BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak Dental
Plak dental merupakan faktor etiologi utama dalam inisiasi dan berkembangnya penyakit inflamatori periodontal.
17
Plak dental merupakan ekosistem mikrobial kompleks yang disebut juga sebagai biofilm.
17
Plak dental merupakan akumulasi mikroba pada permukaan gigi atau struktur rongga mulut keras lain, yang
tidak tersingkir dan setelah pembersihan yang berupa substansi lunak kuning keabuan dan terstruktur.
15,87
Biofilm merupakan komunitas mikroorganisme yang terjadi secara alami yang dapat terbentuk pada berbagai permukaan dan berbagai lingkungan.
17
Plak biofilm memiliki struktur terorganisir yang terdiri dari sejumlah mikroorganisme dan
menghasilkan matriks ekstraseluler yaitu glikokaliks, yang membantu
mempertahankan integritas keseluruhan biofilm.
17
Glikokaliks berisi untaian jaringan saluran dan kanal yang menjadi tempat pertukaran zat nutrisi antara berbagai
mikroba.
17
Struktur biofilm kompleks juga menyediakan proteksi bagi mikroorganisme setempat terhadap invasi gangguan dari luar, termasuk bakteri
lainnya, obat antimikrobial, dan obat kumur antiseptik.
17
Oleh karena itu, mikroorganisme yang melekat pada permukaan di rongga mulut merupakan struktur
yang terorganisir dan sangat kompleks yang memberikan keuntungan proteksi dan nutrisional pada mikroba setempat.
17
Kolonisasi plak biofilm pada permukaan supragingiva dan subgingiva merupakan prosedur yang kompleks yang membutuhkan
pemahaman karakteristik bakteri dan lingkungan rongga mulut.
17
2.1.1 Proses Pembentukan Plak
Tahap pertama pembentukan plak diawali dengan pembentukan pelikel. Semua permukaan di dalam rongga mulut, termasuk jaringan keras dan jaringan
lunak, diselubungi oleh lapisan material organik yang dikenal sebagai pelikel yang merupakan selubung tipis dan protein saliva yang melekat pada permukaan gigi
beberapa menit setelah pembersihan.
18,19
Lapisan ini berukuran 0.5 µm, licin, tidak berwarna, dan tembus cahaya.
11
Tujuan pembentukan pelikel yaitu untuk melindungi enamel dari aktivitas yang bersifat asam.
19
Pelikel pada permukaan gigi terdiri atas lebih dari 180 peptida, protein, dan glikoprotein, termasuk keratin, muci, prolin kaya protein, fosfoprotein, protein kaya
histidin, dan molekul lain yang dapat berfungsi sebagai tempat perlekatan atau
reseptor bakteri.
18
Pada awalnya, pelikel masih bebas dari bakteri.
11
Pelikel melekat erat pada permukaan gigi dikarenakan adanya afinitas elektrostatik antara
hidroksiapatit dengan komponen saliva tertentu yaitu glikoprotein.
11
Bakteri dapat melekat pada reseptor di pelikel dengan adhesin.
11
Pelikel pada saliva dapat terdeteksi pada permukaan enamel yang bersih dalam waktu 1 menit.
18
Pelikel tidak hanya sekedar matriks adhesi yang pasif.
18
Pelikel berperan seperti pita pelekat dua sisi, yang menempel ke permukaan gigi di satu sisi dan
menyediakan permukaan yang lengket pada sisi lain yang memfasilitasi perlekatan bakteri ke permukaan gigi.
19
Kebanyakan protein mempertahankan aktivitas enzimatik ketika bergabung dengan pelikel, sepeti peroksidase, lisozim, dan amilase
yang dapat mempengaruhi fisiologi dan metabolisme sel bakteri yang melekat.
18
Tahap kedua pembentukan plak yaitu kolonisasi awal. Dalam waktu beberapa menit, pelikel yang telah terdeposit didiami oleh bakteri.
11
Bakteri tersebut melekat pada pelikel dan diselubungi oleh glikoprotein.
11
Dalam beberapa jam, spesies Streptococcus dan Actinomyces melekat pada pelikel dan berperan sebagai koloni
awal.
11
Selama 4-8 jam pertama, 60-80 bakteri yang ada merupakan bakteri