Penentuan titik pengamatan Pengolahan Data Citra

9 September 2000, peta administrasi Kota Surakarta, dan data statistik Kota Surakarta yang diperoleh dari Bappeda Kota Surakarta. Selain itu juga suhu rata- rata dan kelembababan relatif rata-rata yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Kota Surakarta.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Penentuan titik pengamatan

Titik pengamatan akan diambil pada lokasi yang ditentukan berdasarkan hasil analisis citra landsat 7 ETM yang terletak menyebar dan mewakili beberapa tipe tutupan lahan di Kota Surakarta.

3.3.2 Pengolahan Data Citra

Data citra satelit sebelum dianalisis perlu dilakukan pemrosesan awal dengan tujuan didapatkan informasi yang dibutuhkan, adapun tahapan yang dilakukan dalam pemrosesan data citra landsat yaitu : 1. Perbaikan citra image restoration Pemulihan citra landsat dilakukan untuk perbaikan radiometrik dan geometrik. Hal ini dilakukan karena adanya perubahan saat pengambilan citra oleh satelit. Perbaikan radiometrik bertujuan untuk memperbaiki bias pada nilai digital piksel yang disebabkan oleh gangguan atmosfer ataupun kesalahan sensor, sedangkan perbaikan geometrik dapat dilakukan dengan mengambil titik-titik di lapangan atau menggunakan citra yang telah terkoreksi. Langkah pertama yang dilakukan dalam koreksi geometrik adalah penentuan tipe proyeksi dan sistem koordinat yang akan digunakan. Penyeragaman data-data ke dalam sistem koordinat dan proyeksi yang sama perlu dilakukan, guna mempermudah dalam proses pengintegrasian data-data selama penelitian. Proyeksi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Universal Transverse Mercator UTM, sistem koordinat geografik yang menggunakan garis latitude garis barat-timur, dan garis longitude garis utara-selatan. 2. Penajaman citra image enhancement Penajaman citra landsat dilakukan untuk mempertajam citra sehingga dapat memudahkan interpretasi secara visual. Teknik yang digunakan adalah penajaman kontras dan pembuatan warna semu pseudocolor. 3. Pemotongan subset wilayah kajian Pemotongan citra subset sesuai dengan wilayah kajian ditentukan berdasarkan pada batas administrasi wilayah Kota Surakarta bertujuan untuk efisiensi besarnya citra satelit yang akan diolah. Citra satelit yang dipotong yaitu pathrow : 119065 tahun 2001 dan 2010 menggunakan Area of interest aoi. 4. Survey lapangan Survey lapangan bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan dan tipe tutupan lahan yang ada di wilayah kajian yang kemudian diverifikasikan dengan data citra. Pengambilan titik pengamatan ini dilakukan dengan mengambil beberapa titik tipe tutupan lahan yang ada di wilayah kajian yang dianggap mewakili. Titik pengamatan ini kemudian ditandai dengan menggunakan GPS Global Positioning System. 5. Klasifikasi citra image classification Klasifikasi tutupan lahan pada citra dilakukan untuk mengetahui sebaran dan luas tipe tutupan lahan di wilayah studi pengamatan. Pada tahapan klasifikasi lahan ini menggunakan citra landsat dengan band 1, band 2, band 3, band 4, band 5 dan band 7. Sedangkan band 6 tidak digunakan dalam tahapan klasifikasi lahan dikarenakan digunakan untuk analisis suhu permukaan. Tipe klasifikasi citra yang digunakan adalah metode klasifikasi terbimbing supervised classification yaitu melalui proses pemilihan kategori informasi atau kelas yang diinginkan, yang selanjutnya memilih training area yang mewakili tiap kelas atau kategori untuk penentuan posisi contoh di lapangan dengan bantuan citra warna komposit dan peta tutupan lahan untuk setiap kelas penutupan lahan yang dibantu dengan data pengecekan lapang. Klasifikasi terbimbing dengan menggunakan software Erdas Imagine 9.1 melalui beberapa tahapan, antara lain yaitu : a. Pengenalan pola-pola spektral yang ditampilkan oleh citra dengan berpedoman pada titik kontrol yang diambil pada lokasi penelitian menggunakan GPS. b. Pemilihan daerah area of interest yang diidentifikasi sebagai satu tipe penutupan lahan berdasarkan pola-pola spektral yang ditampilkan oleh citra. c. Proses klasifikasi citra yang dilakukan secara otomatis oleh komputer berdasarkan pola-pola spektral yang digunakan untuk mengklasifikasi wilayah kajian antara lain yaitu : 1. Vegetasi rapat hutan kota, perkebunan, dan tumbuhan sejenis. 2. Vegetasi jarang kebun campuran, jalur hijau, taman kota dan TPU. 3. Lahan terbangun permukiman, area industry, pertokoan atau perdangan, dan perkantoran. 4. Lahan terbuka lahan kosongareal proyek. 5. Rumput dan semak lapangan, semak belukar. 6. Badan air. 7. Sawah. 8. Tidak ada data awan, stripping. d. Menggabungkan baris-baris row atribut yang memiliki kelas klasifikasi tutupan lahan yang sama recode. e. Pengoreksian citra hasil koreksi dilakukan dengan menggunakan uji akurasi dengan memasukkan titik koordinat sampel penutupan lahan di lapangan sebanyak 126 titik ke dalam citra yang telah diklasifikasi lalu dihitung oleh program Accuracy Assesment pada software Erdas 9.1.

3.3.3 Analisis data