Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Imbangan Biaya dan Manfaat

3.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah hasil kali antara produksi padi yang dihasilkan dengan harga jual padi tersebut. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: TR = Y × Py 3.1. keterangan: TR : penerimaan total Total Revenue Y : produksi padi Gabah Kering Panen GKP Py : harga padi Rp. Pengeluaran usahatani adalah biaya atau pengorbanan yang dilakukan oleh petani dalam mengelola usahanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Biaya yang dikeluarkan oleh petani digolongkan menjadi biaya tetap dan biaya tidak tetap variabel. Dalam penelitian ini, yang termasuk dalam biaya tetap adalah biaya Pajak Bumi dan Bangunan PBB, biaya retribusi, dan biaya sewa lahan. Sedangkan yang termasuk biaya tidak tetap adalah biaya pembelian benih, biaya upah tenaga kerja, biaya pupuk, biaya pestisida dan obat. Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap atau fixed cost FC dan biaya tidak tetap atau variable cost VC. Persamaan biaya total adalah: TC = FC + VC 3.3. keterangan: TC : biaya total total cost FC : biaya tetap fixed cost VC : biaya tidak tetap variable cost Pendapatan usahatani laba merupakan selisih antara penerimaan dan biaya total. Pendapatan usahatani dapat ditunjukkan dengan persamaan, Π = TR – TC 3.4. keterangan: Π : pendapatan usahatani laba TR : penerimaan total total revenue TC : biaya total total cost dengan ketentuan apabila Π bertanda positif maka usahatani mengalami keuntungan, namun apabila Π bertanda negatif maka usahatani mengalami kerugian.

3.4.2. Analisis Imbangan Biaya dan Manfaat

Untuk menganalisis efisiensi atau imbangan antara manfaat dan biaya, maka dibutuhkan analisis BC Ratio Benefit Cost Ratio. Menurut Soekartawi 1995, analisis BC Ratio pada prinsipnya sama saja dengan RC Ratio Revenue Cost Ratio, hanya saja pada analisis BC Ratio data yang diperhitungkan adalah besarnya manfaat pendapatan Π. Analisis ini tidak memiliki satuan khusus karena berupa rasio, dan dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut: BC = 3.5a. keterangan: BC : Benefit Cost Ratio TR : penerimaan total total revenue TC : biaya total total cost Kriteria keputusan yang digunakan untuk menilai hasi usaha analisis BC dapat dibagi menjadi tiga bagian keputusan, yakni: 1 BC ratio 1, manfaat yang diperoleh usahatani lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan sehingga program usahatani layak dilakukan; 2 BC ratio 1, manfaat yang diperoleh usahatani lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan sehingga program usahatani tidak layak dilakukan; 3 BC ratio = 1, usahatani mengalami impas tidak untung maupun rugi. RC Ratio merupakan alat analisa untuk mengukur biaya dari suatu produksi. Pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: RC = 3.5b. Keterangan: RC : Revenue Cost Ratio TR : total penerimaan total revenue TC : biaya total total cost Kriteria keputusan yang digunakan untuk menilai hasi usaha analisis RC dapat dibagi menjadi tiga bagian keputusan, yakni: 1 RC ratio 1, usahatani mengalami keuntungan sehingga program usahatani layak dilakukan; 2 RC ratio 1, usahatani mengalami kerugian sehingga program usahatani tidak layak dilakukan; 3 RC ratio = 1, usahatani mengalami impas tidak untung maupun rugi. Dalam penelitian ini, penghitungan analisis usahatani akan dibedakan menjadi analisis usahatani atas dasar Biaya Tunai dan analisis usahatani atas dasar Biaya Total. Analisis usahatani atas dasar biaya tunai merupakan penghitungan pendapatan usahatani tanpa memperhitungkan biaya nonkomersial sedangkan analisis usahatani atas dasar total merupakan penghitungan pendapatan dengan ikut memperhitungkan biaya nonkomersial harga bantuan pupuk dan tenaga kerja dalam keluarga. Oleh karena itu, penghitungan nilai imbangan biaya dan manfaat masing-masing akan diperoleh baik atas dasar biaya tunai maupun atas dasar biaya total.

3.4.3. Fungsi Produksi Cobb-Douglas