pulchella, Kumpang Diospyros sp,, dan Sawang ?. Hasil pengukuran berat jenis penelitian ini menunjukan berat jenis kayu Ubar Dillenia pulchella 0,821,
Kumpang Diospyros sp, 0,394, dan Sawang ? 0,666. Kayu sering mengandung banyak bahan-bahan ekstraktif dan infiltrasi
meliputi terpen, resin, polifenol seperti tanin, gula, minyak, senyawa anorganik silikat, karbonat, dan fosfat. Bahan ekstraktif yang dikandung mempengaruhi
kerapatan dan berat jenis. Selain itu kerapatan kayu dipengaruhi faktor spesies, laju pertumbuhan, umur pohon setelah menghasilkan kayu, dan letak kayu
Haygreen dan Bowyer, 1986.
5.3 Berat Jenis Kulit Pohon
Berat jenis kulit pohon diukur untuk mengetahui biomasa kulit sama halnya pada bagian pohon berkayu. Berat jenis kulit pohon hasil penelitian ini
disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Berat Jenis Kulit Pohon.
Jenis Kulit
Keruing 0,990
Bangkirai 0,963
Resak 1,120
Meranti Merah 0,609
Meranti Kuning 1,195
Nyatoh 0,730
Mersawa 0,946
Benuang 0,612
Ubar 0,948
Kumpang 0,688
Medang 0,448
Sawang 0,890
Ulin 0,894
Rata-rata 0,849
Dari seluruh bagian pohon yang diteliti berat jenis rata-rata tertinggi adalah pada bagian kulit yaitu 0,849. Berdasarkan jenis pohon, kulit Resak
Vatica rassack memiliki berat jenis paling tinggi yaitu 1,120 dan terendah adalah Medang Litsea firma yaitu 0,448. Dari hasil pengukuran dimungkinkan
faktor anatomi kulit kayu yang relatif memiliki serat yang lebih besar dan panjang yang mempengaruhi berat jenisnya yang lebih besar dari pada bagian pohon
lainnya. Haygreen dan Bowyer 1986 memaparkan bahwa kulit kayu pada sejumlah spesies memiliki berat per unit volume yang secara nyata lebih tinggi
dari pada kayu. Kenaikan berat jenis kulit luar dapat disebabkan oleh pemampatan kulit
mati maupun partikel yang terbawa oleh angin dan menempel pada kulit kayu seperti partikel tanah dan debu Corder 1976 dalam Haygreen dan Bowyer 1986.
5.4 Kadar Zat Terbang
Kadar zat terbang merupakan zat ekstraktif yang dapat menguap pada suhu yang sangat tinggi. Pada Tabel 7 disajikan hasil pengukuran kadar zat terbang
pada berbagai bagian pohon.
Tabel 7. Rata-rata Kadar Zat Terbang Pada Berbagai Bagian Pohon.
Jenis Bagian Pohon
Rata-rata
Pangkal Ujung Bscp Cabang Ranting Daun Kulit
Keruing
48,94 57,33 57,27 59,56 64,50 69,77 69,66 61,00
Bangkirai
49,16 55,82 57,85 60,35 62,64 70,84 67,58 60,61
Resak
49,54 57,17 56,01 60,72 68,84 69,28 66,05 61,09
Meranti Merah
50,17 55,66 58,08 61,76 65,96 68,42 70,10 61,45
Meranti Kuning
51,18 56,44 59,17 59,19 64,71 59,86 64,02 59,23
Nyatoh
52,87 53,83 57,10 57,18 64,72 64,45 71,93 60,30
Mersawa
53,05 55,26 58,61 56,51 69,88 63,38 63,29 60,00
Benuang
50,96 54,82 55,79 59,94 66,29 68,49 69,69 60,86
Ubar
57,81 58,06 55,69 56,85 56,37 62,57 64,90 58,89
Kumpang
53,86 56,63 56,11 57,89 61,75 66,71 63,79 59,53
Medang
54,22 56,34 57,57 61,93 63,55 65,43 60,40 59,92
Sawang
54,29 54,80 58,67 58,02 63,73 68,97 69,78 61,18
Ulin
50,78 57,86 55,71 59,70 60,61 65,73 67,84 59,75
Rata-rata
52,06 56,16 57,20 59,20 64,12 66,45 66,85
Keterangan
:
Bscp Batang setelah cabang pertama
Bagian pohon yang dilakukan uji kadar zat terbang adalah batang bebas cabang pada pangkal dan ujung batang, batang setelah cabang pertama, cabang,
ranting, daun, dan kulit kayu. Rata-rata kadar zat terbang paling tinggi adalah pada bagian kulit kayu 66,85 dan terendah adalah pangkal batang yaitu 52,06.
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa pada bagian pohon yang terletak paling ujung yaitu daun hingga pangkal batang terjadi penurunan kadar zat terbang.
Kadar zat terbang secara berurutan pada kulit kayu, daun, ranting, cabang, batang setelah cabang pertama, batang ujung, dan batang pangkal memiliki kadar
zat terbang 66,85, 66,45, 64,12, 59,20, 57,20, 56,16, dan 52,06 Jenis pohon yang diteliti adalah Keruing Dipterocarpus sp., Bangkirai,
Resak Vatica rassack, Meranti Merah Shorea sp., Meranti Kuning Shorea pinanga, Nyatoh Palaquium sp., Mersawa Anisoptera marginata, Benuang
Octomeles sumatrana, Ubar Dillenia pulchella, Kumpang Diospyros sp., Medang Litsea firma, Sawang ?, dan Ulin Eusideroxylon zwageri. Pada
Tabel 7 dapat dilihat kadar zat terbang berdasarkan jenis pohon yang diuji relatif sama yaitu berkisar antara 59,23 - 61,45.
5.5 Kadar Abu