2,5. Di lain pihak, sebagai negara tropika basah yang memiliki sumber bahan organik sangat melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas
maupun kuantitas,
mengurangi pencemaran
lingkungan, dan
meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat
mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimiahara yang sangat
beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi Simanungkalit et al., 2006.
2.1.5. Usahatani
Menurut Soekartawi 1995 usahatani adalah upaya seseorang dalam mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Penerimaan usahatani adalah hasil kali antara produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani dengan
harga jual produk yang dihasilkan tersebut. Pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut,
TR = Y × Py 2.5.
keterangan: TR
: penerimaan total total revenue Y
: produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani Py
: harga dari produk Y
Jika komoditas tanaman yang diusahakan adalah lebih dari satu maka persamaan dapat dimodifikasi menjadi,
2.6.
Pengeluaran usahatani adalah biaya atau pengorbanan yang dilakukan oleh produsen petani dalam mengelola usahanya untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan. Pengeluaran usahatani dapat digolongkan menjadi biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap merupakan biaya yang
tidak terkait dengan jumlah barang yang diproduksi, sehingga petani tetap harus membayar biaya tersebut berapapun jumlah komoditas yang dihasilkannya.
Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang berubah seiring dengan perubahan besarnya jumlah komoditas pertanian yang dihasilkan.
Biaya tetap fixed cost dapat ditunjukkan oleh persamaan,
2.7.
keterangan: FC
: biaya tetap fixed cost Xi
: banyaknya input ke-i Pxi
: harga dari variabel Xi input
Sedangkan persamaan biaya total adalah,
TC = FC + VC 2.8.
keterangan: TC
: biaya total total cost FC
: biaya tetap fixed cost VC
: biaya tidak tetap variable cost
Pendapatan usahatani laba merupakan selisih antara penerimaan dan biaya total. Pendapatan usahatani dapat ditunjukkan dengan persamaan,
Π = TR – TC
2.9
keterangan: Π
: pendapatan usahatani laba TR
: penerimaan total total revenue TC
: biaya total total cost
2.1.6. Teori Persepsi dan Adopsi Inovasi
Menurut Soekartawi 1988, terdapat empat tahapan yang dilalui petani dalam mengadopsi suatu teknologiinovasi. Tahapan tersebut antara lain a tahap
kesadaran dan menaruh minat; b tahap evaluasi; c tahap mencoba; kemudian d tahap adopsi.
Pada tahap kesadaran, petani untuk pertama kalinya belajar tentang sesuatu yang baru. Informasi yang dimiliki tentang teknologi baru yang akan diadopsi
masih bersifat umum. Beralih pada tahapan menaruh minat yaitu petani mulai mengembangkan
informasi yang
diperoleh dalam
menimbulkan dan
mengembangkan minatnya untuk mengadopsi inovasi. Pada tahap ini, petani mulai mengumpulkan informasi dari berbagai pihak, baik dari media cetak
maupun media eletronik Soekartawi, 1988. Tahapan evaluasi merupakan tahap mempertimbangkan lebih lanjut
mengenai minat dalam mencoba suatu inovasi. Hal ini berarti bahwa petani melakukan penilaian secara sungguh-sungguh dan mengaitkannya dengan situasi
yang mereka miliki Soekartawi, 1988. Setelah pembuatan keputusan pada tahap evaluasi, maka tahapan
selanjutnya adalah tahap mencoba. Biasanya petani akan melakukan percobaan inovasi untuk skala kecil terlebih dahulu. Pada tahap ini, petani akan dihadapkan
dengan suatu permasalahan yang nyata. Untuk itu, terkadang petani memerlukan bantuan dari pihak lain yang lebih kompeten agar percobaan suatu inovasi dapat
berhasil. Apabila percobaan ini berhasil, maka petani akan mencoba melakukan inovasi tersebut dalam skala yang lebih luas Soekartawi, 1988.
Tahap adopsi merupakan tahapan dimana petani telah memutuskan bahwa inovasi baru yang telah dipelajari memberikan dampak yang baik untuk
diterapkan di lahannya dalam skala yang lebih luas. Tahapan-tahapan yang telah dipaparkan tidak selalu dilakukan secara berurutan. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan kemampuan melakukan penyesuaian dalam melakukan adopsi suatu inovasi Soekartawi, 1988.
Menurut Soekartawi 1988, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi petani dalam mengadopsi suatu teknologi. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi adalah a umur; b pendidikan; c keberanian mengambil risiko; d motivasi berkarya; e sistem kepercayaan tertentu; dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi adopsi inovasi antara lain a dorongan masyarakat di sekelilingnya; b pengalaman petani lain di sekitar tempat tinggal;
c ketersediaan sumberdaya yang dimiliki; d kepuasan setelah mencoba inovasi tersebut; dan lain-lain.
Menurut Mulyana 2008, dalam membentuk persepsi, pemikiran-pemikiran yang ada di pengaruhi oleh faktor-faktor dari eksternal dan internal. Faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi dapat berupa a gerakan, b intensitas stimuli, c perulangan objek yang dipersepsi, d kontras, e prinsip kedekatan
atau persamaan, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah a gender, b biologis, c fisiologis, d sosio-
psikologis, e sikap, f kebiasaan, g kemauan, dan lain-lain.
2.2. Penelitian Terdahulu