tinggi pada daun sangat tinggi hal ini dapat disebabkan daun sebagai bagian pohon yang melakukan fotosintesis dimana dalam prosesnya xilem mengangkut
air dan mineral untuk proses fotosintesis. Kadar abu pada bagian batang pangkal merupakan kadar abu paling
rendah yaitu 0,78 hal ini sepadan dengan hasil penelitian Yoshida 1961 dalam Young dan Guinn 1966 mengenai seluruh bagian pohon, kandungan komponen
anorganik menurun berturut-turut dari kulit, akar halus, ranting, akar, cabang, dan batang.
Pada bagian batang ujung, batang setelah cabang pertama, cabang, ranting, dan kulit, secara berurutan memiliki kadar abu adalah sebagai berikut 0,82,
0,96, 0,97, 2,28 dan 2,85. Mineral-mineral terpenting untuk fungsi fisiologis pohon cenderung
terkonsentrasi pada jaringan kulit, kadar abu kulit biasanya lebih tinggi dari pada kayu Haygreen dan Bowyer, 1986.
Tanah yang terbawa angin atau partikel-patikel pasir yang mungkin terperangkap pada kulit luar yang kasar ikut menyebabkan tingginya kadar abu
kayu biasanya mencapai 5 Corder 1976 dalam Haygreen dan Bowyer, 1986.
5.6 Kadar Karbon
Kadar karbon merupakan persen jumlah unsur karbon yang diserap oleh tumbuhan dari CO
2
di udara yang diserap dalam proses reaksi penyerapan energi Berrie et al. 1987. Hasil pengukuran kadar karbon penelitian ini disajikan dalam
Tabel 9.
Tabel 9. Rata-rata Kadar Karbon Pada Berbagai Bagian Pohon.
Jenis Bagian Pohon
Rata-rata
Pangkal Ujung Bscp Cabang Ranting Daun Kulit
Keruing
49,70 41,40 39,54 39,17 34,05 25,21 26,13
33,04 Bangkirai
50,52 43,68 41,67 39,27 36,56 27,48 29,16
35,18 Resak
49,89 42,26 42,59 37,72 28,98 27,33 30,87
35,16 Meranti Merah
49,53 43,81 41,44 37,63 32,33 27,88 27,77
35,04 Meranti Kuning
48,20 42,72 40,24 39,96 32,18 26,88 35,33
38,63 Nyatoh
46,23 44,96 41,96 41,56 32,71 31,99 25,80
32,90 Mersawa
46,23 44,20 40,97 42,94 28,71 28,11 34,67
38,08 Benuang
47,61 43,76 43,22 39,31 32,51 24,76 26,98
34,36 Ubar
41,73 41,45 43,59 42,11 41,11 30,61 33,04
37,39 Kumpang
44,96 42,82 42,69 41,40 36,03 27,60 32,07
36,77 Medang
44,64 42,76 41,55 36,34 33,00 30,17 35,63
39,20 Sawang
44,81 43,86 40,61 40,52 33,74 27,93 27,24
34,76 Ulin
48,93 41,81 43,78 39,89 34,82 31,16 29,23
38,05 Rata-rata
47,15 43,04 41,84 39,83 33,60 28,24 30,30
Keterangan
:
Bscp Batang setelah cabang pertama
Tabel 9 menyajikan data hasil pengujian kadar karbon pada berbagai bagian pohon. Rata-rata kadar karbon tertinggi adalah 47,15 pada bagian
pangkal batang dan terendah pada bagian daun yaitu 28,24. Berdasarkan hasil pengujian pada berbagai bagian pohon selang kadar
karbon 28,24 - 47,15. Pada bagian batang ujung, batang setelah cabang pertama, cabang, ranting, dan kulit, secara berurutan memiliki kadar karbon
43,04, 41,84, 39,83, 33,60, dan 30,30. Kadar karbon pada bagian paling ujung pohon sampai bagian pangkal batang mengalami peningkatan kadar karbon
berbanding terbalik dengan kadar zat terbang yang mengalami penurunan. Rata-rata kadar karbon pada setiap jenis pohon dihitung bedasarkan
perbandingan jumlah karbon setiap sampel pohon terhadap jumlah biomasanya. Rata-rata kadar karbon tertinggi adalah Medang Litsea firma sebesar 39,20
dan terendah adalah Nyatoh Palaquium sp. 32,90.
5.7 Analisis Data 5.7.1 Uji t-student Kadar Karbon Bagian Pohon