c. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau
independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Nilai cut off untuk menunjukan adanya
multikolinearitas adalah tolerance 10 atau sama dengan nilai VIF 10 dan nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolinearitas 0,95.
4
Berikut ini adalah hasil uji dari multikolinearitas:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
NPFMRB ,525
1,904 NPFMUS
,561 1,784
FDR ,674
1,483 a. Dependent Variable: ROA
Dari hasil tabel Tabel 4.3 coefficients, masing masing variabel
memiliki nilai tolerance berada dibawah 1 dan nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independent. Sehingga dapat disimpulkan model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas.
4
Imam Ghazali, Aplikasi Multivariate dengan Program IBM 19, Semarang : BP Universitas Diponegoro, 2011, h.95
d. Hasil Uji Normalitas
Cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengembalian keputusan
adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
5
Hasil pengujian normalitas ditunjukan pada grafik histogram berikut:
Gambar 4.2
Hasil Grafik Histogram
5
Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Multivariat, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2000, h.214
Dari Gambar 4.2 hasil grafik histogram didapatkan kurva
terdistribusi secara normal. Karena kurva berbentuk normal berarti data yang diteliti dalam model regresi memenuhi syarat asumsi
normalitas. Uji normalitas juga bisa disajikan dengan menggunakan grafik normal plot, adapun hasil uji tersebut adalah:
Gambar 4.3
Hasil Uji Grafik Normal Plot
Dari Gambar 4.3 Hasil Uji Grafik Normal Plot, terlihat titik-
titik data menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi dalam penelitian
ini memenuhi syarat asumsi normalitas.
2. Uji Analisis Regresi Berganda a. Uji koefisien determinasi R2
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan
variabel independen
yang digunakan
terhadap profitabilitas. Berikut ini adalah hasil dari uji koefisien determinasi R2:
Tabel 4.4
Hasil Uji koefisien determinasi R2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,788
a
,621 ,595
,8831 a. Predictors: Constant, FDR, NPFMUS, NPFMRB
b. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh nilai koefisien korelasi R
sebesar 0,788 yang menunjukan bahwa hubungan antar variabel independen menunjukan korelasi positif. Sedangkan nilai koefisien
determinasi Adjusted R Square sebesar 0,595 atau sama dengan 59,5. Hal ini menunjukan bahwa sebesar
59,5 variabel
profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel independen seperti NPF murabahah, NPF musyarakah dan Financing to Deposit Ratio FDR.
Sedangkan sisanya 40,5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.
b. Uji simultan uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara
bersama-sama simultan
dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F menunjukan variabel
independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent jika p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari level of
significant yaitu 5. Berikut ini adalah hasil dari uji simultan uji F:
Tabel 4.5
Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 56,279
3 18,760
24,054 ,000
b
Residual 34,316
44 ,780
Total 90,595
47 a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: Constant, FDR, NPFMUS, NPFMRB
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji F menunjukan bahwa hasil F
hitung sebesar 24,054 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Oleh karena tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari level of significant
yaitu 5, maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPF murabahah, NPF musyarakah dan Financing to Deposit Ratio FDR secara
simultan atau secara bersama-sama terdapat pengaruh yang nyata atau signifikan terhadap profitabilitas ROA. Berarti H
ditolak dan H
1
diterima.
c. Uji parsial uji t
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Hubungan dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat
nilai p-value pada kolom signifikan yaitu lebih keci dari 5. Berikut ini adalah hasil dari uji parsial uji t:
Tabel 4.6
Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
-3,809 1,080
-3,528 ,001
NPFMRB ,262
,058 ,579
4,522 ,000
NPFMUS -,223
,068 -,409
-3,303 ,002
FDR ,071
,010 ,769
6,803 ,000
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji t yang dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1 Pengaruh NPF murabahah terhadap Profitabilitas ROA
Berdasarkan pada Tabel 4.6 diperoleh hasil uji t sebesar 4,522 dan
nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui nilai p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 0,05 dapat
disimpulkan bahwa NPF murabahah memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas ROA, bahwa setiap pertambahan NPF murabahah sebesar satu akan menyebabkan
meningkatnya profitabilitas. 2 Pengaruh NPF musyarakah terhadap Profitabilitas ROA
Berdasarkan pada Tabel 4.6 diperoleh hasil uji t sebesar -3,303
dan nilai signifikan sebesar 0,002. Diketahui bahwa nilai p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,002 0,05
dapat disimpulkan bahwa NPF musyarakah memiliki pengaruh negatif dan pengaruh yang nyata atau signifikan terhadap
profitabilitas ROA, bahwa setiap pertambahan NPF musyarakah sebesar satu akan menyebabkan menurunnya profitabilitas.
3 Pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Profitabilitas ROA
Berdasarkan pada Tabel 4.6 diperoleh hasil uji t sebesar 6,803 dan
nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 0,05 dapat
disimpulkan bahwa FDR memiliki pengaruh positif dan pengaruh yang nyata atau signifikan terhadap profitabilitas ROA, setiap
pertambahan FDR sebesar satu akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas.
d. Hasil Analisis Regresi Berganda
Uji Regresi Berganda bertujuan untuk mempredeksi besarnya keterkaitan data variabel independen NPF
murabahah, NPF musyarakah, Financing to Deposit Ratio FDR dengan variabel
dependen ROA. Berikut adalah hasil analisis regresi berganda:
Tabel 4.7
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
-3,809 1,080
-3,528 ,001
NPFMRB ,262
,058 ,579
4,522 ,000
NPFMUS -,223
,068 -,409
-3,303 ,002
FDR ,071
,010 ,769
6,803 ,000
a. Dependent Variable: ROA
Dari data yang sudah didapatkan pada Tabel 4.7 maka model
regresinya adalah:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
Y= -3,809 + 0,262X
1
+ -0,223X
2
+ 0,071
X
3
+
e Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai
α
koefisien konstanta sebesar -3,809 mempunyai arti jika variabel profitabilitas
tidak dipengaruhi oleh variabel independent NPF murabahah, NPF musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio FDR, maka besarnya
rata-rata profitabilitas akan bernilai -3,809.
Nilai β
1
merupakan koefisien regresi untuk variabel X
1
NPF murabahah bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang
searah antara NPF murabahah dengan profitabilitas ROA. Koefisien regresi NPF murabahah sebesar 0,262 dapat diartikan untuk setiap
pertambahan NPF murabahah sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas sebesar 0,262.
Nilai β
2
merupakan koefisien regresi untuk variabel X
2
NPF musyarakah bernilai negatif, menunjukkan adanya hubungan yang
tidak searah antara NPF musyarakah dengan profitabilitas ROA. Koefisien regresi NPF musyarakah sebesar -0,223 dapat diartikan
untuk setiap pertambahan NPF musyarakah sebesar satu satuan akan menyebabkan menurunnya profitabilitas sebesar -0,223.
Nilai β
3
merupakan koefisien regresi untuk variabel X
3
FDR bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
FDR dengan profitabilitas ROA. Koefisien regresi FDR sebesar 0,071 dapat diartikan untuk setiap pertambahan FDR sebesar satu
satuan akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas sebesar 0,071.
C. Interpretasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan membahas hasil pengujian statistik mengenai Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan
Murabahah, Musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio FDR Terhadap Profitabilitas ROA. Berikut ini adalah rincian hasil penelitian:
1. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah NPF Murabahah
terhadap Profitabilitas ROA
Tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ROA. Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar
4,522 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa nilai p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan H ditolak dan H
1
diterima, bahwa NPF murabahah
memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
profitabilitas ROA. Diartikan untuk setiap pertambahan NPF murabahah sebesar satu akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas, maka setiap
pertambahan NPF murabahah sebesar 0,000 profitabilitas akan meningkat sebesar 4,522. Pada penelitian ini NPF murabahah berpengaruh positif
karena pembiayaan murabahah sifatnya lebih banyak kekonsumtif sehingga akan berpengaruh terhadap pembayaran nasabah kedepannya.
Risiko pembiayaan murabahah merupakan salah satu yang harus dihadapi oleh perbankan terutama di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank harus mampu menekan jumlah pembiayaan bermasalah NPF serendah mungkin agar kesehatan dan profitabilitas bank tetap terjaga.
Tingkat risiko pembiayaan murabahah yang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ROA, konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zuliana Roviqoh dalam penelitiannya menunjukan bahwa
risiko pembiayaan murabahah mempunyai pengaruh yang nyata dan positif terhadap profitabilitas.
6
2. Pengaruh Tingkat
Risiko Pembiayaan
Musyarakah NPF
Musyarakah terhadap Profitabilitas ROA
Tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ROA. Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar -
3,303 dan nilai signifikan sebesar 0,002. Diketahui bahwa nilai p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,002 0,05 yang
berarti memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan H
ditolak dan H
1
diterima, bahwa NPF musyarakah memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan dan negatif terhadap
profitabilitas ROA. Diartikan untuk setiap pertambahan NPF
musyarakah sebesar satu akan menyebabkan menurunnya profitabilitas, maka untuk setiap pertambahan NPF musyarakah sebesar 0,002
profitabilitas akan menurun sebesar -3,303. Tingkat risiko pembiayaan musyarakah NPF musyarakah yang
besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dan akan
mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah. Selain risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan musyarakah juga harus
dihadapi oleh perbankan terutama di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
6
Zuliana Roviqoh, S.E.I, “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada
Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014”, Tesis UIN Sunan Kalijaga 2015, h.106
Bank harus mampu menekan jumlah pembiayaan bermasalah NPF serendah mungkin agar kesehatan dan profitabilitas bank tetap terjaga.
Tingkat risiko pembiayaan musyarakah yang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ROA, konsisten dengan penelitian yang
dilakukan pada jurnal akuntansi oleh Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis dalam penelitiannya menunjukan bahwa risiko pembiayaan
musyarakah mempunyai pengaruh yang nyata dan negatif terhadap profitabilitas.
7
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Profitabilitas
ROA
Financing to Deposit Ratio FDR berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas ROA. Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar
6,803 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa nilai p-value pada kolom signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 0,05 yang
berarti memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan H
ditolak dan H
1
diterima, bahwa FDR memiliki pengaruh yang nyata dan positif terhadap profitabilitas ROA. Diartikan
untuk setiap pertambahan FDR sebesar satu akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas, maka untuk setiap pertambahan FDR sebesar
0,000 profitabilitas akan meningkat sebesar 6,803.
7
Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis, Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat
Profitabilitas Bank Syariah, Jurnal Akuntansi, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2012, h.83