Dimensi dan Substansi Pendidikan Karakter
1. Beriman hanya kepadaNya. Meyakini dengan sungguh-sungguh
bahwa Allah itu ada dengan segala keesaanNya.
19
Qs. Al-Ikhlas [112] ayat 1.
2. Rajin beribadat.
20
Allah menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaNya Qs.Adz-Dzariat [51] ayat 56 maka sudah
sepatutnya manusia hidup di dunia untuk beribadah kepada Allah dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya
agar mendapat keridlaan Allah SWT. 3.
Ikhlas dan khusyu
21
. Kewajiban manusia adalah untuk beribadah hanya kepada Allah dengan ikhlas dan khusyu serta tidak
menyekutukanNya dengan apapun. 4.
Raja‟ berharap dan Khauf takut. Manusia dalam hatinya harus menanamkan sifat
Raja‟ atau selalu berharap kepada Allah. Hanya Allah lah yang dapat mengabulkan segala do’a dan permohonannya.
Namun selain berharap juga dalam hati manusia harus ada rasa Khauf atau takut akan laknat Allah dengan begitu sebagai manusia akan
selalu berusaha untuk instrospeksi diri untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi dihadapanNya.
5. Ash-Shobru bersabar
22
dan Husnudzon berbaik sangka
23
. Allah berfirman dalam Qs. Al-
Baqarah ayat 155 yang artinya “Dan sungguh akan
Kami berikan
cobaan kepadamu,
dengan sedikit
ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan ”.
Dalam ayat tersebut menyiratkan bahwa kehidupan manusia tidak akan lepas dari cobaan. Oleh sebab itu hendaknya seseorang itu harus
sabar dengan segala cobaan yang diberikan serta selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Manusia harus percaya bahwa hanya Allah lah
yang dapat menjadi penolong, hanya Allah yang memberikan rahmat dan petunjuk bagi hambanya yang bertakwa serta tidak akan
19
Opcit. Heri Gunawan h. 8
20
Moh. Ardani. Akhlak- Tasawuf “Nilai-nilaiAkhlakBudi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf”
Jakarta: Karya Mulia 2005. h. 67
21
Opcit., Heri Gunawan. h. 8
22
Ibid., h. 70
23
Opcit., Heri Gunawan. h. 8
membiarkan kesengsaraan dan penderitaan yang kekal menimpa hambanya. Qs. Al-Baqarah [2] ayat 155-157
6. Bertawakal. Menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT setelah
berusaha semaksimal mungkin.
24
Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada hambanya yang mengalami kesulitan, namun
pertolongan Allah tidak serta merta turun dari langit. Allah menginginkan hambanya untuk berusaha terlebih dahulu dengan
usaha yang sungguh. Misalnya seseorang kekurangan dalam ekonomi, tanpa usaha ia tidak akan mendapatkan uang untuk memenuhi
kebutuhannya. Oleh sebab itu ia harus berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan bekerja keras, melalui jalan tersebut Allah
penuhi kebutuhannya. 7.
Bersyukur dan Qana‟ah merasa cukup dengan nikmat yang diberikan.
25
Bersyukur atas segala pemberianNya serta merasa cukup dengan pemberianNya. Qs. Ibrahim [14] ayat: 7
b. Akhlak terhadap Rasullah
Rasullah SAW diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu dan risalah yang berisi pokok-pokok akidah, ibadah dan akhlak.
26
Hal ini dipertegas oleh Rasul dalam sabdanya yang berbunyi “Aku diutus oleh
Al lah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. “ HR Ahmad
27
. Sebagai umatnya wajib bagi setiap muslim untuk ikhlas beriman kepada
Rasullah SAW dengan sebenarnya, yaitu mengikrarkan dengan lidah tentang adanya Rasullah membaca dua kalimat syahadat, dan hatinya
membenarkan apa yang diikrarkan dengan lidah, kemudian anggota tubuhnya melaksanakan dengan perbuatan. Melaksanakan dengan
perbuatan dilakukan dengan cara, menghidupkan sunnahnya, membaca shalawat kepadanya, serta taat dan cinta kepada Rasullah Saw serta para
sahabat dan pewarisnya.
28
24
Opcit., Moh. Ardini. h. 70
25
Opcit., Heri Gunawan. h. 9
26
Opcit., Moh. Ardini. h. 71
27
Opcit., Abuddin Nata.h.65
28
Opcit., Moh. Ardani. h. 74
c. Akhlak terhadap diri sendiri
Setiap apa yang ada di dunia adalah kepunyaan Allah SWT, termasuk juga manusia. Allah menciptakan manusia dengan bentuk
yang sebaik-baiknya yaitu kelengkapan jasmaniah dan rohaniah yang kesemuanya itu harus dijaga sebaik-baiknya karena akan dimintai
pertanggung jawabannya. Berakhlak pada diri sendiri dapat diartikan dengan menghargai,
menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik- baiknya, karena sadar bahwa dirinya adalah kepunyaan Allah yang
harus dipertanggung jawabkan.
29
Lalu bagiamana cara manusia untuk berakhlak kepada diri sendiri? Diantaranya yaitu dengan menjaga
kesucian dan kesehatan diri baik rohani dan jasmani dengan tidak meminum-minuman keras, tidak menyakiti diri sendiri, mengobati
penyakit yang diderita, tidak melupakan kebaikan untuk diri sendiri, menjaga kehormatan dengan menutup aurat serta terus belajar
menuntut ilmu. d.
Akhlak terhadap sesama manusia Manusia adalah makhluk sosial yang keberadaan di dunia
membutuhkan manusia lain untuk dapat bertahan hidup. Oleh sebab itu setiap manusia harus menjaga hubungannya dengan yang lain, yaitu
dengan cara berakhlak yang baik terhadap sesama manusia. Nabi SAW berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
نع يبأ
ةزمح سنأ
نب م
كل يضر
ه هنع
– د خ
لوسر ه
ى ص ه
هي ع سو
ل ق ا
نمؤي كدحأ
ىتح حي
هيخأ م
حي هسفنل
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik, pelayanan Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu „alaihi wasallam, beliau
bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang sampai ia mencintai
saudaranya seperti apa yang ia cintai bagi dirinya. HR. Bukhori
29
ibid., Moh. Ardani. h. 55
Muslim.
30
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kecintaan seseorang terhadap saudaranya diantaranya dengan memenuhi
hak muslim lainnya, yaitu: 1 Jika bertemu ucapkan lah salam, 2 Jika di undang maka penuhi, 3 Jika dimintai nasihat maka berilah, 4 Jika bersin
seraya memuji Allah maka do’akanlah, 5 Jika sakit maka jenguklah dan, 6 Jika meninggal maka hantarkanlah. HR. Bukhori
31
Pendidikan karakter sebenarnya sudah lama di implementasikan dalam dunia pendidikan oleh para founding father bangsa Indonesia.
Dulu pendidikan karakter lebih dikenal dengan nama pendidikan moral pancasila, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan agama. Mengapa
dinamakan demikian? Karena semuanya itu bersumber pada empat sumber nilai, yaitu agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan
nasional. Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi 18 nilai karakter hasil kajian empiric Pusat kurikulum yang harus
diintegrasikan dalam setiap jenjang dan jalur pendidikan. Ke-18 nilai karakter tersebut, yaitu: Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras,
Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, BersahabatKomunikatif, Cinta
Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial,dan Bertanggung Jawab.
32
Implementasi ke-18 nilai karakter tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sekolah dapat menambahkan atau mengurangi nilai-
nilai karakter tersebut sesuai dengan kebutuhan sekolah, masyarakat sekitar, standar kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD atau bahasan
dalam materi. Implementasi nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dapat dimulai dari nilai-nilai yang esensial, sederhana dan mudah
30
Syaikh Yahya Bin Syarifuddin An Nawawi. 40 Terjemah Hadits Arbain Nawawy dalam Judul Asli “Arba’in an-Nawawy Syaikh Yahya Bin Syarafuddin an-Nawawy Fil Ahaadiitsis
Shahiihah an- Nabawiyyah” diterjemahkan oleh H.M. Mundar Jakarta: Wangsamerta. h. 31
31
Anon e-book Shahih Al-Adab Al Mufrad
32
Retno Listyarti. Pendidikan Karater dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif. Erlangga: Jakarta 2012. h. 5-8
dilaksanakan, seperti: bersih, nyaman, disiplin, sopan dan santun.
33
Sekolah dapat menciptakan iklim dan budaya sekolah seperti di atas dengan cara menyediakan tempat sampah disetiap sudut dan ruang kelas,
menyediakan taman serta sarana dan prasarana bagi siswa, menerapkan budaya disiplin, sopan dan santun dengan memberikan teladan kepada
siswa-siswinya misalnya datang tepat waktu, berpakaian rapi, menggunakan tutur kata yang baik terhadap sesama guru, atas, staff
sekolah atau bahkan terhadap murid.