Kadar Karbon Pendugaan Potensi Karbon Di Atas Permukaan Tanah Pada Tegakan Hutan Hujan Tropis Bekas Tebangan (LOA) 1983 (Studi Kasus IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur).

tinggi pada daun sangat tinggi hal ini dapat disebabkan daun sebagai bagian pohon yang melakukan fotosintesis dimana dalam prosesnya xilem mengangkut air dan mineral untuk proses fotosintesis. Kadar abu pada bagian batang pangkal merupakan kadar abu paling rendah yaitu 0,78 hal ini sepadan dengan hasil penelitian Yoshida 1961 dalam Young dan Guinn 1966 mengenai seluruh bagian pohon, kandungan komponen anorganik menurun berturut-turut dari kulit, akar halus, ranting, akar, cabang, dan batang. Pada bagian batang ujung, batang setelah cabang pertama, cabang, ranting, dan kulit, secara berurutan memiliki kadar abu adalah sebagai berikut 0,82, 0,96, 0,97, 2,28 dan 2,85. Mineral-mineral terpenting untuk fungsi fisiologis pohon cenderung terkonsentrasi pada jaringan kulit, kadar abu kulit biasanya lebih tinggi dari pada kayu Haygreen dan Bowyer, 1986. Tanah yang terbawa angin atau partikel-patikel pasir yang mungkin terperangkap pada kulit luar yang kasar ikut menyebabkan tingginya kadar abu kayu biasanya mencapai 5 Corder 1976 dalam Haygreen dan Bowyer, 1986.

5.6 Kadar Karbon

Kadar karbon merupakan persen jumlah unsur karbon yang diserap oleh tumbuhan dari CO 2 di udara yang diserap dalam proses reaksi penyerapan energi Berrie et al. 1987. Hasil pengukuran kadar karbon penelitian ini disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9. Rata-rata Kadar Karbon Pada Berbagai Bagian Pohon. Jenis Bagian Pohon Rata-rata Pangkal Ujung Bscp Cabang Ranting Daun Kulit Keruing 49,70 41,40 39,54 39,17 34,05 25,21 26,13 33,04 Bangkirai 50,52 43,68 41,67 39,27 36,56 27,48 29,16 35,18 Resak 49,89 42,26 42,59 37,72 28,98 27,33 30,87 35,16 Meranti Merah 49,53 43,81 41,44 37,63 32,33 27,88 27,77 35,04 Meranti Kuning 48,20 42,72 40,24 39,96 32,18 26,88 35,33 38,63 Nyatoh 46,23 44,96 41,96 41,56 32,71 31,99 25,80 32,90 Mersawa 46,23 44,20 40,97 42,94 28,71 28,11 34,67 38,08 Benuang 47,61 43,76 43,22 39,31 32,51 24,76 26,98 34,36 Ubar 41,73 41,45 43,59 42,11 41,11 30,61 33,04 37,39 Kumpang 44,96 42,82 42,69 41,40 36,03 27,60 32,07 36,77 Medang 44,64 42,76 41,55 36,34 33,00 30,17 35,63 39,20 Sawang 44,81 43,86 40,61 40,52 33,74 27,93 27,24 34,76 Ulin 48,93 41,81 43,78 39,89 34,82 31,16 29,23 38,05 Rata-rata 47,15 43,04 41,84 39,83 33,60 28,24 30,30 Keterangan : Bscp Batang setelah cabang pertama Tabel 9 menyajikan data hasil pengujian kadar karbon pada berbagai bagian pohon. Rata-rata kadar karbon tertinggi adalah 47,15 pada bagian pangkal batang dan terendah pada bagian daun yaitu 28,24. Berdasarkan hasil pengujian pada berbagai bagian pohon selang kadar karbon 28,24 - 47,15. Pada bagian batang ujung, batang setelah cabang pertama, cabang, ranting, dan kulit, secara berurutan memiliki kadar karbon 43,04, 41,84, 39,83, 33,60, dan 30,30. Kadar karbon pada bagian paling ujung pohon sampai bagian pangkal batang mengalami peningkatan kadar karbon berbanding terbalik dengan kadar zat terbang yang mengalami penurunan. Rata-rata kadar karbon pada setiap jenis pohon dihitung bedasarkan perbandingan jumlah karbon setiap sampel pohon terhadap jumlah biomasanya. Rata-rata kadar karbon tertinggi adalah Medang Litsea firma sebesar 39,20 dan terendah adalah Nyatoh Palaquium sp. 32,90. 5.7 Analisis Data 5.7.1 Uji t-student Kadar Karbon Bagian Pohon