. Bank-bank berskala kecil tidak mampu untuk berkompetisi karena meningkatnya biaya bisnis dan tingginya biaya manajemen risiko.

e. Lingkungan peraturan: didalam krisis keuangan, dari krisis utang

Dunia Ketiga pada tahun 1980-an hingga krisis di Asia Timur pada tahun 1990. 3. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengendalian risiko Dalam memenuhi kewajibannya, Bank Syariah harus bisa mengendalikan risiko serendah mungkin, berikut hal-hal yang di perhatikan dalam pengendalian risiko: 7 a. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional, dan risiko dari produk dan kegiatan usaha. b. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko, serta penyempurnaan sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material. c. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko, penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko, 7 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013 h. 260 teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material. d. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.

B. Risiko Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah

1. Risiko Pembiayaan Murabahah Murabahah al-bai’ bi tsaman ajil lebih dikenal sebagai murabahah saja. Murabahah, yang berasal dari kata ribhu keuntungan, adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan marjin. 8 Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No. 04DSN- MUIIV2000. Pengertian murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba. 9 Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-baqarah [2]: 275        .... Artinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” 8 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih Dan Keuangan, h.98. 9 Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No. 04DSN-MUIIV2000, Tentang Murabahah, h.1 Masalah potensial dari akad jual beli murabahah adalah terlambatnya pembayaran oleh pihak ketiga, sedangkan pihak bank tidak dapat menuntut kompensasi apapun yang melebihi harga yang telah disepakati atas keterlambatan tersebut. Gagalnya pembayaran yang telah disepakati ini akan merugikan pihak bank. 10 Risiko pembiayaan murabahah bisa berakibat buruk pada bank, diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan murabahah antara lain: 11 a. Tashir kelalaian, terjadi apabila nasabah sengaja tidak membayar angsuran. b. Fluktuasi harga komparatif, bila harga barang dipasar naik setelah LKS membelinya untuk nasabah, karena LKS tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut. c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak nasabah karena beberapa sebab. d. Dijual, hal ini terjadi karena Ba’i al-murabahah dapat bersifat jual beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Dan nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya kepada pihak lain. Dengan demikian risiko taqshir sangat besar. 10 Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h.55 11 HM.Dumairi Nor, Ekonomi Syariah Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008 h.45 2. Risiko Pembiayaan Musyarakah Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syarikah yang artinya akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama. 12 PSAKA No.106 mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai sebuah usaha tertentu dalam masyarakat, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru, selanjutnya salah satu mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi musyarakah dapat dalam bentuk kas, setara kas atau aset non kas. 13 12 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001, h.90 13 Sri Nurhayati-Wasilah, Akuntansi Syaraiah di Indonesia, Jakarta:Salemba Empat,2013, h.150. Adapun ketentuan musyarakah dalam surat Shad ayat 24 sebagai berikut:                                     Artinya : Daud berkata Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini. Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Penggunaan model pembiayaan musyarakah yang lebih besar pada sisi aset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat giro dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah. 14 Risiko yang terdapat dalam musyarakah, terutama pada penerapan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut: 15 a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti disebut dalam kontrak. b. Lalai dan kesalahan yang disengaja. c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur. 14 Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h.58 15 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001, h.94

Dokumen yang terkait

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2014

4 36 130

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012 – 2014) Yusiana Widya A’malina

0 0 9

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, FINANCING TO DEPOSIT RATIO DAN NONPERFORMING FINANCING TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), terhadap Profitabilitas (Studi Pada Bank Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2013-2016) - Test Repositor

0 0 115

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

1 3 18

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan

1 24 13