3. Taman
Taman  merupakan  kumpulan  tumbuhan  yang  didominasi  tumbuhan  non- kayu berfungsi untuk menambah nilai estetika lingkungan. Selain itu juga,
taman  berfungsi  untuk  memperlunak  tampilan  lingkungan  yang  keras berupa beton menjadi tampilan yang hijau dan asri.
4. Hutan kota
Hutan  kota  merupakan  hamparan  lahan  yang  didominasi  oleh  tumbuhan yang menjadi satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Luasan hutan kota
disesuaikan  dengan  kondisi  wilayah  dan  disesuaikan  dengan  kebutuhan. Fungsi  hutan  kota  ini  yaitu  untuk  ameliorasi  iklim,  hidrologi  dan
penangkalan pencemaran. 5.
Tempat-tempat rekreasi Tempat-tempat  rekreasi  diarahkan  fungsinya  selaian  untuk  memberikan
hiburan  untuk  masyarakat  juga  dapat  memberikan  fungsi  dalam menghasilkan  oksigen  serta  memberikan  rasa  nyaman.  Oleh  karena  itu
tempat  rekreasi  juga  perlu  ditanam  dengan  tumbuhan  kayu  atau  non-kayu guna mendukung fungsi ekologis.
2.2 Rencana Tata Ruang Wilayah
Tata  ruang  adalah  wujud  struktur  ruang  dan  pola  ruang.  Penataan  ruang merupakan  suatu  sistem  proses  perencanaan  tata  ruang,  pemanfaatan  ruang,  dan
pengendalian pemanfaatan ruang yang menghasilkan rencana tata ruang Bappeda 2010.  Perencanaan  tata  ruang  ini  dilakukan  dengan  mempertimbangkan
keserasian,  keselarasan,  dan  keseimbangan  fungsi  pertahanan  keamanan. Perencanaan  tersebut  meliputi  aspek  pengelolaan  secara  terpadu  berbagai
sumberdaya, fungsi, dan estetika lingkungan, serta kualitas ruang.
2.3 Hubungan Ruang Terbuka Hijau dengan Peningkatan Suhu Udara
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 29 ayat 2 menetapkan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling
sedikit 30 dari luas wilayah kota dan ayat 3 menetapkan proporsi  ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 dari luas wilayah kota.
Ruang  terbuka  hijau  RTH  kota  adalah  bagian  dari  ruang  terbuka  open spaces suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi
endemik,  introduksi  guna  mendukung  manfaat  langsung  dan  tidak  langsung. Manfaat  yang  dihasilkan  oleh  RTH  dalam  kota  tersebut  yaitu  keamanan,
kenyamanan, dan kesejahteraan dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Salah satu bentuk RTH yaitu hutan kota yang nenpunyai definisi  suatu hamparan lahan
yang  bertumbuhan  pohon-pohon  yang  kompak  dan  rapat  di  dalam  wilayah perkotaan  baik  pada  tanah  negara  maupun  tanah  hak,  yang  ditetapkan  sebagai
hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Hutan  kota  merupakan  salah  satu  bagian  dari  ruang  terbuka  hijau  yang
memiliki  fungsi  utama  perbaikan  kualitas  lingkungan.  Fungsi  ini  akan  dapat dicapai jika manfaat hutan kota dapat dimaksimalkan. Dahlan 2004 menjelaskan
bahwa  hutan  kota  yang  sempit  tidak  dapat  menciptakan  lingkungan  yang  sejuk, tidak dapat menyerap polusi serta tidak cukup untuk dalam memenuhi kebutuhan
akan  air  yang  bersih  maupun  manfaat  yang  lainnya  atau  dengan  kata  lain  hutan kota yang sempit tidak dapat memperbaiki kualitas lingkungan yang buruk.
Hutan  kota  dapat  dibangun  untuk  mengelola  lingkungan  perkotaan  agar pada saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat dari banyaknya jalan aspal,
gedung bertingkat, dan lain-lain. Sedangkan pada malam hari hutan kota mampu menahan  radiasi  balik  dari  bumi  sehingga  terasa  hangat  di  malam  hari  Grey
1978.  Pepohonan  dan  vegetasi  lainnya  dapat  memperbaiki  suhu  melalui evapotranspirasi. Tanaman  yang tinggi memiliki laju evapotranspirasi  yang lebih
besar  dibandingkan  tanaman  yang  rendah.  Oleh  karena  itu,  hutan  kota  dapat digunakan  sebagai  pencegah  berkurangnya  kelembaban  udara.  Hutan  kota  juga
dapat menurunkan suhu di sektarnya sebesar 3,46 di siang hari pada permulaan musim hujan. Hutan kota juga menaikkan kelembaban sebesar 0,81 di siang hari
pada  permulaan  musim  hujan  Irwan  2005.  Selain  itu    Effendi  2007    juga menyatakan  bahwa  keberadaan  RTH  yang  didominasi  oleh  pepohonan  di  suatu
kota  sangat  penting  untuk  dipertahankan  karena    setiap  pengurangan  RTH berakibat naiknya suhu udara dengan nilai relatif lebih besar di wilayah perkotaan
dibandingkan wilayah kabupaten.
2.4 Iklim