Proses Pembentukan Plak Plak Dental

spesies Streptococcus. 18 Dalam beberapa hari kemudian, populasi bakteri terus tumbuh dan menyebar ke seluruh permukaan gigi. 11 Secara umum, bakteri lain yang ada pada saat ini merupakan spesies yang tidak dapat bertahan tanpa oksigen obligat anaerob, seperti Haemophilus spp. dan Neisseria spp., begitu juga dengan mikroorganisme yang dapat berkembang dengan atau tanpa oksigen fakultatif anaerob termasuk Actinomyces spp. dan Veillonella spp. 18 Spesies-spesies tersebut dianggap sebagai pengkoloni primer. 18 Pengkoloni primer menyediakan tempat perlekatan baru untuk adhesi oleh bakteri rongga mulut lain. 18 Aktivitas metabolik dari pengkoloni awal memodifikasi lingkungan mikro lokal dalam cara dengan mempengaruhi kemampuan bakteri lain terhadap kelangsungan hidup dalam biofilm plak dental. 18 Dalam 2 hari pertama jika tidak ada proses pembersihan, permukaan gigi yang terkolonisasi secara dominan oleh bakteri fakultatif gram positif, yang didominasi oleh Streptococcus. 19 Berbagai bakteri rongga mulut dari segi kemampuannya melekat pada permukaan yang berbeda, dan prevalensinya di rongga mulut spesifik. Contohnya, Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguis yang berkolonisasi pada plak supragingiva. 19 Tahap ketiga dari pembentukan plak adalah kolonisasi sekunder dan maturasi plak. Koloni sekunder memasuki plak dengan mengambil keuntungan perubahan lingkungan yang terjadi sebasgai hasil dari pertumbuhan plak primer dan metabolismenya. 11 Bakteri pengkoloni awal yang melekat ke permukaan gigi menyediakan reseptor baru untuk perlekatan bakteri lain yang dalam prosesnya dikenal sebagai koadhesi. 18 Bersamaan dengan pertumbuhan mikroorganisme yang melekat, koadhesi mengarah atau bertujuan untuk perkembangan mikrokoloni yang akhirnya menjadi biofilm yang matur. 18 Saat permukaan gigi telah tertutup oleh perlekatan bakteri, biofilm tumbuh secara primer melalui pembelahan sel dari bakteri yang melekat. 19 Massa plak yang pada awalnya berkembang cepat dan melambat pada biofilm yang lebih matur. 15 Koaggregasi merupakan kemampuan pengkoloni bakteri baru untuk melekat pada sel yang yang telah dilekati sebelumnya. 19 Hasil dari koagregasi adalah pembentukan kesatuan kompleks dari bakteri yang berbeda yang berhubungan satu sama lain. 20 Secara umum, pengkoloni primer berkoagregasi dengan Streptococcus atau spesies Actinomyces, dimana pengkoloni lanjut secara primer berkoagregasi dengan spesies Fusobacterium yang menjembatani koagregasi ini dengan pengkoloni awal. 17 Dalam jenis agregasi bakteri lain, satu organisme berperan sebagai jembatan antara dua bakteri lain yang tidak berinteraksi. 17 Misalnya, beberapa rantai Streptococcus sanguis beragregasi dengan Actinomyces naeslundii dan Prevotella loescheii yang tidak berkoagregasi satu sama lain. Interaksi ini merupakan mekanisme yang penting bagi perlekatan mikroorganisme baru dalam plak biofilm dan untuk kemampuan organisme menahan gaya yang dapat melepaskan mereka. 17 Bakteri tertentu memfasilitasi kolonisasi bakteri lainnya dengan menghasilkan nutrien. 17 Misalnya, laktat dihasilkan oleh Streptococcus dan Actinomyces yang digunakan oleh spesies Veilonella sebagai sumber energi. 17 Sebaliknya, laktat dikonversi menjadi gas hidrogen yang digunakan oleh sejumlah organisme pada lingkungan subgingiva, seperti Campylobacter. Veilonella dan organisme gram positif lainnya yang dapat mensintesis menadione Vitamin K, yang dibutuhkan oleh Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia. 17

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak merupakan penyingkiran rutin plak mikrobial dan mencegah akumulasinya pada gigi dan permukaan gingiva sekitarnya. 20 Kontrol plak merupakan cara efektif mencegah gingivitis dan merupakan prosedur penting yang terlibat dalam pencegahan penyakit periodontal. 20 Kontrol plak mekanis merupakan penyingkiran plak mikrobial dan pencegahan terakumulasinya plak pada gigi dan permukaan gingiva dengan menggunakan sikat gigi atau dengan alat bantu penyingkiran plak mekanis lainnya. 21 Kontrol plak kimiawi popularitasnya dan kepentingannya mengalami peningkatan popularitas dan kepentingan dalam beberapa tahun ini, dimana beberapa penelitian telah menunjukkan efek positif. 17 Kontrol kimiawi dapat tercapai dengan sejumlah cara yaitu: 11 a. Menekan jumlah flora rongga mulut b. Menghambat kolonisasi bakteri pada permukaan gigi c. Menghambat faktor-faktor pembentukan plak yaitu dekstran d. Pencegahan mineralisasi plak

2.3 Obat Kumur

Obat kumur digunakan untuk berbagai tujuan yaitu untuk menyegarkan nafas, membantu mencegah dan mengontrol kerusakan gigi, mengurangi plak, mencegah atau mengurangi gingivitis, atau kombinasi efek-efek tersebut. 22 Bahan dasarnya terdiri dari air, agen pembersih, bahan pemberi rasa, dan bahan pewarna. 22 Bahan aktif sangat tergantung pada jenis obat kumur. 22 Obat kumur terapeutik dapat membantu mengurangi plak, gingivitis, kavitas, dan bau mulut yang tidak dapat disingkirkan dengan menyikat gigi. 22 2.4 Tanaman Kopi Robusta 2.4.1 Taksonomi Kopi Robusta Secara taksonomi, kopi robusta Coffea canephora diklasifikasikan sebagai berikut. 23 Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae Genus : Coffea Spesies : Coffea canephora

2.4.2 Morfologi Tanaman