Penelitian Terdahulu yang Relevan

18 surat sertifikat tanah sehingga bukti kepemilikan lebih kuat secara hukum, dan masyarakat tidak dibebankan dengan biaya-biaya lain di luar biaya yang sudah ditetapkan oleh negara. Sering terjadi kepentingan umum dijadikan alasan untuk menekan pemilik lahan untuk membebaskan lahannya secara mudah dengan harga murah di bawah harga pasaran tanah. Tidak jarang terjadi perlakuan sewenang-wenang tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat pemilik lahan. Untuk menghindari hal ini, pemilik lahan perlu mendapatkan perlindungan hukum sebagai pemegang hak atas tanahnya. Jika di kemudian hari ternyata tanah yang dibebaskan terbukti bukan untuk kepentingan umum melainkan untuk kepentingan perusahaan atau pihak lainnya maka pengadaan tanah tersebut dianggap batal dan uang ganti rugi yang telah diterima akan dikembalikan kepada panitia pengadaan tanah atau pemegang hak atas tanah. Dalam surat pernyataan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah yang dibuat oleh pemegang hak atas tanah perlu dibuat klausula yang menyatakan hal tersebut Munif, 2011. Akibat kegiatan pembebasan lahan yang berlangsung cukup masif saat ini terjadi perubahan pola penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Sebagai contoh di Pulau Jawa, pada periode 1999-2002 telah terjadi konversi lahan pertanian hingga lebih dari 150.000 hektar menjadi areal pemukiman, industri dan lahan non pertanian lainnya, dengan tingkat konversi tertinggi terjadi di Propinsi Jawa Barat. Akibat konversi lahan tersebut menyebabkan jumlah petani gurem dan petani tidak memiliki tanah semakin meningkat dari tahun ke tahun Suryaman, 2005.

2.6 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Salah satu penelitian terdahulu yang terkait dengan pembebasan lahan dilakukan oleh Sudarto et al. 2007 yang mengkaji dampak pembebasan tanah pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi petani di Kabupaten Sidorajo. Dalam penelitian tersebut kajian terpusat pada dampak konversi lahan pertanian menjadi lahan untuk perumahan dan industri sehubungan dengan posisi Kabupaten Sidoarjo sebagai daerah penyangga Kota Surabaya. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa setelah pembebasan lahan, jenis pekerjaan pemilik lahan yang sebelumnya adalah petani menjadi lebih beragam. Selain itu terjadi penurunan tingkat pendapatan rumah tangga pemilik lahan yang berasal dari usahatani. Hal ini disebabkan oleh mengecilnya luas pemilikan lahan akibat pembebasan lahan. Penelitian lain terkait dengan dampak pembebasan lahan adalah Studi Kasus Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan oleh Warokka at al. 2006 dengan temuan beberapa konflik sengketa lahan antara masyarakat pemilik lahan dengan PT. Angkasa Pura II sebagai pelaksana pembangunan dan pengoperasian bandar udara tersebut. Dalam proses pembebasan lahan terjadi penolakan oleh 19 beberapa orang pemilik lahan dikarenakan nilai ganti rugi lahan yang tidak disepakati pemilik. Pembebasan lahan menimbulkan reaksi masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan nilai penerimaan ganti rugi oleh masyarakat berbeda satu sama lainnya. Selain itu, akibat status tanah yang berbeda antara tanah milik pribadi dan tanah milik perkebunan menyebabkan perbedaan nilai ganti rugi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bahwa penggunaan lahan dalam penelitian ini sebelum dibebaskan sangat beragam tidak terbatas hanya untuk pertanian dan perkebunan. Pada penelitian ini luas lahan yang dibebaskan relative kecil dibanding penelitian terdahulu namun terdapat lahan di bawah jaringan transmisi yang tidak mendapat ganti rugi namun akan mengalami dampak pembatasan penggunaan. Meskipun masyarakat terkena dampak pembebasan lahan dalam penelitian ini tidak sebanyak penelitian terdahulu namun latar belakang mata pencaharian dan sosial budaya yang lebih beragam. Untuk melihat perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat diihat pada Tabel 1. Tabel 1 Matriks hasil penelitian terdahulu yang relevan No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Teguh Sudarto, Setyo Parsudi, dan Indra Tjahaya Amir 2007 Kajian Dampak Pembebasan Tanah Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Kabupaten Sidorajo 2007 Pembebasan tanah pertanian menyebabkan secara nyata berkurangnya luas pemilikan tanah petani, perubahan jenis pekerjaan petani, berkurangnya jam kerja keluarga petani, berkurangnya pendapatan keluarga petani dari usahatani, dan kebahagiaan hidup petani. 2 Tania Dora Warokka, Zulkifli, dan Muba Simanihuruk 2006 Sengketa Tanah: Suatu Bentuk Pertentangan Atas Pembebasan Tanah Rakyat Untuk Pembangunan Studi Kasus Pembebasan tanah Untuk Pemindahan Bandara Polonia Medan ke Kuala Namu Deli Serdang Pembebasan lahan berpotensi menimbulkan konflik antara masyarakat dengan pihak pelaku pembebasan lahan akibat kurangnya sosialisasi, proses yang tidak demokratis, tidak jelasnya status kepemilikan lahan. Pada proses pembebasan tersebut potensi konflik juga timbul akibat perlakuan diskriminatif terhadap masyarakat dan perusahaan perkebunan pemilik lahan. Keunggulan penelitian ini dibandingkan penelitian terdahulu terletak pada keragaman karakter pemilik lahan disebabkan lokasi pembebasan lahan dekat bahkan berada dalam wilayah perkotaan Bogor dan Depok. Hal ini akan mempengaruhi keragaman persepsi masyarakat terhadap rencana pembebasan lahan khususnya dan rencana pembangunan jaringan transmisi pada umumnya. 20 Selain itu, dari segi waktu pelaksanaan pembebasan lahan, penelitian ini akan merepresentasikan permasalahan pembebasan lahan saat ini dimana masyarakat pemilik lahan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi sehubungan dengan meningkatnya semangat reformasi aspek hak-hak masyarakat. 21

3. METODE PENELITIAN