Kesimpulan Saran Pendugaan Potensi Karbon Di Atas Permukaan Tanah Pada Tegakan Hutan Hujan Tropis Bekas Tebangan (LOA) 1983 (Studi Kasus IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur).

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut : 1. Kadar karbon rata-rata dalam biomasa dari beberapa jenis pohon adalah sebagai berikut Keruing 33,04, Bangkirai 35,18, Resak 35,16, Meranti Merah 35,04, Meranti Kuning 38,63, Nyatoh 32,90, Mersawa 38,08, Benuang 34,36, Ubar 37,39, Kumpang 36,77, Medang 39,20, Sawang 34,76, dan Ulin 38,05. Jenis Medang memiliki kadar karbon paling tinggi 39,20 dan terendah adalah Nyatoh 32,90. Hasil uji t-student terhadap kadar karbon dalam biomasa bagian- bagian pohon batang utama, batang setelah cabang pertama, cabang, ranting, daun, dan kulit menunjukan adanya perbedaan sangat nyata kadar karbon dalam biomasa bagian-bagian pohon. 2. Persamaan pendugaan massa karbon dalam pohon yang dihasilkan adalah C=0,324339617349349 D 2,06 dan C=0,3749730022454835 D 1,92 H 0,129 . 3. Pendugaan potensi karbon di atas permukaan tanah pada tegakan hutan hujan tropis bekas tebangan LOA 1983, menghasilkan massa karbon yang tersimpan adalah 93.440,999 Kg CHa di sekitar TPN, di tengah antara ujung jalan sarad dan TPN 74.636,359 Kg CHa, dan di sekitar ujung jalan sarad 73.633,59 Kg CHa sedangkan di Plasma Nutfah sebagai hutan primer adalah sebesar 123.157,90 Kg CHa. Setiap hektarnya rata- rata tersimpan potensi karbon 91.218,51 Kg CHa.

6.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya agar dilakukan validasi terhadap persamaan yang dihasilkan dan sampel pohon dikelompokan berdasarkan kelas diameter dan kelompok berat jenis. DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2008. Gunung Merbabu. Hutan Indonesia. http:www.langsing.net gunungartikelhutan.html. [20 Nov 2007]. [ASTM] American Society For Testing Material. 1990b. ASTM D 5832-98. Standard Test Method for Volatile Matter Content of Activated Carbon. Philadelphia. [ASTM] American Society For Testing Material. 1990b. ASTM D 5832-98. Standard Test Method for Volatile Matter Content of Activated Carbon. Philadelphia. Abidin, R. 1996. Teknik Pemanenan Hasil Hutan Yang Berwawasan Lingkungan. Bogor. Fakultas Kehutanan IPB. Adinugroho, WC dan K Sidiyasa. 2009 . h ttp:wahyukdephut.wordpress.com 20090203 model – pendugaan –biomassa – pohon - mahoni-swietenia- macrophylla-king-di-atas-permukaan-tanah. [29 April 09]. Berrie, GK, A Berrie dan JMO. Eze. 1987. Tropical Plant Science. Longman Group FE. Hong Kong. Budiyanto, R. 2006. Kadar Karbon Pohon Sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen Pada Berbagai Bagian dan Diameter Pohon. Skripsi Fakultas Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan. Conway, S. 1982. Revised Editiion Logging Practice. Amerika Serikat Costa, PM. 1996. Tropical Forestry Practise For Carbon Sequestration Biomasa dan Carbon Dipterocarp, Forest Ecosystems : Towards Sustainable Management. World Science Publishing Co. Ptc. Ltd. Departemen Kehutanan. 1999. Undang-Undang No. 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Elias. 2002. Reduce Impact Logging Buku 1.IPB PRESS. Bogor Ginoga, B. 1974. Pengujian Sifat Fisik Dan Mekanik Kayu Di Jepang. Departemen Pertanian. Bogor. Hairiah, K dan S Rahayu. 2007. Pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office. University of Brawijaya. Indonesia. www.worldagroforestrycentre.orgseaPublicationsFilesmanualMN003 5-07MN0035-07-1.PDF. [31 Desember 2007]. Haygreen, JG dan JL Bowyer. 1986. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Terjemahan Dr. Ir. Sutjipto A. Hadikusumo. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Haygreen, JG dan JL Bowyer. 1982. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar. Hadikusumo SA. Penerjemah; Prawirohatmodjo S, Editor.Yogyakaryta: Gadjah Mada Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian, Tinajauan Singkat Tentang Anatomi, Fisiologi, Sistematika dan Genetika DasarTumbuh-tumbuhan. Cv. Rajawali. Jakarta. Hidayat, Y, Yulianto, Yusran, F Harun, A Hasan, dan D Gusni. 1998. Ekosistem Hutan Hujan Tropika Struktur dan Fungsi. Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Indrawan, A. 1999. Pendugaan biomassa pohon dengan model fractal branching pada hutan sekunder di Rantau Pandan Jambi. Departement Manajemen Hutan, Institut Pertanian Bogor. Junaedi, A. 2007. Dampak Pemanenan Kayu dan Perlakuan Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur TPTJTerhadap Potensi Kandungan Karbon Dalam Vegetasi Hutan Alam Tropika Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Mandang, YI dan IKN Pandit. 2002. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan. Yayasan PROSEA. Bogor, Indonesia. Martawijaya, A, I Kartasujana, K Kadir, dan SA Prawira. 1981. Atlas kayu indonesia. Jilid I. Balai Penelitian Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Martawijaya, A, YI Mandang, I Kartasujana, K Kadir, dan SA Prawira. 1989. Atlas kayu indonesia. Jilid II. Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor. Oliver, CD. 2008. Sustainable Forestry : What Is It?How Do We Achieve It?. Journal of Forestry. April – May 2008. Rahayu, S, B Lusiana dan M van Noorddwijk. ICRAF. 2005. Bogor Carbon Stock Monitoring in Nunukan, East Kalimantan : A Spatial and Modelling Aproach. http:www.worldagroforestrycentre.OrgSEAPublicationsfiles book BK0089-05BK0089-05-2.PDF. [03 Desember 2007]. Smith, EJ, LS Heath, and PB Woodbury. 2004. Journal of Forestry JulyAugust . How to estimate forest carbon for large area from Inventory data. Soerianegara, I dan A Indrawan. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Soerianegara, I. 1996. Ekologi, Ekologisme, dan Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Stewart, JL, AJ Dunsdon, JJ Hellin dan CE Hughes.1992. Wood biomass estimation of central american dry zone species. Tropical Forestry Paper No.26. oxford forestry institute.USA. Sukanda. 1996. Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Pada Sistem Silvikultur TPTI. Buletin Penelitian Kehutanan Vol. 10 No. 1. Balai Penelitian Kehutanan Samarinda. Tsoumis. 1991. Science and Technology of Wood; Stucture,Properties and Utlization. Van Nostrand Reinhold. New York, USA. Walpole, RE. 1988. Pengantar Statistika Edisi Ke-3. PT Gramedia : Jakarta. Young, HE dan VP Guinn. 1966. Chemical elements in complete mature trees of seven species in Maine.Tappi 495:190–197. Lampiran 1. Kadar Air Bagian Pohon Berkayu. Jenis Diameter Pangkal Ujung BSCP Cabang 1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata 1 2 3 Rata-rata Keruing 11 cm 33.57 31.60 32.04 28.55 21.35 21.65 19.18 18.49 17.19 18.31 18.50 17.52 28.76 26.52 34.09 22.42 31 cm 19.03 20.28 18.33 15.62 16.95 16.15 17.31 17.67 16.11 15.02 15.68 14.43 60 cm 34.42 34.95 32.76 - - - - - - - - - Bangkirai 12 cm 21.33 20.37 19.12 21.58 17.64 19.94 19.87 19.06 18.66 18.20 17.75 18.12 19.49 20.05 20.19 21.11 31 cm 14.77 15.59 15.55 16.54 14.63 16.84 17.27 19.36 18.22 18.86 17.94 18.93 50 cm 28.23 29.49 29.75 22.79 21.27 21.99 16.19 18.02 19.42 27.53 25.00 21.99 Resak 12 cm 23.88 23.38 22.60 24.95 17.25 17.82 18.44 17.91 27.08 25.19 12.21 24.34 27.41 27.78 28.36 26.31 30 cm 22.66 21.69 23.99 17.93 17.28 17.61 23.76 19.75 26.45 21.49 24.76 24.96 50 cm 28.21 28.25 29.86 19.12 15.95 19.77 28.38 27.64 28.64 26.88 28.07 27.11 Meranti Merah 12.5 cm 7.34 15.92 15.29 16.86 19.78 17.48 20.85 18.52 19.95 23.64 19.07 18.37 16.85 15.75 17.77 17.21 40 cm 16.89 16.67 17.16 17.70 17.81 17.49 20.58 17.68 9.32 17.11 18.30 17.49 70 cm 20.59 21.15 20.70 - - - - - - - - - Meranti Kuning 15.5 cm 36.34 48.90 35.19 30.84 35.72 27.51 28.46 24.27 27.26 29.21 28.39 22.04 18.78 17.87 18.54 16.95 26.5 cm 19.79 19.84 24.96 21.83 16.48 15.60 15.86 15.78 15.76 15.56 15.54 15.44 Nyatoh 13.8 cm 26.16 36.19 33.99 28.41 23.45 23.79 23.12 22.91 30.10 30.36 32.11 24.39 25.38 29.51 25.21 24.98 24.6 cm 25.85 22.24 26.04 22.58 22.44 22.08 17.76 18.07 17.91 23.33 22.85 23.60 Mersawa 14.2 cm 20.80 22.22 18.68 21.99 18.37 20.45 20.88 20.36 15.42 15.86 15.33 17.59 20.10 21.12 20.58 20.23 31 cm 22.69 23.46 24.08 22.37 19.57 20.49 19.97 19.68 19.30 18.58 20.03 20.96 Benuang 10.2 cm 48.35 46.83 49.59 38.16 30.55 18.69 18.12 22.81 17.22 22.53 22.67 19.85 26.33 29.72 27.17 28.91 40 cm 25.08 21.66 37.46 30.74 19.60 19.13 19.12 18.34 19.20 28.57 25.42 36.26 Ubar 14 cm 25.80 24.75 27.15 23.00 20.36 20.45 20.04 20.14 27.09 30.23 31.65 24.56 29.28 29.30 31.57 26.81 26.5 cm 20.37 19.89 20.01 19.54 20.22 20.26 19.59 19.27 19.50 22.66 23.95 24.10 Kumpang 17 cm 24.44 17.79 17.88 22.71 16.16 18.69 17.60 15.77 19.56 20.46 20.85 18.68 16.63 16.95 16.85 15.42 37 cm 26.79 23.76 25.63 14.30 14.11 13.76 17.28 16.11 17.83 13.77 14.12 14.22 Medang 14 cm 29.12 32.47 23.47 25.26 22.54 20.66 22.08 20.56 34.47 36.99 27.87 23.82 16.84 23.18 22.73 20.83 33 cm 28.18 27.68 28.72 16.52 16.61 16.46 16.31 15.83 15.95 17.88 17.62 17.27 45 60 cm 17.12 20.28 20.29 24.02 24.49 21.65 21.71 20.35 24.92 29.56 20.59 21.82 Sawang 11 cm 19.72 24.43 22.99 21.11 17.26 17.28 17.51 17.24 21.82 21.76 21.53 20.06 19.72 19.97 20.23 20.15 47 cm 18.49 19.21 21.79 16.92 17.33 17.11 18.91 18.24 18.08 20.27 20.17 20.55 Ulin 19 cm 20.69 21.20 22.83 19.23 16.94 17.45 17.74 18.30 21.83 16.10 22.15 22.96 21.48 20.07 19.29 19.90 33 cm 16.58 19.72 17.28 16.94 17.45 17.74 25.11 25.71 27.68 20.44 21.15 18.19 42 cm 17.69 17.84 19.20 20.06 17.89 22.49 25.25 21.12 21.72 19.27 19.30 19.91 Lampiran 2. Kadar Air Bagian Kulit Pohon. Jenis Kulit Persampel Rata-rata Keruing 16.77 16.63 16.34 16.79 Bangkirai 18.22 17.46 18.90 15.24 Resak 25.78 18.81 15.78 14.88 Meranti Merah 18.62 16.83 15.77 16.10 Meranti Kuning 18.54 19.04 18.79 19.81 Nyatoh 16.32 24.69 41.69 16.06 Mersawa 22.67 15.59 7.31 16.79 Benuang 36.75 42.76 42.26 49.27 Ubar 18.43 19.19 20.56 18.57 Kumpang 17.82 17.32 17.35 16.78 Medang 29.15 24.23 30.78 12.76 Sawang 25.98 22.41 15.05 26.21 Ulin 17.56 17.45 16.31 18.46 Lampiran 3. Kadar Air Bagian Pohon Daun. Jenis Daun Per-sampel Rata-rata Keruing 15.02 23.44 31.85 Bangkirai 20.58 18.39 16.20 Resak 20.12 18.25 16.37 Meranti Merah 24.69 20.27 15.84 Meranti Kuning 16.24 17.86 19.48 Nyatoh 22.56 19.70 16.83 Mersawa 17.42 17.78 18.15 Benuang 13.99 12.77 11.55 Ubar 19.25 18.93 18.61 Kumpang 22.28 19.24 16.21 Medang 20.73 20.23 19.73 Sawang 18.79 15.43 12.07 Ulin 16.72 16.72 16.72 Lampiran 4. Kadar Air Bagian Pohon Ranting. Jenis Ranting Per-sampel Rata-rata Keruing 13.88 23.49 33.10 Bangkirai 19.72 16.77 13.81 Resak 18.93 17.07 15.22 Meranti Merah 23.05 18.24 13.43 Meranti Kuning 15.22 16.89 18.55 Nyatoh 18.62 16.20 13.78 Mersawa 16.10 15.79 15.49 Benuang 12.84 11.36 9.88 Ubar 17.28 17.04 16.79 Kumpang 20.00 16.31 12.61 Medang 19.69 18.87 18.06 Sawang 16.67 13.89 11.11 Ulin 15.26 15.26 15.26 48 Lampiran 5. Kadar Zat Terbang Bagian Pohon Berkayu. Jenis Pangkal Ujung Bscp Cabang Pancang Tiang Pohon Rata-rata Pancang Tiang Pohon Rata-rata Pancang Tiang Pohon Rata-rata Pancang Tiang Pohon Rata-rata Keruing 48.46 50.17 48.20

48.94 58.31 61.43 52.26