Sub petak 20 m x 20 m : Pengukuran tingkat vegetasi pohon dbh 20 cm.
Anak petak 10 m x 10 m : Pengukuran tingkat vegetasi tiang dbh 10 cm – 19 cm.
Anak petak 5 m x 5 m : Pengukuran tingkat vegetasi pancang dbh 10 cm dan tinggi 1,5 m.
3.4.1 Volume tegakan Logged Over Area LOA dan Hutan Primer
Masing-masing pada sub petak ukur 20 m x 20 m, 10 m x 10 m, dan 5 m x 5 m diukur diameter setinggi dada dan tinggi bebas cabang untuk mengetahui
volume bebas cabang pohon, tiang, dan pancang.
3.5 Pengumpulan data di laboratorium 3.5.1
Kadar Air
Contoh uji diambil dari masing-masing bagian pohon batang pangkal, batang ujung, cabang, dan batang setelah cabang pertama. Contoh uji penetapan
kadar air berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Semua contoh uji harus bersih dari serabut dan ditimbang berat basahnya. Contoh uji dikeringkan dalam tanur suhu
103±2° C sampai tercapai berat konstan. Penurunan berat yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur ialah kadar air contoh uji.
Untuk mengetahui kadar air pada ranting dan daun dilakukan penimbangan berat basah dan dikeringkan pada suhu 80 ± 2 °C selama 48 jam
dalam oven.
3.5.2 Berat jenis
Untuk mengetahui biomasa dengan pendekatan volume suatu jenis pohon perlu diketahui berat jenis kayu. Berat jenis kayu diperoleh dengan pengujian
sampel kayu di laboratorium. Banyaknya sampel kayu diambil adalah 3 buah sampel dari bagian melintang tunggak, batang bebas cabang, batang utama setelah
cabang pertama, dan batang cabang pohon pada tingkat vegetasi pohon, tiang, dan pancang dengan dimensi 2 cm x 2 cm x 2 cm berdasarkan American Society for
Kadar Air = Berat Awal - Berat Kering Oven x 100
.....Haygreen dan Bowyer 1982
Berat Kering Oven
Testing Material ASTM D 134. Cara pengambilan sampel kayu dapat dilihat pada gambar 2, 3, dan 4.
Penentuan berat jenis kayu dilakukan dengan tahap sebagai berikut : a. Setiap sampel kayu ditimbang berat basahnya.
b. Pengukuran volume sampel kayu. c. Sampel dikeringkan dalam oven bersuhu ±105°C selama 24 jam.
d. Setelah kering tanur ditimbang berat kering sampel kayu. Berat jenis kayu dihitung dengan rumus sebagai berikut :
3.5.3 Berat Kering Oven
Berat kering cabang berdiameter 5 cm dan daun diukur sebagai berikut : a. Diambil sampel cabang 5 cm dan daun sebanyak ± 200 gram sebagai
sampel uji. b. Sampel yang telah diambil dikeringkan dalam oven bersuhu 80 ± 2 °C
selama 48 jam. c. Setelah kering tanur ditimbang untuk mendapatkan berat kering tanur.
3.5.4 Kadar zat terbang
Untuk mengetahui suatu kandungan karbon dalam biomasa perlu diketahui kadar zat terbang dan kadar abu. Untuk analisis kadar zat terbang dan kadar abu
diperlukan sampel kayu sebanyak 2 kali ulangan dari bagian melintang tunggak, batang bebas cabang, batang utama setelah cabang pertama dan percabangan pada
tingkat vegetasi pohon, tiang dan pancang dengan tebal ± 5 cm. Berat jenis kayu = Massa kering tanur gr
............. Ginoga, 1974 Volume kering udara cm
3
Sampel kayu tebal ± 5cm
Gambar 2. Sampel kayu yang diambil dari bagian batang bebas cabang
Kadar zat terbang pada prinsipnya adalah menguapkan bahan yang tidak termasuk air dengan menggunakan energi panas. Penentuan zat terbang ini di
lakukan 2 kali ulangan. Kadar zat terbang ditentukan berdasarkan ASTM D 5832-98 dalam Budiyanto 2006. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Cawan porselen diisi contoh uji berupa serbuk sebanyak ± 2 g, kemudian cawan ditutup rapat dengan penutupnya.
b. Contoh uji dimasukan ke dalam tanur listrik bersuhu 950 °C selama 2 menit. Kemudian cawan berisi contoh uji tersebut dimasukan ke dalam desikator dan
selanjutnya ditimbang. Kadar Zat Terbang diyatakan dalam persen dengan rumus sebagai berikut :
Kadar Zat Terbang = Kehilangan Berat Contoh x 100 Berat Contoh Uji Bebas Air
3.5.5 Kadar Abu