Keadaan Penduduk Kota Surakarta Ruang Terbuka Hijau Kota Surakarta

4.1.2 Topografi

Kota Surakarta terletak pada ketinggian rata-rata +92 meter dari permukaan laut. Topografinya relatif datar dengan kemiringan 0-3. Daerah paling rendah di daerah timur dengan ketinggian +85 meter dari permukaan laut, memiliki kemiringan rata-rata 0,3. Kota Surakarta dilalui oleh beberapa sungai yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Dengan kondisi topografi yang demikian, maka sering terjadi genangan banjir akibat meluapnya sungai-sungai tersebut, terutama di daerah yang berada di sepanjang aliran sungai.

4.1.3 Geologi dan tanah

Kondisi geologi Kota Surakarta sebagian besar terdiri dari tanah liat berpasir regosol kelabu dengan nilai permeabilitas k bervariasi 10.4 – 10.6 yang relatif dapat membantu penyerapan percolation drainage selama belum jenuh air. Di beberapa tempat pada elevasi tinggi terdapat tanah padas dan di wilayah tengah serta bagian timur berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo wilayah Keraton dan Kedunglumbu merupakan endapan lumpur relatif padat bekas rawa pada zaman dahulu. Daya dukung tanah bearing capacity pada dataran Kota Surakarta antara 0,50-1,75 Kgcm 2 , rata-rata 0,80 Kgcm 2 . 4.1.4 Iklim Kota Surakarta berikilim tropis dengan curah hujan rata-rata 186 mmhari. suhu udara rata-rata tahunan di Kota Surakarta berkisar antara 25,7 ºC sampai dengan 28,4 ºC, sedangkan kelembaban udara relatif rata-rata tahunan berkisar 67 dengan kecepatan angin sekitar 0,5 knot BPS 2010.

4.2 Keadaan Penduduk Kota Surakarta

Jumlah penduduk Kota Surakarta pada tahun 2010 adalah sebanyak 500.462 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 0,45 dalam 1 dasawarsa tahun 2000 – 2010 BPS 2010. Dari 5 kecamatan yang ada di Kota Surakarta, Kecamatan Pasar Kliwon mempunyai kepadatan penduduk yang paling tinggi yaitu sebesar 177 jiwaHa, sedangkan kepadatan penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Laweyan dengan kepadatan penduduk 98 jiwaHa. Jumlah penduduk Kota Surakarta berdasarkan sebaran tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah Penduduk Kota Surakarta tahun 2010 No Kecamatan Jumlah Penduduk jiwa Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk jiwaHa 1 Laweyan 86.315 0,21 99 2 Serengan 44.120 0,57 138 3 Pasar Kliwon 74.145 0,10 177 4 Jebres 138.624 0,87 110 5 Banjarsari 157.438 0,22 106 Jumlah 500.462 113,63 Sumber : BPS 2010

4.3 Ruang Terbuka Hijau Kota Surakarta

Ruang terbuka hijau merupakan kebutuhan yang penting di setiap wilayah. Hal ini pun disadari oleh pemerintah daerah Kota Surakarta. Pemerintah daerah Kota Surakarta telah menetapkan peraturan Walikota No.34 tahun 2012 mengenai penunjukan lokasi pembangunan hutan kota yang melanjuti peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.4MENLH122010 telah menunjuk 20 lokasi di wilayah Kota Surakarta menjadi ruang terbuka hijau di Kota Surakarta. Berdasarkan peraturan walikota tersebut membuktikan kesadaran pemerintah daerah melalui Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta perlu menambah ruang terbuka hijau di Kota Surakarta.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penutupan Lahan Kota Surakarta

Penutupan lahan berkaitan dengan jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi, seperti bangunan perkotaan, danau, dan vegetasi, sedangkan istilah penggunaan lahan berkaitan dengan kegiatan manusia pada bidang lahan tertentu Lillesand dan Kiefer 1997. Berdasarkan hasil pengolahan citra landsat 7 ETM pathrow 119065, dengan tanggal akuisisi 8 September 2011 dan 9 September 2000. Interpretasi data citra dilakukan dengan klasifikasi terbimbing yang menghasilkan delapan kelas tutupan lahan dengan luas penutupan lahan berdasarkan pengolahan citra diperoleh luas wilayah Kota Surakarta sebesar 4416,26 Ha Penjelasan mengenai tutupan lahan di Kota Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Lahan terbangun Tipe penutupan lahan land cover berupa lahan terbangun meliputi permukiman, area perdagangan, kawasan industri, perkantoran, dan jalan raya. Tipe penutupan lahan terbangun ini mendominasi kawasan di Kota Surakarta dengan luasan 4404,06 ha. Seiring pertumbuhan penduduk di Kota Surakarta diperkirakan luas lahan terbangun ini akan semakin bertambah. Hasil klasifikasi citra landsat untuk tipe penutupan lahan terbangun dapat dilihat pada Gambar 4 yang dicirikan dengan warna merah. a b Gambar 4 Tutupan lahan berupa lahan terbangun. a Permukiman warga, kecamatan Banjarsari, b Pasar Kliwon kecamatan Pasar Kliwon.